Main Article Content

Abstract

[GROWTH AND YIELD OF MELON PLANT (Cucumis melo L.) IN DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA AND DIFFERENT FREQUENCY OF NPK APPLICATION]. This study aims to determine the best combination of planting media composition and frequency of NPK fertilization on the growth and yield of melon plants. The research was conducted in October 2018 - January 2019 on the land located in Bentiring, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City. The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors and three replications. The first factor was the composition of the media for plant growth, which consists of three different media composition, namely: sand: soil: manure (30%: 50%: 20%), sand: soil: manure (10%: 60%: 30%), and sand: soil: manure (20%: 70%: 10%). The second factor is the frequency of NPK fertilization consisting of four types of fertilization, namely: 1 time NPK fertilization during planting, 2 times NPK fertilization during planting and 10 days after planting (dap), 3 times NPK fertilization during planting, 10 dap and 20 dap, and 4 times NPK fertilizing during planting, 10 dap, 20 dap and 30 dap. The dose given is 15 g/plant (equivalent to 800 kg/ha) and NPK fertilizer given in the form of compound fertilizer N: P: K 16:16:16. The results showed that the best composition of the planting media was found in the treatment of sand media: soil: manure (10%: 60%: 30%). The best fertilizing frequency was found in the treatment of NPK fertilizing 4 times during planting, 10 dap, 10 dap, 30 dap, and the combination of both produces the most substantial plant length, weight, and fruit circumference

Article Details

How to Cite
Iqbal, M., Barchia, F., & Romeida, A. (2019). PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMUPUKAN YANG BERBEDA. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 108–114. https://doi.org/10.31186/jipi.21.2.108-114

References

  1. Annisa, P. & Gustia, H. (2017). Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Tithonia diversifolia. Prosiding Seminar Nasional 2017. Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta.
  2. Arafah & Sirappa, M.P. (2003). Kajian penggunaan jerami dan pupuk N, P dan K pada lahan sawah irigasi. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan, 4(1), 15-24.
  3. Badan Pusat Statistik. (2017). Data statistik Melon Provinsi Bengkulu dan Nasional. https://www.bps.go.id. 30 April 2018.
  4. Bertham, Y.H., Aini, N., Murcitro, B.G. & Nusantara, A.D. (2018). Uji coba empat varietas kedelai di kawasan pesisir berbasis biokompos. BIOGENESIS Jurnal Ilmiah Biologi, 6(1), 36-42.
  5. Bertham,Y.H. (2002). Respon tanaman kedelai (Glycine max (L) Merill) terhadap pemupukan fosfor dan kompos jerami pada tanah ultisol. J. Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, 4(2), 78-83.
  6. Damanik, M.M.B., Bachtiar, E.H., Fauzi, Sarifuddin, & Hamidah, H. (2011). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press., Medan.
  7. Evelyn, Hindarto, K.S. & Inoriah, E. (2018). Pertumbuhan dan hasil selada (Lactuca sativa L.) dengan pemberian pupuk kandang dan abu sekam padi di Inceptisol. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia, 20(2), 46-50.
  8. Felania, C. (2017). Pengaruh Ketersediaan Air terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (Phaceolus radiatus). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
  9. Gomez, K.A. & Gomez, A.A. (1983). Statistical Procedures for Agricultural Research. John Wiley & Sons, Singapore.
  10. Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Saul, M.R., Diha, M.A., Hong, G.B. & Bailey, H.H. (1986). Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.
  11. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta.
  12. Hartatik, W. & Widowati, L.R. (2006). Pupuk Kandang. In R. D. M. Simanungkalit, D. A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W.
  13. Hartatik (Editors). Pupuk Kandang. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer and Biofertilizer). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
  14. Hermawan B., Suhartoyo, H., Anandyawati, Hasanudin, & Murcitro, B.G. (2019). Spatial variability in soil water under adjacent mature oil palm and rubber plantations: application of a new dielectric method in evaluating soil water. IJAT-AATSEA, 15(2), 261-271.
  15. Jamilah. (2002). Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan Kelengasan terhadap Perubahan Bahan Organik dan Nitrogen Total Entisol. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1133/tanah-jamilah.pdf. 9 Februari 2019.
  16. Leiwakabessy, F.M., Wahjudin, U.M., & Suwamo. (2003). Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  17. Luviana, Marlina, & Agusni. (2017). Pengaruh konsentrasi dan interval waktu pemberian D.I Grow terhadap pertumbuhan dan produksi Melon (Cucumis melon L). Jurnal Agrotropika Hayati. 4(4), 314-331.
  18. Maryani, A T. (2012). Pengaruh volume pemberian air terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pembibitan utama. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Jambi. 1 (2), 64-74.
  19. Muhidin. (2000). Evaluasi toleransi beberapa galur/varietas kedelai (Glycine max (L) Merril) terhadap cekaman aluminium. Thesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  20. Prasetyo, B.H. & Suriadikarta, D.A. (2006). Karakteristik, potensi dan teknologi pengelolaan tanah ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Litbang Pertanian. 25(2), 39-47.
  21. Pusat Penelitian Tanah & Agroklimat. (1994). Survei Tanah Detail di Sebagian Wilayah D.I. Yogyakarta (skala 1 : 50.000). Proyek LREP II Part C. Puslittanak, Bogor.
  22. Setyorini, D., Saraswati, R. & Anwar, E.K. (2006). Kompos. In R. D. M. Simanungkalit, D. A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik (Editors). Pupuk Kandang. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati (Organic Fertilizer and Biofertilizer). Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor.
  23. Simanullang, A.Y, Artha, I.N. & Suwastika, A.A.N.G. (2017). Pengaruh komposisi media tanam dan pemberian pupuk anorganik majemuk terhadap pertumbuhan awal bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 6(2), 178-186.
  24. Simanungkalit, P, Ginting, J. &Simanungkalit, T. (2013). Respons pertumbuhan dan produksi tanaman melon (Cucumis melo L.) terhadap pemberian pupuk NPK dan pemangkasan buah. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1(2), 238-248.
  25. Siswanto. (2010). Monograf meningkatkan Kadar Gula Buah Melon. UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
  26. Song, N. & Banyo, Y. (2011). Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 169-170.
  27. Subagyo, H., Suharta & Siswanto, A.B. (2000). Tanah-tanah Pertanian di Indonesia, In Sumberdaya Lahan di Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
  28. Sutejo, M.M. & Kartasapoetra, A.G. (1992). Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Aksara, Jakarta.
  29. Syukur, A. (2005). Pengaruh pemberian bahan organik terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhan caisin di tanah pasir pantai. J. Ilmu Tanah dan Lingkungan. 5(1), 30-38.