Main Article Content

Abstract

[APPLICATION OF PALM OIL SLUDGE DOSE AND KCl FERTILIZER AGAINST GROWTH AND YIELD OF CORN (Zea mays L) ON ULTISOLS IN BENGKULU]. This study aims to determine the dose of palm oil sludge (POS) and the optimal dose of KCl fertilizer to the growth and yield of corn. The study was conducted from June to October 2018. The design used is Randomized Completely Block Design (RCBD) which is arranged in factorial with two treatment factors. The first factor is the POS consisting of 3 levels: 0 tons/ha, 10 tons/ha, and 20 tons/ha. The second factor is the dose of KCl fertilizer consisting of 3 levels: 0 kg/ha, 100 kg/ha, and 200 kg/ha. The results showed no real influence on the combination of POS and KCl fertilizer treatment on the growth and yield of corn. The 10 tons/ha POS dose delivers the best results on the entire observation variable. KCl fertilizer indicates a different effect is not noticeable on all observed variables.

Article Details

How to Cite
Simanihuruk, B. W., Lumbantoruan, Y. O., & Gusmara, H. (2020). TAKARAN DOSIS LUMPUR SAWIT DAN PUPUK KCL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) PADA ULTISOLS DI BENGKULU. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 22(2), 85–92. https://doi.org/10.31186/jipi.22.2.85-92

