Main Article Content

Abstract

Kebutuhan masyarakat menuntut kemujuan ilmu pengetahuan di dalam segala bidang, terutama di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan manusia akan sumberdaya alam yang terkandung di laut. Kebutuhan manusia ini dapat dipermudah dengan menggunakan pemetaan. Pemetaan merupakan bagian terpenting dari seluruh proses implementasi kebijakan produk survei pemetaan yaitu seperti peta, profil melintang, profil memanjang, galian dan timbunan dalam format digital. Pada dewasa ini, kemajuan teknologi pemetaan sudah menggunakan jasa satelit. Hal ini karena jasa satelit tidak membutuhkan waktu yang lama dan biayanya murah. Contoh satelit yang sering digunakan adalah satelit Lansat dan QuickBird. Di dalam pemetaan sering dikenal juga istilah pengindraan jauh, dan sistem informasi geografis (SIG)

Article Details

How to Cite
Ambarwati, W., & Johan, Y. (2016). SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU PEMETAAN. JURNAL ENGGANO, 1(2), 80–82. https://doi.org/10.31186/jenggano.1.2.80-82

References

  1. Rachman. A. S., E. Kamal dan D. W. Jati. 2004. Aplikasi Citra Satelit Terhadap Penyebaran Ekosistem Mangrove Pada Kawasan Batang Tomak Air Bangis Pasaman Barat. Jurnal Mangrove Dan Pesisir. 3(4): 1-7.
  2. Restuning. D. G dan L. Handayani. 2007. Pemetaan Pola Terjadinya Gempa
  3. Bumi Di Indonesia Dengan Metode Fraktual. Jurnal Riset Geologi Dan
  4. Pertambangan. 17(2): 51-56.
  5. Setiadi, H. 2006. Geografi Sejarah Dan Pemetaan . Makalah Diskusi
  6. Penyusunan Pedoman Sig Untuk Pemetaan Sejarah. Bogor.
  7. Simbolon, D. 2010. Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui
  8. Analisis Suhu Permukaan Laut Dan Hasil Tangkapan Di Perairan
  9. Pelabuhan Ratu. Jurnal Mangrove Dan Pesisir. 10(1): 42-49.
  10. Siregar, V. 2010. Pemetaan Substrat Dasar Perairan Dangkal Karang Congkak Dan Lebar Kepulauan Seribu Menggunakan Citra Satelit QuickBird. EJurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan. 2(1):19-30.
  11. Usman. E., L. Sarmili. 2005. Rekontruksi Proses Sedimentasi Perairan Lagoon Segara Anakan. Jurnal Geologi Kelautan. 3(3):15-25.