Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bakteri endofit dan mengetahui efektifitas bakteri tersebut terhadap cendawan Pestalotiopsis microspora penyebab penyakit gugur daun pada tanaman karet. Ada salah satu jenis penyakit daun yang serangannya meluas yaitu gugur daun Pestalotiopsis yang disebabkan oleh cendawan Pestalotiopsis microspora. Pestalotiopsis microspora dapat menyerang semua klon karet sehingga mengakibatkan penurunan produksi lateks. Adanya serangan patogen dapat mengakibatkan kerugian secara ekonomi yang sangat besar. Oleh karna itu, diperlukan suatu pengendalian yang efektif dan efesiensi. pengendalian penyakit tanaman secara biologis yaitu dengan menggunakan mikroorganisme yang bersifat antagonis, adanya bakteri endofit sebagai pengendali biologis telah menjadi alternatif untuk menghentikan peran pengendalian secara kimiawi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 6 perlakuan bakteri dan 4 ulangan, menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) dan digunakan untuk uji antagonis secara in Vitro dengan menggunakan metode dual culture. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan antagonis bakteri endofit Secara In Vitro Terhadap Pestalotiopsis microspora berpengaruh sangat nyata terhadap persentase daya hambat miselium cendawan Pestalotiopsis microspora oleh bakteri endofit pada 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Hari Setelah Inkubasi (HSI).
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Referensi
- Amaria, W., Efi, T. & Rita, H. (2013). Seleksi dan identifikasi jamur antagonis sebagai agens hayati jamur Rigidoporus microporus pada tanaman karet. Journal of Industrial and Beverage Crops, 4(1), 20-31.
- Aminulloh, F. (2011). Analisis Bahan Organik dan Nitrogen Total pada Sistem Budidaya Ikan pada Skala Laboratorium. Program Keahlian Analisis Kimia Institut Pertanian Bogor, Bogor.
- Baker, K.F. & Cook, R.J. (1974). Biological Control of Pathogen. WH Freeman and Company, San Fransisco.
- Dharmawan, I.W.E., Kawuri, R., Parwanayoni, M.S. (2009). Isolasi Streptomyces spp. pada kawasan hutan Provinsi Bali serta uji daya hambatnya terhadap lima strain diarrheagenic Escherichia coli. Jurnal Biologi, 13(1), 1-6. https://doaj.org/article/ 393ae49a65cc4ffc91a23c471251339f.
- Direktorat, J. P. (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional. 2020-2022. Kementrian Pertanian, Jakarta.
- Febbiyanti, T. R. (2020). Pengaruh faktor abiotik terhadap perkembangan penyakit karet dan metode peramalan epidemi. Warta Perkaretan, 39(2), 95-114. https://garuda. kemdikbud.go.id/documents/detail/2423316.
- Febbiyanti, T.R. & Fairuzah, Z. (2019). Identifikasi penyebab kejadian luar biasa penyakit gugur daun karet di Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 37(2), 193-206. DOI:10.22302/ppk.jpk.v37i2.616.
- Hallman, J. & Berg, G. (2006). Spectrum and Population Dynamics Of Bacterial Root Endophytes. Microbial Root Endophytes, 15-31. DOI:10.1007/3-540-33526-9_2.
- Hallmann, J., Quadt-Hallmann, A., Mahaffe, W.F., Kloepper, J.W. (1997). Bacterial endophytes in agricultural crop. Can J Microbiol., 43, 895-914. DOI:10.1139/m97-131.
- Hardiansyah, M. Y., Musa, Y. & Jaya, A. M. (2020). Identifikasi plant growth promoting rhizobacteria pada rizosfer bambu duri dengan gram KOH 3%. Agrotechnology Research Journal, 4(1), 41-46. DOI: https://doi.org/10.20961/agrotechresj.v4i1.40875.
- Harsono, E. S. (2021). Uji Hipersensitif Bakteri Endofit Dari Akar Kaktus (Cereus repandus Mill.) Terhadap Cabai Merah (Capsicum annum
- L.) . Sebagai Materi Pengayaan Praktikum Mikrobiologi Terapan (Doctoral dissertation), Universitas Jambi, Jambi.
- Kementrian, P. (2015). Outlook Karet-Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jendral.
