Main Article Content

Abstract

Kematian pada usia dini dinegara berkembang disebabkan penyakit kardiovasculer mencapai lebih dari 80 %, hal ini akibat dari terbatasnya tindakan pencegahan, gaya hidup yang tidak sehat serta peningkatan faktor risiko kardiovaskuler. Salah satu faktor resiko yang tidak dapat diubah dan berpengaruh terhadap penyakit jantung adalah faktor riwayat keluarga. Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung dapat mengalami penyakit jantung 3,19 kali dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki riwayat keluarga. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran gaya hidup keluarga pasien jantung. Populasi  penelitian ini adalah semua keluarga pasien jantung (berhubungan darah langsung) yang mengantar berobat di ruang poli penyakit jantung, Poli penyakit dalam dan ruang rawat inap penyakit dalam. Responden berjumlah 50 orang keluarga pasien. Pemilihan sampel menggunakan accidental sampling dengan kriteria inklusi : keluarga pasien bersedia menjadi responden penelitian, responden merupakan salah satu anak/orang tua pasien jantung dan kooperatif dalam kegiatan penelitian. Pengumpulan data dengan mengisi kuesioner tentang gaya hidup. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapat semua responden (100%) memiliki risiko penyakit jantung dari faktor riwayat penyakit keluarga, 36 % memiliki risiko dari faktor usia, 36 % mempunyai risiko dari faktor jenis kelamin, 50 % berisiko dari faktor olah raga teratur, dan 76 % mempunyai risiko dari faktor aktivitas. Sebagian besar berisiko terkena penyakit jantung dari faktor tidak melakukan pemeriksaan rutin kesehatan. Sebanyak 72-90 % berisiko dari faktor konsumsi makanan bersantan dan berlemak, 26-52 % berisiko terkena penyakit jantung dari faktor stres.

Keywords

gaya hidup keluarga

Article Details

How to Cite
Fatimah Khoirini, Derison Marsinova Bakara, Almaini, & Meigo Anugra Jaya. (2025). Gaya Hidup Keluarga Pasien Jantung. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 8(2), 94–103. https://doi.org/10.33369/jvk.v8i2.34420

