Main Article Content

Abstract

Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih menjadi masalah kesehatan global. Stroke atau cerebrovascular accident dapat terjadi akibat iskemia, emboli, atau perdarahan. Dampak paling umum dari stroke adalah hemiparesis atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh akibat menurunnya kekuatan otot, penderita stroke yang mengalami hemiparesis akan menyebabkan ketergantungan total maupun parsial dalam melakukan aktivitas hariannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi intervensi music movement therapy dan metode bobath terhadap peningkatan kemampuan aktivitas harian pada pasien stroke. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimen menggunakan rancangan one group pre-test dan post-test. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan total 31 responden, pengumpulan data pre test dan post test menggunakan kuesioner barthel indeks untuk menilai 10 kemampuan aktivitas harian. Intervensi dilakukan selama 2 minggu, dengan frekuensi 4 kali pertemuan setiap minggu, setiap pertemuan dilakukan selama 25 menit. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p-value 0.000 (p ≤ α  0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari pemberian kombinasi music movement therapy dan metode bobath terhadap peningkatan kemampuan aktivitas harian pasien stroke.

Keywords

aktivitas bobath music movement therapy stroke

Article Details

How to Cite
Nengsih, R. M., Mardiani, Hendri Heriyanto, & Husni. (2025). Pengaruh Music Movement Therapy Dan Metode Bobath Terhadap Peningkatan Kemampuan Aktivitas Harian Pada Pasien Stroke. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 8(2), 152–161. https://doi.org/10.33369/jvk.v8i2.44239

