Isi Artikel Utama

Abstrak

Tanaman bawang merah merupakan komoditas pertanian yang memiliki permintaan dan nilai ekonomis tinggi. Penggunaan pestisida secara terus menerus untuk meningkatkan produksi bawang merah akan berdampak negatif pada lingkungan.  Pestisida berbahan aktif Tebukonazol dan Trifloksistrobin merupakan salah satu fungisida untuk mengatasi penyakit moler. Batas Maksimum Residu (BMR) pada umbi bawang merah untuk zat berbahan aktif Tebukonazol sebesar 0.1 mg/kg sedangkan untuk zat berbahan aktif Trifloksistrobin sebesar 0,01 mg/kg. Untuk mengurangi residu pestisida, maka diperlukan upaya melalui aplikasi biopestisida. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2021 di Desa Bulugunung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Analisis residu pestisida Tebukonazol dan Trifloksistrobin dilaksanakan di Laboratorium Balai Penelitian dan Konsultasi Industri (BPKI) Surabaya. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri atas 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan, yaitu : Perlakuan (A): Budidaya secara konvesional, Perlakuan (B): Fobio (benih dan tanaman ), Pupuk Phonska, P-Phosfat, SP-36, KCl, dan ZA, Perlakuan (C): Pemberian pupuk kandang ke tanah dan Sterilisasi tanah dengan Fobio, serta aplikasi pestisida, Perlakuan (D): Pemberian pupuk kandang ketanah dan sterilisasi tanah dengan Fobio, serta aplikasi Fobio (benih dan tanaman). Analisis data menggunakan sidik ragam, dilanjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5% apabila uji F menunjukkan pengaruh perlakuan yang nyata. Hasil penelitian menunjukan bahwa residu pestisida Tebukonazol dan Trifloksistrobin pada setiap perlakuan memiliki nilai yang berbeda nyata. Perlakuan (B) dan (D) aplikasi Fobio pada benih dan tanaman memiliki nilai residu pestisida Tebukonazol dan Trifloksystrobin paling rendah jika dibandingkan dengan perlakuan (A) dan (C) yang menggunakan pestisida kimia.

Kata Kunci: Residu Pestisida, Tebukonazol, Trifloksistrobin, Bawang Merah, Budidaya organik, Biopestida

 

 

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Lia Iswindari Mukaromah, UPN "Veteran" East Java

Agrtecnology
Cara Mengutip
Mukaromah, L. I., Wiyatiningsih, S., & Mujoko, T. (2022). Penurunan Residu Pestisida Tebukonazol dan Trifloksistrobin pada Umbi Bawang Merah dengan Budidaya Organik Berbasis Biopestisida di Desa Bulugunung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 24(1), 19–24. https://doi.org/10.31186/jipi.24.1.19-24