References

  1. Adelia Sembiring, & Rahayu Lubis. (2025). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Pendidikan Prof. dr. Chairuddin P. Lubis Medan Tahun 2025. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia, 5(2), 506–522. https://doi.org/10.55606/jikki.v5i2.6856
  2. Aisya, R. W., Dharmawati, L., & Dyah K, D. P. (2021). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji Dan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsud Dr. Moewardi. Jurnal Medika Indonesia, 2(2), 21–28. https://ejr.umku.ac.id/index.php/JMI/article/view/1953/1102
  3. Aisyah, Hardy, F. R., Pristya, T. Y. R., & Karima, U. Q. (2022). Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Pasien di RSUD Pasar Rebo. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 625–634.
  4. Andini, S. D., Hilmi, I. L., & Salman. (2022). Review Analisis Faktor Risiko Stres Berhubungan Denganpenyakitjantung Koroner (Pjk). Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(11), 933–937.
  5. Bachtiar, et all. (2023). Jurnal Kesehatan komunitas Indonesia Vol 19 no 1 Maret 2023. 19(1), 41–51.
  6. Crie Handini, M., & Sirait, A. (2019). Gaya Hidup Suku Batak Yang Menderita Penyakit Jantung Koroner (Studi Ethnografi Di Rsud Dr. Pirngadi Medan Tahun 2018). Jurnal Ilmiah Kohesi, 3(3), 1–13.
  7. Dinges, S. M. T., Krotz, J., Gass, F., Treitschke, J., Fegers-Wustrow, I., Geisberger, M., Esefeld, K., von Korn, P., Duvinage, A., Edelmann, F., Wolfram, O., Brandts, J., Winzer, E. B., Wolfarth, B., Freigang, F., Neubauer, S., Nebling, T., Hackenberg, B., Amelung, V., … Halle, M. (2022). Cardiovascular risk faktors, exercise capacity and health literacy in patients with chronic ischaemic heart disease and type 2 diabetes mellitus in Germany: Baseline characteristics of the Lifestyle Intervention in Chronic Ischaemic Heart Disease and Type. Diabetes and Vascular Disease Research, 19(4), 1–16. https://doi.org/10.1177/14791641221113781
  8. Gaudel, P., Neupane, S., Koivisto, A. M., Kaunonen, M., & Rantanen, A. (2022). Effects of intervention on lifestyle changes among coronary artery disease patients: A 6-month follow-up study. Nursing Open, 9(4), 2024–2036. https://doi.org/10.1002/nop2.1212
  9. Hamaya, R., Mora, S., Lawler, P. R., Cook, N. R., Buring, J. E., Lee, I. M., Manson, J. A. E., & Tobias, D. K. (2022). Association of Modifiable Lifestyle Faktors with Plasma Branched-Chain Amino Acid Metabolites in Women. Journal of Nutrition, 152(6), 1515–1524. https://doi.org/10.1093/jn/nxac056
  10. Karyatin, K. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), 37–43. https://doi.org/10.37012/jik.v11i1.66
  11. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018, 44(8), 181–222. http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf
  12. Khazanah, W., Mulyani, N. sri, Ramadhaniah, R., & Rahma, C. S. N. (2019). Konsumsi Natrium Lemak Jenuh Dan Serat Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Kesehatan, 7(1), 40–44. https://doi.org/10.25047/j-kes.v7i1.72
  13. Kondal, D., Jeemon, P., Manimunda, S., Narayanan, G., Purty, A. J., Negi, P. C., Ladhani, S. S., Sanghvi, J., Singh, K., Deshpande, A., Sobti, N., Toteja, G. S., Prabhakaran, D., Manimunda, S., Jeemon, P., Kondal, D., Statistician, B., Sobti, N., Kaho, K., … Thakur, S. (2022). Structured Lifestyle Modification Interventions Involving Frontline Health Workers for Population-Level Blood Pressure Reduction: Results of a Cluster Randomized Controlled Trial in India (DISHA Study). Journal of the American Heart Association, 11(6). https://doi.org/10.1161/JAHA.121.023526
  14. Lehtisalo, J., Rusanen, M., Solomon, A., Antikainen, R., Laatikainen, T., Peltonen, M., Strandberg, T., Tuomilehto, J., Soininen, H., Kivipelto, M., & Ngandu, T. (2022). Effect of a multi-domain lifestyle intervention on cardiovascular risk in older people: the FINGER trial. European Heart Journal, 43(21), 2054–2061. https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehab922
  15. Levine, G. N. (2022). Psychological Stress and Heart Disease: Fact or Folklore? American Journal of Medicine, 135(6), 688–696. https://doi.org/10.1016/j.amjmed.2022.01.053
  16. Mandagi, I. V., Sudirman, S., & Yani, A. (2019). Penyakit Jantung Koroner. 147, 5–9. https://doi.org/10.31227/osf.io/stwk5
  17. Mitia Eka Wati, Z., Oktarina, Y., & Rudini, D. (2020). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Gagal Jantung Kongestif(Chf). Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 1(1), 46–57. https://doi.org/10.22437/jini.v1i1.9231
  18. Naomi, S. W., Picauly, I., & Toy, S. M. (2021). FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (Studi Kasus di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang). Media Kesehatan Masyarakat, 3(1), 99–107.
  19. Patriyani, R. E. H., & Purwanto, D. F. (2016). Faktor Dominan Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK). (Jkg) Jurnal Keperawatan Global, 1(1), 23–30. https://doi.org/10.37341/jkg.v1i1.12
  20. Rahayu, D. C., Hakim, L., & Harefa, K. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Rsud Rantau Prapat Tahun 2020. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1055–1057. https://doi.org/10.31004/prepotif.v5i2.2379
  21. Rahmawati. (2023). HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG PADA PASIEN DIABETES MELITUS. Malahayati Nursing Journal, 5(10), 3325–3337.
  22. Ramadhan, M. H. (2022). Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK). Jurnal Kedokteran Syariah Kuala, 1–15.
  23. Saleh, N. F. (2022). Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Kieraha Medical Journal, 4(2), 101–108. https://doi.org/10.33387/kmj.v4i2.5345
  24. Saputra, O., & Anam, K. (2016). Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat Pesisir Pantai Life Style as Risk Faktor of Hypertension in Seaboard Community. Majority, 5(3), 118–123.
  25. Saraswati, D., & Lina, N. (2020). Faktor Risiko Penyakit Jantung Pada Masyarakat Di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Puskesmas Cibeureum. Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community, 4(1), 1–7. https://doi.org/10.35971/gojhes.v2i1.4426
  26. Sodik, I. (2018). Gaya Hidup Pasien Penyakit Jantung Koroner. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 7(04), 332–338. https://doi.org/10.33221/jiiki.v7i04.70
  27. Sudayasa, I. P., Subijakto, S., & Sahrul, W. O. A. (2014). Analisis Faktor Risiko Merokok, Stres dan Riwayat Keluarga yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. Medula, 1(2), 48–56.
  28. Tappi, V. E., Nelwan, J. E., & Kandou, G. D. (2018). Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kesmas, 7(4), 1–9. http://ejournalhealth.com/index.php/kesmas/article/view/895
  29. Tikkanen et all. (2019). Risk with Cardiovascular Disease : Longitudinal Analyses in the. 137(24), 2583–2591. https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.117.032432.Associations
  30. Usri, N. A., Wisudawan, Nurhikmawati, Nesyana Nurmadilla, & Irmayanti. (2022). Karakteristik Faktor Risiko Pasien Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(9), 619–629. https://doi.org/10.33096/fmj.v2i9.117
  31. van Bakel, B. M. A., Kroesen, S. H., Bakker, E. A., van Miltenburg, R. V., Günal, A., Scheepmaker, A., Aengevaeren, W. R. M., Willems, F. F., Wondergem, R., Pisters, M. F., de Bruin, M., Hopman, M. T. E., Thijssen, D. H. J., & Eijsvogels, T. M. H. (2023). Effectiveness of an intervention to reduce sedentary behaviour as a personalised secondary prevention strategy for patients with coronary artery disease: main outcomes of the SIT LESS randomised clinical trial. The International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 20(1), 17. https://doi.org/10.1186/s12966-023-01419-z
  32. Widyasari, I. D., Kurniati, Y. P., Hernawan, B., & Romadhon, Y. A. (2021). Hubungan Stres dan Tingkat Pendapatan dengan Risiko Kardiovaskular pada Peserta Posyandu Lansia. Proceeding Book National Symposium and Workshop Continuing Medical Education XIV, 1–13. http://hdl.handle.net/11617/12794