References

  1. Agustiyaningsih, T., Marta, O. F. D., & Mashfufa, E. W. (2020). Identifikasi aktivitas fisik pada pasien pasca Stroke. Jurnal Keperawatan, 11(1), 116.
  2. Anggraini, M., & Yaslina. (2023). Hubungan Lama Perawatan Dan Dukungan Keluarga Dengan Beban Keluarga Klien Pasca Stroke Di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin. Jurnal Kesehatan Tambusai, 4, 2647–2654.
  3. Budi, S., & Syahfitri, R. D. (2022). Hubungan Lama Waktu Menderita Stroke Dengan Tingkat Kemandirian Klien Dalam Melakukan Aktivitas Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana, 1(2), 58. https://doi.org/10.32524/jksp.v1i2.382
  4. Dimitriadis, T., Mudarris, M. A., Veldhuijzen, D. S., Evers, A. W. M., Magee, W. L., & Schaefer, R. S. (2024). Music therapy with adults in the subacute phase after stroke: A study protocol. Contemporary Clinical Trials Communications, 41(July), 101340. https://doi.org/10.1016/j.conctc.2024.101340
  5. Gustin Rahayu, T. (2023). Analisis Faktor Risiko Terjadinya Stroke Serta Tipe Stroke. Faletehan Health Journal, 10(1), 48–95. www.journal.lppm-stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
  6. Haiga, Y., Prima Putri Salman, I., & Wahyuni, S. (2022). Perbedaan Diagnosis Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik dengan Hasil Transcranial Doppler di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Scientific Journal, 1(5), 391–400. https://doi.org/10.56260/sciena.v1i5.72
  7. Hidayat, A., Anisa Fajar, Sri Enawati, Siti Sarifah, & Yuli Widyastuti. (2022). Penerapan Music movement therapy Terhadap Kemampuan Aktivitas Harian Pada Pasien Stroke. Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(2), 81–87. https://doi.org/10.56127/jukeke.v1i2.928
  8. Hidayati, F. L., Prajayanti, E. D., & Wardiyatmi. (2023). Penerapan Metode Bobath Untuk Melatih Aktivitas Sehari-hari Pada Pasien Stroke Non-Hemoragik Di Ruang Anggrek 2 RSUD Dr. Moewardi. Jurnal Ilmu Kesehatan Mandira Cendikia, 314–319. https://journal-mandiracendikia.com/jikmc
  9. Kamil, H., Putri, R., Putra, A., Mayasari, P., & Yuswardi, Y. (2021). Berpikir kritis perawat dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 21(3), 212–221. https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20578
  10. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan nasional riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018. In Laporan Nasional Riskesndas 2018 (Vol. 44, Issue 8). Kementerian Kesehatan RI. http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf
  11. Lee, J. H., & Kim, E. J. (2023). The Effect of Diagonal Exercise Training for Neurorehabilitation on Functional Activity in Stroke Patients: A Pilot Study. Brain Sciences, 13(5). https://doi.org/10.3390/brainsci13050799
  12. Maljuliani, D., Harun, H., & Fitri, S. U. R. (2023). Latihan Range of Motion (Rom) Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Hemoragik: Studi Kasus. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(9), 3895–3905. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i9.1558
  13. Mulyani, S., & Darussalam, M. (2023). Hubungan Ketergantungan Activity Daily Living Penderita Stroke dengan Beban Family Caregiver di Puskesmas Kasihan II. Jurnal Keperawatan Klinis Dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal), 7(1), 29. https://doi.org/10.22146/jkkk.83043
  14. Murphy, S. J., & Werring, D. J. (2020). Stroke: causes and clinical features. Medicine (United Kingdom), 48(9), 561–566. https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2020.06.002
  15. Murtini, S., Agung, R. N., Yunitri, N., Sofiani, Y., & Silistyorini, C. I. (2024). Pengaruh intervensi terapi musik terhadap tingkat kecemasan pada pasien stroke. 4, 1–23.
  16. Nur Hasina, S., Fareza Maharani, C., Fitriasari, A., & Aditya Putri, R. (2023). Effect Of Bobath Therapy On The Body Balance Post Stroke. Journal for Quality in Public Health, 7(1), 57–65. https://doi.org/10.30994/jqph.v7i1.466
  17. Riskesdas, B. (2018). Laporan Provinsi Bengkulu RISKESDAS 2018 (T. R. 2018 (ed.)). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
  18. Rosdiana, I., & Jannah, D. (2023). Pengaruh Edukasi Latihan Pasien Paska Stroke dan Kemandirian Aktivitas Kehidupan Sehari-hari. Indonesian Journal of Community Services, 5(2), 147. https://doi.org/10.30659/ijocs.5.2.147-155
  19. Sari, P. H., Susilo, T., Vera, Y., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Hajar, S. (2024). Pengaruh konsep bobath terhadap peningkatan kemampuan fungsional pasien perempuan dan laki-laki pasca stroke di rsu haji medan 1. Journal of Gender And Social Inclusion In Muslim Societes, 5(2).
  20. Siti, M., Sofian, H., & Musniati. (2019). Identifikasi Kesiapan Keluarga Merawat Pasien Stroke Dengan Kelemhan Anggota Gerak. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 30–32.
  21. Sukma, D. N., Fatmawati, B. R., & Arifin, Z. (2022). Hubungan Kekuatan Otot dengan ADL pada Pasien Stroke. Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, 17(2), 96–105. https://doi.org/10.32504/sm.v17i2.493
  22. Tristanti, P. S., & Heynoek, F. P. (2019). Latihan Peregangan Otot Pergelangan Tangan, Tangan Dan Lengan Sebagai Bentuk Usaha Pencegahan Dan Rehabilitascarpal. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_Sistem_Pembetungan_Terpusat_Strategi_Melestari
  23. Widiyono, W., Herawati, vitri dyah, & Nurani, W. (2023). Terapi cermin dapat meningkatkan kekuatan otot pada penderita stroke non hemoragik. Jurnal Keperawatan Malang (JKM), 8(1), 339–353.
  24. World Stroke Organization. (2022). Global Stroke Fact Sheet 2022 Purpose : Data sources : World Stroke Organization (WSO), 13, 1–15.
  25. Zees, R. F., Mohamad, F., Luawo, H. P., Adam, L., & Suraya, A. S. (2021). The Effect of Motor Imagery Training towards Muscle Strength at Patients with Hemiparesis at Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Hospital of Gorontalo City. PROSIDING Seminar Nasional Tahun 2020 ISBN: 978-623-93457-1-6, 123–130.