Main Article Content

Abstract

Tenaga keperawatan yang melayani di pelayanan rawat inap cenderung memiliki beban kerja yang lebih banyak dibandingkan ruangan lainnya. Setiap hari, dalam melaksanakan pengabdiannya seorang perawat tidak hanya berhubungan dengan pasien, tetapi juga dengan keluarga pasien, teman pasien, rekan kerja sesama perawat, berhubungan dengan dokter dan peraturan yang ada di tempat kerja serta beban kerja yang terkadang dinilai tidak sesuai dengan kondisi fisik, psikis dan emosional. Tugas yang harus dilakukan perawat seperti melakukan asuhan keperawatan, pencatatan laporan asuhan keperawatan, observasi pasien, menerima pasien baru atau rujukan pasien ke rumah sakit lain. Masalah penelitian masih adanya perawat yang mengalami stress kerja di Rumah Sakit Raflesia. Tujuan penelitian diketahuiya hubungan beban kerja dengan stress kerja pada perawat di Rumah Sakit Raflesia Kota Bengkulu.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional total populasi yaitu  seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini yang artinya jumlah sampel sebanyak 85. Data dianalisis secara univariat dan bivariate dengan uji chi-square

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (58,8%) dengan beban kerja tingkat sedang dan sebagian besar (51,8%) responden dengan tingkat stress rendah dengan nilai p 0,001.

Simpulan terdapat hubungan beban kerja dengan tingkat stress kerja pada perawat di Rumah Sakit Raflesia Tahun 2018

Keywords

Beban Kerja Stress Kerja Pada Perawat

Article Details

How to Cite
Andrianti, S., Ikhsan, I., Nurlaili, N., & Sardaniah, S. (2020). Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Ppda Perawat di Rumah Sakit Raflesia Kota Bengkulu. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 2(2), 87–101. https://doi.org/10.33369/jvk.v2i2.10687

References

  1. Almasitoh, U. H. 2011. Stres Kerja Ditinjau dari Konflik Peran Ganda dan Dukungan Sosial pada Perawat.Psikoislamika Jurnal Psikologi Islam. Vol. 8 (1): 63-82
  2. Depkes RI. 2001. Keputusan menteri kesehatan RI nomor: 836/MENKES/SK/VI/2005 tentang pedoman pengembangan manajemen kinerja perawat dan bidan. Jakarta. Depkes RI.
  3. Hidayat, A. dan A. Alimul. 2011. Pengantar konsep dasar keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.
  4. Ilyas, Y. 2000. Kinerja, teori, penilaian, dan penelitian. Jakarta. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM Universitas Indonesia.
  5. Levin, Zeller, J. M., & Levin, P. F. 2013. Mindfulness Interventions to Reduce Stress Among Nursing Personel: An Occupational Health Perspective. Workplace Health and Safety , Vol. 61, No. 2
  6. Munandar. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press)
  7. Nasir, A & Muhith, A. 2011. Dasar Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba. Medika.
  8. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  9. Nurmalasari. 2012. Kontribusi Hardiness dan Self Eficacy Terhadap Stres Kerja (Studi pada perawat RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten). Jurnal Psikologi. Halaman: 47-57
  10. Noordiansah, Pasih. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Stres Kerja Perawat (Studi Pada. Rumah Sakit Muhammadiyah Jombang). Jurnal Ilmiah
  11. OSHA. 2013. Exposure to Stress: Occupational Hazards in Hospitals. http://www.cdc.gov/niosh/docs/
  12. PPNI. 2010. http://www.inna-ppni.or.id.
  13. Supardi M. 2007. Pengaruh Faktor Organisasional pada Stres Kerja para Perawat dengan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi.Jurnal Manajemen Bisnis Syariah. Vol. 2 (5): 955–967