Main Article Content

Abstract

[PHYSICO-CHEMICAL CHARACTERISTICS OF SOIL-COMPOST MIXTURES AS ROOTING MEDIA FOR ELEPHANT FOOT YAM (Amorphophallus oncophyllus Prain)]. Tuber crops such as elephant foot yam have specific demands on the structure of growing media especially in terms of their physical and chemical characters due to the small rooting volume. Therefore, the objective of this study was to determine the interactive effects of seed materials and different proportions of soil-compost mixtures on their physico-chemical properties and root growth of elephant foot yam. This pot trial was conducted from July 2022 to March 2023 in coffee and sengon plantation located in Sumberejo Village, Purwosari, Pasuruan, East Java. Treatments were arranged in a factorial scheme using a Completely Randomized Design (CRD) with two factors and three repetitions. The factors included three types of seed materials, i.e., true seed, tuber, and bulbil for the first factor and five different proportions of soil-compost mixtures (w/w), i.e., 100% soil, 66.7% soil+33.3% compost, 50% soil+50% compost, 33.3% soil+66.7% compost, and 100% compost. Results showed that the interactive effects of the two treatments on the observed variables were not significantly different (p>0.05). Treatment of mixture of 2 kg soil and 4 kg compost (33.3% soil+66.7% compost) produced clayey soil texture with 1.12 g/cm3 for bulk density, 2.26 g/cm3 for specific gravity, 59.34% for soil porosity, and 38,55% for moisture content at field capacity. The bulbil type seed produced a better root growth than the other seeds

Article Details

How to Cite
Kinanti, S. A., Purwadi, P., & Widjajani, B. W. (2023). KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA CAMPURAN TANAH-KOMPOS SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN AKAR BENIH PORANG (Amorphophallus oncophyllus Prain). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 25(2), 91–99. https://doi.org/10.31186/jipi.25.2.91-99

