Isi Artikel Utama

Abstrak

Air dalam tanah bermanfaat bagi tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Kapasitas tanah menahan air dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia tanah dari berbagai jenis penggunaan lahan. Sebagian besar lahan di Desa Karangpatihan berupa tegalan kering. Penentuan titik pengambilan contoh tanah dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel tanah terganggu dan tidak terganggu dilakukan pada tiga satuan penggunaan lahan yang meliputi tegalan, sawah, dan semak belukar dengan empat ulangan untuk setiap SST. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dan regresi menggunakan IBM SPSS Statistics 25 dan Microsoft Excel 2016 untuk menggambarkan kurva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan penggunaan lahan semak memiliki kemampuan tanah menahan air tertinggi. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kemampuan tanah menahan air adalah bahan organik. Faktor lain yang berpengaruh nyata terhadap kemampuan tanah menahan air adalah tekstur tanah, berat isi tanah, porositas tanah, dan permeabilitas tanah.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Rahmadani, D., Sasongko, P. E., & Wijaya, K. (2023). KAJIAN KEMAMPUAN TANAH DALAM MENAHAN AIR PADA TIGA SATUAN PENGGUNAAN LAHAN DI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 25(2), 66–73. https://doi.org/10.31186/jipi.25.2.66-73

Referensi

  1. Aalimah, R. A., Suryadi, E., Dwiratna, S., & Perwitasari, N. (2022). Analisis status daya dukung air di SubDAS Cikeruh berdasarkan neraca air Meteorologis Thornthwaite-Mather Analysis of water resource carrying capacity in Cikeruh Sub-Watershed West Java. based on Thornthwaite Mather Meteorological Water Balance Method. AgriTechno, Jurnal Teknologi Pertanian, 15(01), 25-36. http://agritech.unhas.ac.id/ojs/index.php/at/article/download/505/254.
  2. Abbas, M., Rasyid, B., & Achmad, M. (2022). Potensi ketersedian air tanah dan neraca air wilayah karst di Kabupaten Maros (Potential availability of groundwater and water balance of karst area in Maros Regency). Jurnal Ecosolum, 11(1), 95‑109. DOI: https:// doi.org/10.20956/ecosolum.v11i1. 21197.
  3. Abyaneh, H. Z., Varkeshi, M. B., Ghasemi, A., Marofi, S., & Chayjan, R. A. (2015). Determination of water requirement, single and dual crop coefficient of garlic (Allium sativum) in the cold semi-arid climate. Australian Journal of Crop Science, 5(8), 1050–1054. http://surl.li/jeacw.
  4. Ball, J. (2011). Soil and Water Relationships. http://www.noble.org/ag/soils/soilwaterrelationships/index.htm.
  5. Darmayati, F. D. & Sutikto, T. (2019). Estimasi total air tersedia bagi tanaman pada berbagai tekstur tanah menggunakan Metode Pengukuran Kandungan Air Jenuh. Berkala Ilmiah Pertanian, 2(4), 164. DOI: https://doi.org/10.19184/bip.v2i4.16317.
  6. Faiz, A. M. & Prijono, S. (2021). Perbedaan kemampuan tanah dalam menahan air pada berbagai kelerengan lahan kopi di Daerah Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 8(2), 481‑491. DOI: https:// doi.org/10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.19.
  7. Hermawan, B., Agustian, I., Hasanudin Hasanudin, Herawati, R. & Murcitro, B.G. (2021). Spatiotemporal variability in soil water content profiles under young and mature oil palm plantations in North Bengkulu Regency. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 11(1), 259-265. DOI: http://dx.doi.org/10.18517/ijaseit.11.1.9432.
  8. Intara, Y. I., Sapei, A., Erizal, Sembiring, N., & Djoefrie, M. H. B. (2011). Pengaruh pemberian bahan organik pada tanah liat dan lempung berliat terhadap Kemampuan Mengikat Air. Indonesian Agriculture Sciences Journal, 16(2), 130–135. https:// journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/6457.
  9. Irawan, T. & Yuwono, B. S. (2016). Infiltrasi pada berbagai tegakan hutan di Arboretum Universitas Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 4(3), 21. DOI: https://doi.org/10.23960/jsl3421-34.
