Main Article Content

Abstract

The objective of this research is to analyze the correlation of the agricultural agents’ characteristics, motivation and competence to their work productivity. This research was conducted in February through April 2013 and used census methods. The study population was defined as many as 33 people of 45 people from the extension of existing civil servants. Data analysis was done by using Product Moment Pearson procedure. The results showed that: 1) some of the agents’ characteristics were correlated significantly with their job productivity, there were period of employment, training, agricultural area in the region of agriculture extension, 2) Some factors of the agents’ motivation were correlated significantly with their job productivity. There are recognition, salary and reward. 3) Some factors of the agents’ competencies were correlated significantly with their job productivity. There are planning, implementating, evaluation of agriculture extension, and communication skills real contact with the work productivity of agricultural extension. 4) Work productivity level of agricultural extension agents still not yet good (“low” category) because four of five factors work productivity as method extension, extension materials and increased knowledge and skills of farmers were low.

Keywords

agricultural extension agent characteristics motivation competence productivity

Article Details

Author Biographies

M. Ali Hanafiah, Program Pascasarjana Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

 

Witman Rasyid, Program Pascasarjana Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

 

Agus Purwoko, Program Pascasarjana Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

 
How to Cite
Hanafiah, M. A., Rasyid, W., & Purwoko, A. (2013). HUBUNGAN KARAKTERISTIK, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENYULUH PERTANIAN DI KOTA BENGKULUHUBUNGAN KARAKTERISTIK, MOTIVASI DAN KOMPETENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENYULUH PERTANIAN DI KOTA BENGKULU. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 12(1), 69–84. https://doi.org/10.31186/jagrisep.12.1.69-84

References

  1. Anonim. 2010. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian. Modul Diklat Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
  2. [Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jambi].2010. Laporan Penelitian Efektivitas Kerja Penyuluh Pertanian Lapangan. http://litbangjambi11.files.wordpress.com/2011/07/laporan-akhirefektivitas-kerja-ppl3.pdf. Diakses tanggal 23 Desember 2012.
  3. Hamzah, I. 2011. Faktor Penentu Kinerja Penyuluh Pertanian di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Unpublished Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  4. Hariadi, S.S. 2010. Sertifikasi, Disiplin, dan Produktivitas Kerja Penyuluh Pertanian. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 6 (1) : 1-9.
  5. Hubeis, A., Vitayala. 2007. Motivasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Penyuluh Pertanian Lapangan: Kasus Kabupaten Sukabumi. Jurnal Penyuluhan. 3 (2) : 90-99.
  6. Huda, N., Sumardjo, M. Slamet, dan P. Tjitropranoto. 2009. Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian dalam Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka (UT): Kasus Alumni UT di wilayah Serang, Karawang, Cirebon dan Tanggamus. Jurnal Komunikasi Pembangunan. 7 (2) : 1-31.
  7. Indraningsih, K.S., B.G. Sugihen, P. Tjitropranoto, Pang S., Asngari, dan H.I.Wijayanto. 2010. Kinerja Penyuluh dari Perspektif Petani dan Eksistensi Penyuluh Swadaya Sebagai Pendamping Penyuluh Pertanian. Analisis Kebijakan Pertanian. 8 (4) : 303-321.
  8. Istianingsih. 2008. Kinerja Penyuluh Pertanian Kabupaten Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman dan Bantul di Era Otonami Daerah. Jurnal Ilmuilmu Pertanian. 4 (1) : 20-37.
  9. [Kementerian Pertanian]. 2009. Peraturan Menteri Pertanian tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
  10. Leilani, A. dan Amri Jahi. 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian di Beberapa Kabupaten Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan. 2 (2) : 99-105.
  11. Marius, J.A. 2007. Pengembangan Kompetensi Penyuluh Pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Unpublished Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  12. Masno. 2010. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Keluarga Berencana Kota Makassar. Jurnal Economic Resources. 11 (31) : 161-178.
  13. Muhsin. 2011. Peranan dan Fungsi Penyuluh Kehutanan Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kabupaten Lombok Barat. GaneC Swara. 5 (1) : 63-78.
  14. Sapar. 2011. Faktor - Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya pada Kompetensi Petani Kakao di Empat Wilayah Sulawesi Selatan. Unpublished Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
  15. Samsualam, Indar, dan Muh. Syafar. 2008. Analisis Hubungan Karakteristik Individu dan Motivasi Dengan Kinerja Asuhan Perawatan di BP. Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Madani. 1 (2) : 1-9.
  16. Siregar, A.N. dan Saridewi, T.R. 2010. Hubungan Antara Motivasi dan Budaya Kerja dengan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Pertanian. 5 (1) : 24-35.
  17. Suhanda, N.S, Amri Jahi, B.G. Sugihen dan Djoko Susanto. 2008. Kinerja Penyuluh Pertanian di Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan. 4 (2) : 100-108.
  18. Sumardjo. 2012. Review dan Refleksi Model Penyuluhan dan Inovasi Penyuluhan Masa Depan. http://care.ipb.ac.id/index.php/in/publikasi/artikeldownload=17%3Arefleksi-dan-review-model. Diakses tanggal 15 Januari 2013.
  19. Suprijanto. 2008. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Formal dan Faktor Psikolgis dengan Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (Studi Kasus di Kabupaten Banjar). Jurnal Agrin. 12 (1) : 114-127.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>