References

  1. Aditya, N. D., Auliasari, K. & Faisol, A. (2021). Sistem pendukung Keputusan Penentuan Kualitas tanaman Porang terbaik untuk kebutuhan ekspor menggunakan Metode K-Means Clustering. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 5(2), 611–617. DOI: https://doi.org/10.36040/jati.v5i2.3746.
  2. Anturida, Z., Azrianingsih, R. & Wahyudi, D. (2015). Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan Porang (Amorphophallus muelleri Blume.) pada fase pertumbuhan kedua. Jurnal Biotropika, 3(3), 132–136.
  3. Bui, F., Lelang, M. A. & Taolin, R. I. C. O. (2016). Pengaruh komposisi media tanam dan ukuran polybag terhadap pertumbuhan dan hasil Tomat (Licopercicum escelentum Mill). Savana Cendana, 1(1), 1–7. DOI: https://doi.org/10.32938/sc.v1i01.1.
  4. Chang, D. C., Cho, J. H., Jin, Y. I., Im, J. S., Cheon, C. G., Kim, S. J. & Yu, H.S. (2016). Mulch and planting depth influence potato canopy development, underground morphology, and tuber yield. Field Crops Research, 197, 117–124. DOI: https://doi.org/10.1016/j.fcr.2016.05.003.
  5. Darmayati, F. D. & Sutikto, T. (2019). Estimasi total air tersedia bagi tanaman pada berbagai tekstur tanah menggunakan metode pengukuran kandungan air jenuh. Berkala Ilmiah Pertanian, 2(4), 164. DOI: https://doi.org/10.19184/bip.v2i4.16317.
  6. Delsiyanti, D., Widjajanto, D. & Rajamuddin, U. A. (2016). Sifat fisika tanah pada beberapa penggunaan lahan di Desa Oloboju Kabupaten Sigi. Agrotekbis: E-Jurnal Ilmu Pertanian,4(3),227–234.
  7. Dwicaksono, M. R. B., Suharto, B. & Susanawati, L. D. (2013). Pengaruh penambahan effective microorganisme pada limbah cair industri perikanan terhadap kualitas pupuk cair organik. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 1(1), 7–11.
  8. Efendi, W. W., Hapsari, F. N. & Nuraini, Z. (2013). Studi inventarisasi keanekaragaman tumbuhan Paku di Kawasan Wisata Coban Rondo Kabupaten Malang. Cogito Ergo Sum, 2(3), 173–188.
  9. Elvira, A. A., Hindarti, S. & Khoiriyah, N. (2021). Usahatani Porang dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga (Study Kasus: di Desa Selur, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo). Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 8(3).
  10. Fitri, J. L., Setyanto, N. W. & Riawati, L. (2015). Peningkatan produktivitas dan kinerja lingkungan menggunakan pendekatan green productivity pada proses produksi pupuk organik (Studi Kasus di PT Tiara Kurnia, Malang). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, 3(2), 363–374.
  11. Hakim, N., Nyakpa, M. Y., Lubis, A. M., Nugroho, S. G., Saul, M. R., Diha, M. A., Hong, G. & Bailey, H. H. (1986). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.
  12. Hardjowigeno, S. (2003). Ilmu Tanah Ultisol (Edisi Baru). Akademika Pressindo, Jakarta.
  13. Hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
  14. Haryati, U. (2014). Karakteristik fisik tanah kawasan budidaya sayuran dataran tinggi, Hubungannya dengan strategi pengelolaan lahan. Indonesian Center for Agricultural Engineering Research and Development.
  15. Hasibuan, A. S. Z. (2015). Pemanfaatan bahan organik dalam perbaikan beberapa sifat tanah pasir Pantai Selatan Kulon Progo. Planta Tropika, 3(1), 31–40.
  16. Intara, Y. I., Sapei, A., Sembiring, N. & Djoefrie, M. B. (2011). Pengaruh pemberian bahan organik pada tanah liat dan lempung berliat terhadap kemampuan mengikat air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 16(2), 130–135. https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/.view/6457.
  17. Litbang Penelitian Tanah. (1983). Kriteria Penilian Sifat Kimia Tanah. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
  18. Marschner, H. (1995). Mineral Nutrion of Higher Plants (2nd Edition). Academic Press.
  19. Mustawa, M., Abdullah, S. H. & Putra, G. M. D. (2017). Analisis efisiensi irigasi tetes pada berbagai tekstur tanah untuk tanaman sawi (Brassica juncea). Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, 5(2), 408–421.
  20. Natawijaya, A., Karuniawan, A. & Bhakti, C. (2009). Eksplorasi dan analisis kekerabatan Amorphophallus Blume Ex Decaisne di Sumatera Barat. Zuriat, 20(2), 111–120.
