Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan garis pantai Kota Bengkulu dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan data citra Landsat, berdasarkan data multi temporal dengan teknik analisa visual dan digital antara tahun 2006 sampai tahun 2015. Garis pantai adalah batas antara daratan dan lautan yang mempunyai bentuk bervariasi dan dapat berubah dari musim ke musim. Tujuan dari penelitian ini untuk mempermudah dalam memantau perubahan garis pantai Kota Bengkulu dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan data citra Landsat-TM, Landsat-7 ETM+ dan Landsat-8 OLI selama 10 tahun dari tahun 2006 sampai tahun 2015. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan digitasi dan tumpang susun (overlay) data citra sehingga diperoleh data perubahan garis pantai, serta pengamatan lapangan sebagai verifikasi hasil. Dari penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata luas perubahan garis pantai Kota Bengkulu mengalami abrasi sebesar 19,41 hektar/tahun dan rata-rata luas perubahan garis pantai Kota Bengkulu yang mengalami sedimentasi sebesar 18,7 hektar/tahun. Adapun daerah yang mengalami perubahan garis pantai setiap tahunnya yaitu Muara Sungai Hitam, Muara Kualo, Muara Sungai Jenggalu dan Pelabuhan Pulau Baai. Perubahan Garis Pantai Kota Bengkulu dapat terjadi karena adanya faktor alamiah dan faktor manusia (Antropogenik).

Article Details

How to Cite
Syukhriani, S., Nofridiansyah, E., & Sulistyo, B. (2017). ANALISIS DATA CITRA LANDSAT UNTUK PEMANTAUAN PERUBAHAN GARIS PANTAI KOTA BENGKULU. JURNAL ENGGANO, 2(1), 90–100. https://doi.org/10.31186/jenggano.2.1.90-100

References

  1. Arief, M., Winarso G., dan Prayogo T. 2011. Kajian Perubahan Garis Pantai Menggunakan Data Satelit Landsat Di Kabupaten Kendal. Jurnal Penginderaan Jauh. V (8) : 71 – 80
  2. Awaliah, O.W., Sakka, dan Hamzah, M.A. 2013. Modul Perubahan Garis Pantai Dengan Metode One-Line Model (Studi Kasus : Pantai Mangarabombang – Galesong Selatan, Kabupaten Takaliar). Universitas Hasanudin
  3. BMKG. 2016. Prakiraan Tinggi Gelombang. http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Informasi_Cuaca/Maritim_Cuaca_Pelayaran/Prakiraan_Tinggi_Gelombang.bmkg diakses pada tanggal 15 Februari 2016.
  4. Khairunnisa, A. 2010. Tinjauan pustaka dinamika pantai. http://nizcha0804.blogspot.com-/2010/02/tinjauan-pustaka-dinamika-pantai.html. Diakses tanggal 3 Desember 2015.
  5. Ladys, M., Surbakti, H., dan Hartoni. 2012. Penentuan Perubahan Garis Pantai Dengan Teknologi Penginderaan Jauh dan Model Numerik di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Maspari. V (4) No. 2 : 231 - 237.
  6. Nugroho, S.H. 2012. Perubahan Karakteristik Garis Pantai Di Kawasan Wisata Pantai Alam Indah, Kota Tegal. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 34 (1) : 19-26.
  7. Setyandito, O. 2007. Analisa Abrasi dan Perubahan Garis Pantai Pada Pantai Pasir Buatan dan Sekitarnya di Takisung Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Teknik Sipil. 7(3) : 224-235.
  8. Sugiarto, Dwi Putro, 2013. Cara Download Landsat 8 Gratis Melalui Earthexplorer USGS. https://tnrawku.wordpress.com/2013/06/11/cara-download-landsat-8-gratis-melalui-earthexplorer-usgs/, diunduh pada tanggal 13 April 2015 pukul 20.14 WIB.
  9. Sulistyo, B., N.M, Syamsu dan I, G, Made. 1994 Studi Penelitian Perubahan Garis Pantai di Kawasan Kotamadia Bengkulu. Laporan Penelitian, Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  10. Taofiqurohman, A., dan Azis, M. F. 2012. Analisis Spasial Perubahan Garis Pantai di Pesisir Kabupaten Subang Jawa Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4 (1) : 280 – 289
  11. Triatmodjo, B. 2014. Perencanaan Bangunan Pantai. Yogyakarta : Beta Offset.