Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan mampu memberikan kontribusi untuk menentukan keputusan dalam dilema etis seorang auditor yang sesuai dengan kaidah-kaidah fikih muamalah. Kaidah-kaidah fikih yang dibahas dalam artikel ini adalah niat syarat seluruh amal seorang auditor, hukum perantara sama dengan hukum tujuan seorang auditor, hukum asal muamalah adalah halal, kecuali ada dalil yang melarang, serta hukum mendahulukan menolak mafsadat daripada mengambil manfaat. Pendekatan dalam perumusan pemikiran ini menggunakan studi kepustakaan dengan membandingkan antara tokoh Islam yang menerapakan kaidah fikih muamalah dalam kehidupan sehari-harinya dengan kasus auditor yang kurang menerapkan kaidah fikih muamalah dalam pekerjaannya dan berfokus pada literatur primer. Dari perbandingan tersebut peneliti memberikan argument mengapa auditor harus menerapkan kaidah fikih muamalah dalam menjalankan tugasnya. Esensi perihal etis sangat penting dalam akuntansi terutama dalam rangka pengembangan dan peningkatan peran profesi akuntan untuk dapat bertindak secara profesional.

Kata Kunci: Audit, Etika, Fikih, Standar

Keywords

AUDIT

Article Details

How to Cite
Bastina, A. D., Sawarjuwono, T., & Subekti, G. A. (2020). KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK DALAM KAIDAH FIKIH MUAMALAH. Jurnal Akuntansi, 10(2), 183–196. https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.10.2.183-196

References

  1. Alim, M. N., Hapsari, T., & Purwanti, L. (2007). Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X, 26–28.
  2. Ardini, L. (2010). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Airlangga (JEBA)| Journal of Economics and Business Airlangga, 20(3).
  3. Batubara, Z. (2019). Akuntansi Dalam Pandangan Islam. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah), 3(1), 66–77.
  4. Bungin, H. . B. (2007). Penelitian Kualitatif : komunikasi, ekonomi, kebijakan publik, dan ilmu sosial lainnya. Retrieved November 13, 2019, from Jakarta : Kencana Prenada Media Group website: http://elibrary.dephub.go.id/opac/detail-opac?id=3192
  5. Fachrudin, F. (2017). Filosofi Laba Dalam Perspektif Fiqh Mu’amalah dan Ekonomi Konvensional. Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, 3(06). Https://Doi.Org/10.30868/Am.V3i06.146
  6. Futri, P. S., & Juliarsa, G. (2014). Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi.
  7. Harddiana, R., Triyuwonob, I., & Mulawarman, A. D. (2017). Biografi Umar bin Khattab RA: Sebuah Analogi bagi Independensi Auditor. Retrieved November 13, 2019, from Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Islam website: http://jurnal.fordebi.or.id/index.php/home/article/view/27/23
  8. Hendiana, R., & Aly, A. D. (2016). Transaksi Jual Beli Online Perspektif Ekonomi Islam. Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah, 3(2).
  9. Herawaty, A., & Susanto, Y. K. (2010). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan, dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 11(1), 13–20.
  10. Iqbal, M. (2018). Urgensi Kaidah-Kaidah Fikih Terhadap Reaktualisasi Hukum Islam Kontemporer. EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 4(2).
  11. Kamali, M. H. (2003). Principles of Islamic Jurisprudence (Islamic Texts Society). Cambrige, 3rd Revise(1/2), 338. https://doi.org/10.2307/1051529
  12. Kamali, Mohammad Hashim. (2008). Qawa ‘id al-fiqh: The legal maxims of Islamic law. The Association of Muslim Lawyers.
  13. Katsir, I. (n.d.). Tafsir Al-Qur’an Al-’Azhim (I). Dar Ibnul Jauzi.
  14. Khoriyah, S. L. (2013). Analisis Faktor Personal dan Pertimbangan Etis Terhadap Perilaku Auditor pada Situasi Konflik Audit. Accounting Analysis Journal, 2(4).
  15. Muddatstsir, U. D. Al, & Kismawadi, E. R. (2017). Akuntan Syariah Di Era Modern, Urgent Kah Di Indonesia? Ihtiyath: Jurnal Manajemen Keuangan Syariah, 1(1). https://doi.org/10.32505/IHTIYATH.V1I1.675
  16. Nichols, D. R., & Price, K. H. (1976). The auditor-firm conflict: an analysis using concepts of exchange theory. The Accounting Review, 51(2), 335–346.
  17. Sa’id, U. (2014). Kaidah Penting: Menolak Mafsadat Didahulukan daripada Mengambil Manfaat. Retrieved November 13, 2019, from Muslimah.Or.Id website: https://muslimah.or.id/5148-kaidah-penting-menolak-mafsadat-didahulukan-daripada-mengambil-manfaat.html
  18. Septyan, K., & Julianto, W. (2018). Model Pembelajaran Syariah di Jurusan Akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 6(1), 15–24.
  19. Shettima, M., Biu, H. A., & Deribe, M. A.-A. (2016). The Relevance of Islamic Legal Maxims in Determining Contemporary Legal Issues. IIUM Law Journal.
  20. Singgih, E. M., & Bawono, I. R. (2010). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII, 1–21.
  21. Sofwan, A. (2018). Interelasi Qowaid Usul Dan Fiqhiyah Sebagai Sebagai Landasan Hukum Islam Yang Universal. Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 1–19. https://doi.org/10.33367/legitima.v1i1.640
  22. Susamto, B. (2016). Tingkat Penggunaan Multi Akad Dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional–Majelis Ulama Indonesia (Dsn-Mui). Retrieved November 13, 2019, From Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Website: Http://Www.Ejournal.Stainpamekasan.Ac.Id/Index.Php/Alihkam/Article/View/862/737
  23. Tjun, L. T., Marpaung, E. I., & Setiawan, S. (2013). Pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Jurnal Akuntansi Maranatha, 4(1), 33–56.
  24. Tsui, J. S. L., & Gul, F. A. (1996). Auditors’ behaviour in an audit conflict situation: A research note on the role of locus of control and ethical reasoning. Accounting, Organizations and Society, 21(1), 41–51.
  25. Tuasikal, M. A. (2011). Kaedah Fikih (1), Niat Syarat Seluruh Amal. Retrieved November 13, 2019, from Rumaysho.com website: https://rumaysho.com/1548-kaedah-fiqhiyah-1-niat-syarat-seluruh-amal.html
  26. Tuasikal, M. A. (2015). Kaedah Fikih (18): Hukum Perantara Sama dengan Hukum Tujuan. Retrieved November 13, 2019, from Rumaysho.com website: https://rumaysho.com/10130-kaedah-fikih-18-hukum-perantara-sama-dengan-hukum-tujuan.html
  27. Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Retrieved November 13, 2019, from Yayasan Pustaka Obor Indonesia website: https://books.google.co.id/books/about/Metode_Penelitian_Kepustakaan.html?hl=id&id=zG9sDAAAQBAJ&redir_esc=y