- Kerr, A. & Gibb, K. (1997). Bacteria and phytoplasma as plant parasites. In : Plant Pathogens and Plant Disease, J.F. Brown and H.J. Ogle (eds), Australian Plant Pathology Society, Armidale, 86 – 103 p. https://researchers.cdu.edu.au/en/publications/bacteria-and-phytoplasmas-as-plant-parasites.
- Kusdiana, A, P, J. (2020). Diagnosis penyakit gugur daun karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Jurnal Penelitian Karet, 165-178.
- Kurnia K., Sadi N.H., Jumianto, S. (2015). Isolation and characterization of Pb resistant bacteria from Cilalay Lake, Indonesia. Aceh Int. J. Sci. Technol., 4(3), 83-87. DOI: https://doi.org/ 10.13170/aijst.4.3.3016.
- Madigan M.T., Martinko, J.M., Stahl D.A. & Clark D.P. (2012). Brock: Biology of Microorganisms. Pearson, San Fransisco.
- Marsaoli, F., Matinahoru, J. M. & Leiwakabessy, C. (2020). Isolasi, seleksi, dan uji antagonis bakteri endofit diisolasi dari salawaku (Falcataria mollucana) dalam menekan pertumbuhan cenda wan patogen Cercospora spp. Agrologia, 8(2). DOI: 10.30598/A.V8I2.1009.
- Oktavia, F. & Kusdiana, A. P. J. (2021). Evaluasi resistensis dan analisis kuantitatif trait loci yang berhubungan dengan resistensi terhadap penyakit utama pada tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 37-50. DOI:10.22302/ppk.jpk.v39i1.757.
- Pelczar & Chan. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi jilid 2. Universitas Indonesia, Jakarta.
- Seema, M. & Devaki, N. S. R. (2012). In vitro evaluation of biological control agent againts Rhizoctonia solani. Journal of Agricuktural Technology (8), 233-240. https://www.thaiscience.info/journals/Article/IJAT/10841058.pdf.
- Suwanto, A., Friska, H.& Sudirman, I. (1996). Karakterisasi Pseudomonas fluorescens B29 dan B39: Profil DNA genom, uji hipersensitivitas, dan asai senyawa bioaktif. Hayati. 3(1), 15-20.
- Usodri, K. S., Widiyani, D. P. & Supriyatdi, D. (2021). Identifikasi beberapa unsur iklim mikro pada perbedaan umur tanaman karet (Hevea brasiliensis). Plantropica: Journal Of Agricultural Science, 6(2). DOI: http://dx.doi.org/ 10. 21776/ub.jpt.2021.006.2.3.
- Wahyuni, S. (2020). Isolasi dan Uji Antagonis Bakteri Endofit Dari Patogen Akar Tanaman Karet. Dalam Prosedur Hasil Seminar Nasional, 3(1),676-680. https://www.e-prosiding. umnaw. ac.id/index.php/penelitian/article/view/617.
Referensi
Amaria, W., Efi, T. & Rita, H. (2013). Seleksi dan identifikasi jamur antagonis sebagai agens hayati jamur Rigidoporus microporus pada tanaman karet. Journal of Industrial and Beverage Crops, 4(1), 20-31.
Aminulloh, F. (2011). Analisis Bahan Organik dan Nitrogen Total pada Sistem Budidaya Ikan pada Skala Laboratorium. Program Keahlian Analisis Kimia Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Baker, K.F. & Cook, R.J. (1974). Biological Control of Pathogen. WH Freeman and Company, San Fransisco.
Dharmawan, I.W.E., Kawuri, R., Parwanayoni, M.S. (2009). Isolasi Streptomyces spp. pada kawasan hutan Provinsi Bali serta uji daya hambatnya terhadap lima strain diarrheagenic Escherichia coli. Jurnal Biologi, 13(1), 1-6. https://doaj.org/article/ 393ae49a65cc4ffc91a23c471251339f.
Direktorat, J. P. (2022). Statistik Perkebunan Unggulan Nasional. 2020-2022. Kementrian Pertanian, Jakarta.
Febbiyanti, T. R. (2020). Pengaruh faktor abiotik terhadap perkembangan penyakit karet dan metode peramalan epidemi. Warta Perkaretan, 39(2), 95-114. https://garuda. kemdikbud.go.id/documents/detail/2423316.
