Main Article Content

Abstract

This can happen because only organic farmers cultivate rice organically, and only they can meet the needs of organic rice based on having an organic certificate from the LSO with the standar SNI 6729: 2016 on organic farming system.The purpose of this study is (1) describe the application of organic rice cultivation standards in the Lareh Sago Halaban subdistrict (2) analyze the financial feasibility of organic rice farming in the Lareh Sago Halaban sub-district. The study was conducted in March – April 2022 at Lareh Sago Halaban sub-disctrict. The sampling technique is purposive sampling with data analysis income and business feasibility. The result of the research is that organic farmers carry out the cultivation processes in accordance with SNI 6729: 2016 concerning organic farming system, ranging from mechanical land processing, the use organic seeds, the use of fertilizers, and pest control without chemicals, to the harvesting process. But they do not carry out the post-harvest process due to limited facilities and infrastructure for rice milling and earn an income of Rp. 1.151.827/planting season with BEP obtained of Rp. 2.887,179/planting season, production 502 kg, price Rp. 3.719/kg. R/C ratio 1.57 with a again of 0.57. So organic rice farming in the Lareh Sago Halaban sub-district is feasible and the probability or profit obtained is 57%.

Keywords

SNI 6729 2016 organic paddy financial feasibility

Article Details

How to Cite
DINANTI, S. S., Nofrianil, & John Nefri. (2022). IMPLEMENTATION OF SNI 6729: 2016 IN ORGANIC RICE CULTIVATION AND FINANCIAL FEASIBILITY ANALYSIS. Journal of Agri Socio Economics and Business, 4(02), 95–108. https://doi.org/10.31186/jaseb.4.02.95-108

References

  1. Alik, S. dan M. Purwasasmita. 2014. Padi sri organik Indonesia (Edisi Revisi). Penebar Swadaya. Jakarta. 148 hal.
  2. Amelia, T., Eliza, dan S. Edwina. 2019. Analisis pendapatan petani padi sawah organik di Nagari Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Barat. Journal of Agribusiness and Community Empowerment. 4 (2) : 89-98.
  3. Antika, M., A. Kohar., dan H. Boesono. 2014. Analisis kelayakan finansial usaha perikanan tangkap dogol di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Ujung Batu Jepara. Journal of Fisheries Resource Utilization Management and Technology. 3 (3) : 200- 2007.
  4. BPPSDMP Kabupaten Lima Puluh Kota, 2022. Rekap kelompok tani per wilayah Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Lima Puluh Kota periode 2022. http://app2.pertanian.go.id/simluh2014/viewreport/rekapbp3k_poktan_agt
  5. BPS Kabupaten Lima Puluh Kota, 2020. Kabupaten Lima Puluh Kota dalam angka 2020.
  6. Cepriadi dan R. Yulida. 2012. Persepsi petani terhadap usahatni lahan pekarangan (studi kasus usahatani lahan pekarangan di Kecamatan Kerinci Kabupaten Palalawan). Indonesian Jurnal of Agricultur Economics. 3 (2) : 177-194.
  7. Fitriah, D., S. Mawarti, dan E. Atridayanti. 2020. Analisis permintaan beras organik di Kota Surakarta. Jurnal SEA.09(02) : 81-91.
  8. Hadi, S., H. Prayuningsih, dan A. N. Akhmadi. 2018. Partisipasi petani dalam budidaya padi organik. Pustaka Abadi, Jember. 161 hal.
  9. Hamid, A. 2016. Analisis pendapatan petani padi sawah di Kecamatan Woyla Kabupaten Aceh Barat. Skripsi Umiversitas Teuku Umar Meulaboh. Aceh Barat.
  10. LSO Sumatera Barat. 2021. Daftar klien aktif LSO (Lembaga Sertifikasi Organik) Sumatera Barat periode 2019-2021.
  11. Manyamsari, I. dan Mujiburrahmad. 2014. Krakteristik petani dan hubungannya dengan kompetensi petani lahan sempit. Jurnal Agrisep. 15 (2) : 58-74.
  12. Musriyah, 2016. Pertanian organik sebagai sitem berkelanjutan. http://distanpropinsibali.com
  13. Nofrianil dan F. Ibnusina. 2021. Efektivitas Pupuk Organik Cair Limbah Ternak Ayam Metode Brewing pada Budidaya Kacang Tanah. Agro Bali: Agricultural Journal. 4(1): 34-41.
  14. Prajatino, I. M. D., Suminah dan Sugihardjo. 2021. Sikap petani terhadap penerapan pertanian organik di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies. 2 (1) :35-46.
  15. Rahmad, N. 2017. Analisis kelayakan usahatami padi organik (Studi kasus : Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Medan. 62 hal.
  16. Rahmayani, A. 2020. Pengaruh luas lahan, status kepemilikan lahan, dan religiusitas terhadap pendapatan petani (Studi kasus : petani padi di Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri An-Raniry. Banda Aceh. 139 hal.
  17. Sholeh, M. S., L. Mublihatin, N. Laila, dan S. Maimunah. 2021. Kontribusi pendapatan usaha tani terhadap ekonomi rumah tangga petani di daerah pedesaan : review. Jurnal Ilmiah Fakultas Pertanian. 12 (1) : hal 55-61.
  18. Sulistiono. 2012. Cara aman mengendalikan keong mas. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
  19. Sugiyono. 2011. Metodologi penelitian kuantitatif (pendekatan kuantitatif dan R & D). Bandung.
  20. Suratiyah, K. 2016. Ilmu-ilmu usahatani. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta Timur.
  21. Sutandi, M. C., A. Genmkensiana, dan C. C. I. Mayaut. 2021. Pemanfaatan gulma eceng gondok sebagai penjernih air. Jurnal Teknik Sipil. 17 (1) : 55-69.