  21. Purwanto, I., Suryono, J., Sumantri, K. K., Somantri, E., Suhaeti, E., Hidayat, E. & Hidayat, R. (2014). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penelitian Kesuburan Tanah: Menghitung Takaran Pupuk untuk Percobaan Kesuburan
  22. Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
  23. Radha, T. K., Ganeshamurthy, A. N., Mitra, D., Sharma, K., Rupa, T. R. & Selvakumar, G. (2018). Feasibility of substituting cocopeat with rice husk and saw dust compost as a nursery medium for growing vegetable seedlings. The Bioscan, 13(2), 659–663.
  24. Rahayuningsih, Y. (2021). Analisis usahatani Porang (Amorphophalus muelleri) di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, 5(1), 47–56.
  25. Rahman, M., Mukta, J. A., Sabir, A. A., Gupta, D. R., Mohi-Ud-Din, M., Hasanuzzaman, M., Miah, Md. G., Rahman, M. & Islam, M. T. (2018). Chitosan biopolymer promotes yield and stimulates accumulation of antioxidants in Strawberry Fruit. PLOS ONE, 13(9), e0203769. DOI: https://doi.org/10.1371/journal. pone.0203769.
  26. Ravi, V., Ravindran, C. S., Suja, G., George, J., Nedunzhiyan, M., Byju, G. & Naskar, S. K. (2011). Crop physiology of Elephant Foot Yam [Amorphophallus paeoniifolius (Dennst. Nicolson)]. Advances in Horticultural Science, 25(1), 51–63.
  27. Sakti, I. T. & Sugito, Y. (2019). Pengaruh dosis pupuk kandang sapi dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science, 3(2), 124–132.
  28. Saleh, N. (2015). Tanaman Porang Pengenalan, Budidaya, dan Pemanfaatannya (1st Edition). Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
  29. Satriawan, H. & Fuady, Z. (2015). Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Deepublish.
  30. Simangunsong, F. T., Rohanah, S. A. & Susanto, E. (2013). Analisis efisiensi irigasi tetes dan kebutuhan air tanaman Sawi (Brassica juncea) pada tanah Inceptisol. Jurnal Rekayasa Pangan dan Pertanian, 2(1), 83–89.
  31. Siswanto, B. & Karamina, H. (2016). Persyaratan lahan tanaman Porang (Amarphopallus ancophillus). Buana Sains, 16(1), 57–70. DOI: DOI: http://dx.doi.org/10.33366/bs.v16i1.411 .
  32. Sulistyono, E. & Abdillah, R. (2017). Kadar air kapasitas lapang dan bobot jenis tanah yang optimal untuk pertumbuhan dan produksi umbi Uwi (Dioscorea alata L). Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 10(1), 39–43.
  33. Sumarwoto, S. (2012). Peluang Bisnis beberapa Macam Produk Hasil Tanaman Iles Kuning di DIY Melalui Kemitraan dan Teknik Budaya. Proceeding Business Conference" Bisnis dan Isu-Isu Global", 1–12.
  34. Suminar, R., Suwarto & Purnamawati, H. (2017). Pertumbuhan dan hasil Sorgum di tanah Latosol dengan aplikasi dosis pupuk nitrogen dan fosfor yang berbeda. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 45(3), 271–277. DOI: https://doi.org/10.24831/jai.v45i3.14515.
  35. Sundari, I., Ma’ruf, W. F. & Dewi, E. N. (2014). Pengaruh penggunaan bioaktivator EM4 dan penambahan tepung ikan terhadap spesifikasi pupuk organik cair Rumput Laut Gracilaria sp. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(3), 88–94.
  36. Supriati, Y., dan Herliana, E. (2014). 15 Sayuran Organik dalam Pot (F. A. Nurrohmah, Ed.; 1st Edition). Penebar Swadaya Grup.
  37. Tolaka, W., Wardah, W. & Rahmawati, R. (2013). Sifat fisik tanah pada hutan primer, Agroforestri dan Kebun Kakao di SUBDAS Wera Saluopa Desa Leboni Kecamatan Pamona Puselemba Kabupaten Poso. Jurnal Warta Rimba, 1(1),1–8.
  38. Torey, P. C., Nio, S. A., Siahaan, P. & Mambu, S. M. (2013). Karakter morfologi akar sebagai indikator kekurangan air pada padi lokal Superwin (Root-Morphological Characters As Water-Deficit Indicators In Local Rice Superwin). Jurnal Bios Logos, 1(2).
  39. Triyono, K. (2013). Keanekaragaman hayati dalam menunjang ketahanan pangan. Jurnal Inovasi Pertanian, 11(1), 12–22.
  40. Wijayanto, N. & Pratiwi, E. (2011). Pengaruh naungan dari tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) terhadap pertumbuhan tanaman Porang (Amorphophallus onchophyllus). Jurnal Silvikultur Tropika, 2(1), 46–51.
  41. Yamani, A. (2010). Kajian Tingkat Kesuburan Tanah Pada Hutan Lindung Gunung Sebatung Di Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis Borneo, 11(29), 32–37.