Febbiyanti, T.R. & Fairuzah, Z. (2019). Identifikasi penyebab kejadian luar biasa penyakit gugur daun karet di Indonesia. Jurnal Penelitian Karet, 37(2), 193-206. DOI:10.22302/ppk.jpk.v37i2.616.
Hallman, J. & Berg, G. (2006). Spectrum and Population Dynamics Of Bacterial Root Endophytes. Microbial Root Endophytes, 15-31. DOI:10.1007/3-540-33526-9_2.
Hallmann, J., Quadt-Hallmann, A., Mahaffe, W.F., Kloepper, J.W. (1997). Bacterial endophytes in agricultural crop. Can J Microbiol., 43, 895-914. DOI:10.1139/m97-131.
Hardiansyah, M. Y., Musa, Y. & Jaya, A. M. (2020). Identifikasi plant growth promoting rhizobacteria pada rizosfer bambu duri dengan gram KOH 3%. Agrotechnology Research Journal, 4(1), 41-46. DOI: https://doi.org/10.20961/agrotechresj.v4i1.40875.
Harsono, E. S. (2021). Uji Hipersensitif Bakteri Endofit Dari Akar Kaktus (Cereus repandus Mill.) Terhadap Cabai Merah (Capsicum annum
L.) . Sebagai Materi Pengayaan Praktikum Mikrobiologi Terapan (Doctoral dissertation), Universitas Jambi, Jambi.
Kementrian, P. (2015). Outlook Karet-Komoditas Pertanian Subsektor Perkebunan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jendral.
Kerr, A. & Gibb, K. (1997). Bacteria and phytoplasma as plant parasites. In : Plant Pathogens and Plant Disease, J.F. Brown and H.J. Ogle (eds), Australian Plant Pathology Society, Armidale, 86 – 103 p. https://researchers.cdu.edu.au/en/publications/bacteria-and-phytoplasmas-as-plant-parasites.
Kusdiana, A, P, J. (2020). Diagnosis penyakit gugur daun karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.). Jurnal Penelitian Karet, 165-178.
Kurnia K., Sadi N.H., Jumianto, S. (2015). Isolation and characterization of Pb resistant bacteria from Cilalay Lake, Indonesia. Aceh Int. J. Sci. Technol., 4(3), 83-87. DOI: https://doi.org/ 10.13170/aijst.4.3.3016.
Madigan M.T., Martinko, J.M., Stahl D.A. & Clark D.P. (2012). Brock: Biology of Microorganisms. Pearson, San Fransisco.
Marsaoli, F., Matinahoru, J. M. & Leiwakabessy, C. (2020). Isolasi, seleksi, dan uji antagonis bakteri endofit diisolasi dari salawaku (Falcataria mollucana) dalam menekan pertumbuhan cenda wan patogen Cercospora spp. Agrologia, 8(2). DOI: 10.30598/A.V8I2.1009.
Oktavia, F. & Kusdiana, A. P. J. (2021). Evaluasi resistensis dan analisis kuantitatif trait loci yang berhubungan dengan resistensi terhadap penyakit utama pada tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 37-50. DOI:10.22302/ppk.jpk.v39i1.757.
Pelczar & Chan. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi jilid 2. Universitas Indonesia, Jakarta.
Seema, M. & Devaki, N. S. R. (2012). In vitro evaluation of biological control agent againts Rhizoctonia solani. Journal of Agricuktural Technology (8), 233-240. https://www.thaiscience.info/journals/Article/IJAT/10841058.pdf.
Suwanto, A., Friska, H.& Sudirman, I. (1996). Karakterisasi Pseudomonas fluorescens B29 dan B39: Profil DNA genom, uji hipersensitivitas, dan asai senyawa bioaktif. Hayati. 3(1), 15-20.
Usodri, K. S., Widiyani, D. P. & Supriyatdi, D. (2021). Identifikasi beberapa unsur iklim mikro pada perbedaan umur tanaman karet (Hevea brasiliensis). Plantropica: Journal Of Agricultural Science, 6(2). DOI: http://dx.doi.org/ 10. 21776/ub.jpt.2021.006.2.3.
Wahyuni, S. (2020). Isolasi dan Uji Antagonis Bakteri Endofit Dari Patogen Akar Tanaman Karet. Dalam Prosedur Hasil Seminar Nasional, 3(1),676-680. https://www.e-prosiding. umnaw. ac.id/index.php/penelitian/article/view/617.