Referensi

  1. Ajiningrum, P. S. & Pramushinta, I. A. K. (2015). Penghilangan limbah pestisida Tebukonazol dengan sistem Fitoremediasi menggunakan
  2. enceng gondok (Eichhornia crassipes). STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUnipa, 8(2). 1-5.
  3. Aryanta, I. W. R. (2019). Bawang merah dan manfaatnya bagi kesehatan. Widya Kesehatan, 1(1), 29-35.
  4. Badan Pusat Statistik. (2020). Produksi Tanaman Sayuran. Jakarta.
  5. Badan Standarisasi Nasional. (2008). Batas Maksimum Residu Pestisida pada Hasil Pertanian. Jakarta.
  6. Badrudin, U., & Jazilah, S. (2015). Analisis residu pestisida pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) di Kabupaten Brebes. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 24(1).
  7. Bayer. (2021). Crop Protection Nativo. Jakarta.
  8. Boka, A., Bouet, A., Tonessia, C. D., Kouakou, M. B. K. & Denezon, O. D. (2020). Field Evaluation Of Nativo 300 Sc Fungicide (Trifloxystrobin 100 Gl-+ Tebuconazole 200 Gl-) On Rice Brown Spot (Oryza sativa L.)
  9. Glob. Innov. Agric. Soc. Sci. 8(4), 177-182.
  10. Büchele, F., Neuwald, D. A., Scheer, C., Wood, R. M., Vögele, R. T. & Wünsche, J. N. (2021). Assessment of a Postharvest Treatment with
  11. Pyrimethanil via Thermo-Nebulization in Controlling Storage Rots of
  12. Apples. Agronomy, 12(1), 34.
  13. Commission Regulation Europian (CRE). (2019). Amending Annexes II and III to Regulation (EC) No 396/2005 of the European Parliament
  14. and of the Council as regards maximum residue levels for azoxystrobin, bicyclopyrone, chlormequat, cyprodinil, difenoconazole, fenpropimorph, fenpyroximate, fluopyram, fosetyl, isoprothiolane, isopyrazam, oxamyl,
  15. prothioconazole, spinetoram, trifloxystrobin and triflumezopyrim in or on certain products. Official Journal of the European Union.
  16. European Commission (EC). (2018). Final Renewal report for the active substance trifloxystrobin finalised in the Standing Committee on Plants,
  17. Animals, Food and Feed. Directirate genera for health and food safety.
  18. Gupta, S., & Dikshit, A. K. (2010). Biopesticides: An ecofriendly approach for pest control. Journal of Biopesticides, 3(Special Issue), 186.
  19. Kardinan, A. (2011). Penggunaan pestisida nabati sebagai kearifan lokal dalam pengendalian hama tanaman menuju sistem pertanian organik. Pengembangan Inovasi Pertanian, 4(4), 262-278.
  20. Mutiarawati, T. (2001). Beberapa Aspek Budidaya Dalam Sistem Pertanian Organik. In Makalah Seminar Forum Komunikasi dan Kerjasama
  21. Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia Koordinasi Tingkat Wilayah IV, Jatinangor, Jawa Barat.
  22. Nelly, N., Aldon, R. & Amelia, K. (2015). Keragaman predator dan parasitoid pada pertanaman bawang merah: studi kasus di daerah Alahan Panjang, Sumatera Barat. Pros Semnas Biodiv Indonesia, 1(5), 1005-1010.
  23. Puspitasari, D. J. & Khairuddin, K. (2016). Kajian bioremediasi pada tanah tercemar pestisida. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 2(3), 98-106.
  24. Radiyanto, B., Sodiq, M. & Nurcahyani, N. M. (2010). Keanekaragaman serangga hama dan musuh alami pada lahan pertanaman kedelai di Kecamatan Balong-Ponorogo. Jurnal Entomologi Indonesia,7(2), 116.-121 DOI: https://doi.org/10.5994/jei.7.2.116 .
  25. Situmorang, Y. A., Bakti, D. & Hasanuddin, H. (2015). Dampak beberapa fungisida terhadap pertumbuhan koloni jamur Metarhizium anisopliae (Metch) Sorokin di laboratorium. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 3(1). 147-159.
  26. Sukaryorini, P. & Wiyatiningsih, S. (2009). Peningkatan hasil dan ketahanan kultivar bawang merah terhadap Fusarium oxysporum f.sp. cepae penyebab penyakit moler menggunakan formula suspensi mikroorganisme. Prosiding Seminar Nasional HPTI. 14, 75- 80
  27. Surya, E., Armi, A., Ridhwan, M. & Syahrizal, H. (2019). Kerusakan tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) akibat serangan hama ulat tanah (Agrotis ipsilon) di lahan bawang merah Gampong Lam Rukam Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Bionatural:
  28. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 6(1), 88-99.
  29. Tuhumury, G. N., Leatemia, J. A., Rumthe, R. Y. & Hasinu, J. V. (2018). Residu pestisida produk sayuran segar di Kota Ambon. Agrologia, 1(2). 99-105. DOI: http://dx.doi.org/10.30598/a.v1i2.284.
  30. Yadav, R. K., Singh, A., Jain, S., & Dhatt, A. S. (2017). Management of purple blotch complex of onion in Indian Punjab. International Journal of Applied Sciences and Biotechnology, 5(4), 454-465. DOI: https://doi.org/10.3126/ijasbt.v5i4.18632.