References

  1. Abdurachman, A. & Sutono, S. (1998). Rehabilitasi lahan melalui pengelolaan bahan organik dan pemupukan. Prosiding Lokakarya Nasional Pembahasan Hasil Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Sekretariat Tim Pengendali Bantuan Penghijauan dan Reboisasi Pusat. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
  2. Ahmed, M., Rauf, M., Mukhtar, Z., & Saeed, N.A. (2017). Excessive use of nitrogenous fertilizers: an unawareness causing serious threats to
  3. environment and human health. Environmental Science and Pollution Research, 24(35), 26983-26987.
  4. Astianto, A. (2012). Pemberian berbagai dosis abu boiler pada pembibitan kelapa sawit (Elaesis guineensis jacq) di pembibitan utama (main
  5. nursery). Skripsi. Sarjana Fakultas Pertanian.Universitas Riau, Pekanbaru.
  6. Badami, K. & Amzeri, A. (2011). Identifikasi varian somaklonal toleran kekeringan pada populasi jagung hasil seleksi in vitro dengan PEG.
  7. Agrovigor. 4 (1), 7-13.
  8. Balai Penelitian Tanah. (2005). Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Pupuk, Tanaman, dan Air. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
  9. Badan Pusat Statistik. (2015). Peningkatan Produksi Jagung Nasional. http://bps.go.id. 09 Oktober 2017.
  10. Badan Pusat Statistik. (2015). Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi. http://bps.go.id/site/pilih data. 09 Oktober 2017.
  11. Cahyono, B. (2007). Jagung; Tehnik Budidaya dan Analisis Usahatani. CV Aneka Ilmu, Semarang. Fachdarisman, F. (2013). Takaran bahan organik blotong tebu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Skripsi. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Taman Siswa, Padang.
  12. Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Saul, M.R., Diha, M.A., & Bailey, H. H. (1986). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas
  13. Lampung. Lampung.
  14. Hakim, L. & Sediyarsa, M. (1986). Percobaan perbandingan beberapa sumber pupuk fosfat alam di daerah Lampung Utara. hlm. 179?194. Dalam Kurnia, U., Dai, J. Suharta, N., Widjaya-Adhi, I.P.G., Adiningsih, S., Sukmana, S., Sumantri, J.P. (Ed.). Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian
  15. Tanah, Cipayung, 10?13 November 1981. Pusat Penelitian Tanah, Bogor.
  16. Harjoso, Y. (2002). Pengaruh pemberian pupuk organik dan nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Mahasiswa Program Pasca sarjana, Universitas Brawijaya, Malang.
  17. Indrasari, A., & Syukur, A. (2006). Pengaruh pemberian pupuk kandang dan unsur hara mikro terhadap pertumbuhan jagung pada ultisol yang dikapur. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 6(2), 116-123.
  18. Indrihastuti, D. (2004). Kandungan kalsium pada biomassa tanaman Acacia mangium Willd pada tanah podsolik merah kuning di hutan tanaman industri. Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  19. Jenny, M.U. & Suwadji, E. (1999). Pemanfaatan Limbah Minyak Sawit (Sludge) sebagai Pupuk Tanaman dan Media Jamur Kayu.BATAN, Bogor.
  20. Lisar, S.Y.S., Motafakkerazad, R., Hossain, M.M., & Rahman, I.M.M. (2012) Water Stress in Plants: Causes, Effects and Responses. In Water
  21. Stress;Rahman, M., Haseggawa, H., Eds.; InTech:Rijeka, Croatia.
  22. Mattobi. (2004). Pengaruh pemangkasan tassel dan jarak tanam pada pertumbuhan daun terhadap akumulasi bahan kering biji dan hasil tanaman jagung (Zea mays.L). Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang,
  23. Minardi. (2006). Optimalisasi pengelolaan lahan kering untuk pengembangan pertanian tanaman pangan (daring). https://library.uns.ac.id. .22 Maret 2018
  24. Muamar, Z.A., Triyono, T. & Rosadi, B. (2012). Analisis neraca air tanaman jagung (Zea mays) di Bandar Lampung. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. 1(1), 1-10
  25. Mukri, D. (2009). Pemberian lumpur sawit dan NPK organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis. Skripsi. Universitas Islam Riau, Pekanbaru.
  26. Muyassir. (2013). Respon jagung tongkol ganda (Zea mays L.) terhadap pemupukan urea dan kompos. J. Manajemen Sumberdaya Lahan, 2
  27. (3), 250-254.
  28. Nugroho, J.S., Gusmara, H. & B.W. Simanihuruk. (2016). Pengaruh lumpur sawit dan NPK sintetik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 14(2), 114-119.
  29. Nurhayati, N. (2006). Pertumbuhan dan hasil jagung manis pada berbagai waktu aplikasi bokashi limbah kulit buah kakao dan pupuk anorganik.
  30. J Agroland. 13(3), 256-259.
  31. Pandapotan, C.D. (2016). Pemanfaatan limbah lumpur padat (sludge) pabrik pengolahan kelapa sawit sebagai alternatif penyediaan unsur hara
  32. di tanah ultisol. Jurnal Agroekoteknologi Universias Sumatera Utara. 5(2), 271-276.
  33. Ridwan. (2000). Pengaruh bahan organik pada tanaman jagung di lahan alang-alang. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sukarami, Jawa Barat.
  34. Riwandi, R., Merakati, H., & Hasanudin, H. (2014). Teknik Budidaya Jagung dengan Sistem Organik di Lahan Marjinal. Universitas Bengkulu,
  35. Bengkulu.
  36. Sari, D. P., & Gusmara, H. (2017). Pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata) dengan pengurangan pupuk NPK yang digantikan dengan lumpur kelapa sawit (sludge) pada tanah ultisol. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 15(1), 138-150.
  37. Sarif, S. (1995). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Penerbit Pustaka Buana, Bandung.
  38. Sarwono, H. (2003). Ilmu Tanah. Penerbit PT. Akademika Pressindo, Jakarta.
  39. Sebayang, A.M., Damanik, M.M.B., & Lubis, K.S. (2015). Aplikasi pupuk KCl dan pupuk kandang ayam terhadap ketersediaan dan serapan kalium serta pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) pada tanah inseptisol Kwala Bekala. Jurnal Online Agroekoteaknologi. 3(3), 870-875.
  40. Setyono, S. (1986). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman.Pendidikan Pasca Sarjana.KPK UGM UNIBRAW, Universitas Brawijaya, Malang.
  41. Siagian, D.M., Simanihuruk, B.W. & Gusmara, H. (2019). Waktu pemberian lumpur sawit dan dosis NPK pada pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) di ultisols. J. Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 21(1), 27-31. DOI: https://doi.org/10.31186/
  42. jipi.21.1.27-31.
  43. Silahooy, C. (2018). Efek pupuk KCl dan SP-36 terhadap kalium tersedia, serapan kalium dan hasi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada
  44. tanah Brunizem. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 36(2), 126-132.
  45. Suarni & Yasin, M. (2011). Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanaman Pangan 6(1), 41-56.
  46. Suarni & Widowati, S. (2009). Struktur, Komposisi dan Nutrisi Jagung. Balai Besar Penelitian Serealia. http://www.balitsereal.litbang.deptan.co.
  47. id. 14 Juli 2014.
  48. Sukarjo, A. H., Hidayah, A., & Zulaehah, I. (2017). Keseimbangan dan ketersediaan kalium dalam tanah dengan berbagai input pupuk pada sistem sawah tadah hujan. In Prosiding Seminar Nasional Tahunan FP UNS, 1(1), 317-321.
  49. Suriadikarta, D.A. (2005). Teknologi Bahan Organik Tanah. In Teknologi Pengelolaan Lahan Kering. Badan Litbang Pertanian, Bogor.
  50. Susilo, D.E.H. (2015). Identifikasi nilai konstanta bentuk daun untuk pengukuran luas daun metode panjang kali lebar pada tanaman hortikultura di tanah Gambut. Anterior Jurnal, 14(2),139-146. DOI: https://doi.org/10.33084/anterior.v14i2. 178.
  51. Sutedjo. (1995). Pengaruh macam dan waktu pemberian pupuk nitrogen terhadap efisiensi pengambilan nitrogen oleh tanaman jagung. Media
  52. Penelitian Sukamandi. 9, 5-10
  53. Sutriadi, M.T., Hidayat R., Rochayati, S. & Setyorini, D. (2005). Ameliorasi lahan dengan fosfat alam untuk perbaikan kesuburan tanah kering
  54. masam Typic hapludox di Kalimantan Selatan. hlm 143-155 In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Sumber Daya Tanah dan Iklim. Buku II. Bogor, 14-15 September 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
  55. Syukur, A. (2005). Pengaruh pemberian bahan organik terhadap sifat sifat tanah dan pertumbuhan caisim di tanah pasir pantai. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan. 5(1), 30 – 38.
  56. Wahyono, S., Sahwan, F.L., Martono, J.H., & Suyanto, F. (2008). Evaluasi teknologi penanganan limbah padat industri sawit. In Prosiding Seminar
  57. Teknologi Untuk Negeri, BPPT.
  58. Waskito, K., Aini, N., & Koesriharti, K. (2018). Pengaruh komposisi media tanam dan pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong (Solanum melongena L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(10), 1586-1593.