  10. Libohova, Z., Seybold, C., Wysocki, D., Wills, S., Schoeneberger, P., Williams, C., Lindbo, D., Stott, D. & Owens, P.R. (2018). Reevaluating the effects of soil organic matter and other properties on available water-holding capacity using the National Cooperative Soil Survey Characterization Database. Journal of Soil and Water Conservation, 73(4), 411-421. DOI: https://doi.org/10.2489/jswc.73.4.411.
  11. Mulyono, A., Rusydi, A. F. & Lestiana, H. (2019). Permeabilitas tanah berbagai tipe penggunaan lahan di tanah Aluvial pesisir DAS Cimanuk, Indramayu. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), 1. DOI: https://doi.org/10.14710/jil.17.1.1-6.
  12. Mulyono, A., Suriadikusumah, A., Harryanto, R. & Djuwansah, M. R. (2020). Pedotransfer functions for predicting tropical soil water retention: A case study in upper Citarum watershed, Indonesia. Journal of Water and Land Development, 45(10), 76‑85. DOI: https://doi.org/10.24425/jwld.2020.133048.
  13. Murtilaksono, K. & Wahyuni, E. D. (2018). Hubungan ketersediaan air tanah dan sifat-sifat dasar fisika tanah. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 6(2), 46‑50. DOI: https://doi.org/10.29244/jitl.6.2.46-50.
  14. Nita, E. C., Siswanto, B. & Utomo, H. W. (2015). Pengaruh pengolahan tanah dan pemberian bahan organik (blotong dan abu ketel) terhadap porositas tanah. Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2(1), 119‑127. https://jtsl.ub.ac.id/index.php/jtsl/article/view/121.
  15. Nurmilah, A., Rachman, L.M., Wahjunie, E.D. (2014). Analisis kemampuan tanah dalam memegang air pada berbagai penggunaan lahan (Studi Kasus: DAS Ciujung). https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70291.
  16. Panda, N. D., Jawang, U. P. & Lewu, L. D. (2021). Pengaruh bahan organik terhadap daya ikat air pada tanah Ultisol lahan kering. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 8(2), 327–332. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.3.
  17. Ringgih, D., Rayes, M. L. & Utami, S. R. (2018). Kajian perubahan sifat fisik dan kimia akibat penyawahan pada Andisol Sukabumi, Jawa Barat. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 11(1), 21‑27. DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v11i1.4867.
  18. Soediono, B. (2019). Sifat fisik tanah dan kemampuan tanah meresapkan air pada lahan hutan, Sawah, dan permukiman. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(2), 160. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/view/103.
  19. Tangkatesik, A., Wikarniti. N.M., Soniari, N.N. (2012). Kadar bahan organik tanah pada tanah sawah dan tegalan di Bali serta hubungannya dengan tekstur tanah. Agrotrop, 2(2), 101–107. https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotrop/article/view/7820.
  20. Thornwhite, & Matter. (1957). Instructions tables computing potential evapotranspiration water balance. Publication in Climatology, 10(3), 185‑311.
  21. Wagner, J. A. & Frevert, R. K. (2015). Soil and water conservation engineering. Journal of Range management,8(6), 275. DOI: https://doi.org/10.2307/893755.
  22. Widodo, I. T. & Dasanto, B. D. (2021). The estimation of oil palm plantation environmental value using crop. J. Agromet, 24(1), 23‑32. DOI:10.29244/j.agromet.24.1.23-32 .
  23. Yang, L., Song, M., Zhu, A. X., Qin, C., Zhou, C., Qi, F., Li, X., Chen, Z. & Gao, B. (2019). Predicting soil organic carbon content in croplands using crop rotationand Fouriertrans form decomposed variables. Geoderma, 340(1), 289‑302. DOI: https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2019.01.015.
  24. Yulina, H. & Ambarsari, W. (2021). Hubungan kadar air dan bobot isi tanah terhadap berat panen tanaman pakcoy pada kombinasi kompos sampah kota dan pupuk kandang sapi. Jurnal Ilmiah Pertanian, 3(2), 1–6. DOI: https://doi.org/10.55222/agrotatanen.v3i2.526