Main Article Content

Abstract

[GROWTH AND YIELD OF FOUR VARIETIES OF MUNG BEAN (Vigna radiata L.) IN INTERCROPPING SYSTEM WITH VARIOUS CORN PLANT SPACING]. Efforts to increase the productivity of mung beans (Vigna radiata L.) can be done by implementing an intercropping system and using superior varieties. Corn plants need high nitrogen and mung bean plants can fix nitrogen from the free air so that corn plants can take advantage of the excess nitrogen from mung beans. The purpose of this study was to determine the best mung bean varieties in the intercropping system with a various spacing of maize. The research was conducted in October-December 2018, in Pematang Gubernur village, Muara Bangkahulu, Bengkulu. The experiment in this study used a split-plot design with the main plot spacing of maize that was 60 cm x 30 cm, 90 cm x 30 cm, 120 cm x 30 cm, subplots were mung bean varieties (Vima-1, Vima- 2, Vima-3, and Kutilang) with 3 repetitions. Repeated 3 times, then 36 experimental units were obtained. The results showed that the four varieties of mung beans planted intercropping with a various spacing of maize showed different yield responses. Varieties of Vima-1 and Vima-3 gave the highest seed yields at a maize spacing of 60 cm x 30 cm. The Vima-2 variety was at a spacing of 90 cm x 30 cm, while the Kutilang variety was at 120 cm x 30 cm spacing. The four mung bean varieties were suitable for intercropping with maize with a yield/plot (NYi)> 0.5.

Article Details

How to Cite
Turmudi, E., Safitri, N. H., & Widodo, W. (2020). PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN BERBAGAI JARAK TANAM JAGUNG. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 22(2), 99–105. https://doi.org/10.31186/jipi.22.2.99-105

References

  1. Aisyah, Y., & Herlina, N. (2018). Pengaruh jarak tanam jagung manis (Zea mays L. var. saccharata) pada tumpangsari dengan tiga varietas tanaman kedelai (Glycine max L.) . Jurnal Produksi Tanaman, 6(1), 66-75.
  2. Aqil, M., Firmansyah & Prabowo, A. (2002). Analisis Pola Tanam Palawija Pada Agroklimat Lahan Tadah Hujan. In Tastra IK, Soejitno J, Sudaryono,
  3. Arsyad DM, Suharsono, Sudarjo, Heriyanto, Utomo JS, Taufig A (eds.). Prosiding Seminar Nasional Peningkatan Produktivitas, Kualitas, Efisiensi dan Sistem Produksi Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Menuju Ketahanan Pangan dan Pengembangan Agribisnis. Puslitbangtan, Badan Litbang Pertanian, Bogor.
  4. Balitkabi. (2012). Deskripsi varietas unggul kacang-kacangan dan umbi-umbian. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang.
  5. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. (2016). Penanganan Panen dan Pasca Panen. Agro Inovasi, Malang.
  6. Barus, W. A., Khair, H. & Siregar, M.A. (2017). Respon pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Phaseolus radiates L.) akibat penggunaan pupuk organik cair dan pupuk TSP. Agrium, 19(1), 1-11.
  7. Beets, W.C. (1982). Multiple Cropping and Tropical Farming Systems. Gower Publishing Co., Colorado.
  8. Goldsworthy, P.R. & Fisher, N.M. (1984).. The Physiology Of Tropical Field Crops. Jhon Willey & Sons, Ltd., New York.
  9. Hakim, L. & Suryamto. (2012). Korelasi antar-karakter dan sidik lintas antara komponen hasil dengan hasil biji kacang hijau (Vigna radiata L.). Berita Biologi, 11(3), 339-349. DOI : https://10.14203/beritabiologi.v11i3.504.
  10. Holidi, H., Bahri, S. & Karno. (2016). Pertumbuhan dan Produksi Tiga Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) di Tanah Gambut dan Mineral. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Hal 384-591.
  11. Lambers, H. & Oliveira, R.S. (2019). Plant Physiological Ecology Third Edition. Springer Nature Switzerland AG. DOI: https://doi.org/10.1007/978-3-030-29639-1.
  12. Lingga, G. K., Purwanti, S. & Toekidjo. (2015). Hasil dan kualitas benih kacang hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) tumpangsari barisan dengan jagung manis (Zea mays Saccharata). Jurnal Vegetalika, 4(2), 39-47.
  13. Morgodo, L.B. & Willey, R.W. (2008). Optimum plant population for maize-bean intercropping system in the Brazillian Semi-Arid Region. Sci. Agric, 65, 474-480.
  14. Putra, J. P. H, K. P. Wicaksono & Herlina, N. (2017). Studi sistem tumpangsari jagung (Zea mays L.) dan bawang prei (Allium porrum L.) pada berbagai jarak tanam. Jurnal Produksi Tanaman. 5(5), 748-755.
  15. Rahman, T. & Agus, T. (2011). Pemanfaatan kacang hijau (phaseolus radiatus L) menjadi susu kental manis kacang hijau. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi, 2(1), pp.223-230.
  16. Rukmana & Rahmat. (1997). Kacang Hijau, Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius, Jakarta.
  17. Sinaga, A.S., Guritno, B. & Sudiarso, S. (2017). Pengaruh dosis kompos sampah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas buncis tipe tegak (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(6),949-950.
  18. Sitompul, S.M.,& Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  19. Soejono, A. T. (1994). Pertumbuhan dan hasil beberapa jenis tanaman kacang dalam tumpangsari dengan rebon rotoon. Laporan Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  20. Utomo, W., Astiningrum, M. & Susilowati, Y.E. (2017). Pengaruh mikoriza dan jarak tanam terhadap hasil tanaman jagung manis (Zea mays var. Saccharata Sturt). Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika. 2(1), 28-33.
  21. Warsana.(2009). Introduksi teknologi tumpangsari jagung dan kentang. Bul. Penel., 45(7), 9-12.