Main Article Content

Abstract

This study investigates the impact of teacher competence and professional allowances (TPG) on the performance of high school teachers in North Bengkulu. Using a survey research approach, data was collected through questionnaires distributed to a sample of teachers in the region. The collected data were then analyzed using a multiple linear regression model to assess the relationships between the variables. The findings reveal that both teacher competence and the provision of professional allowances (TPG) have a significant positive effect on teacher performance. Specifically, the study shows that increased teacher competence, as well as higher professional allowances, contribute to enhanced teacher effectiveness in the classroom. Moreover, the combined effect of both competency and professional allowances further boosts teacher performance, indicating that these factors are interconnected in improving educational outcomes. In essence, the results suggest that improving the professional qualifications of teachers and offering adequate financial incentives, such as professional allowances, can lead to noticeable improvements in teaching performance. These findings highlight the importance of supporting teachers both professionally and financially to enhance the quality of education in the region.

Keywords

Competency Teacher Professional Allowance (TPG) Teacher Performance

Article Details

How to Cite
Purnomo, A., & Elita, Y. (2024). The Effect of Competence and Teacher Professional Allowance (TPG) on the Performance of State High School Teachers in North Bengkulu. The Manager Review, 6(2), 129–153. https://doi.org/10.33369/tmr.v6i2.41266

References

  1. Achmad, S. R. (2004). Sistem manajemen kinerja: Performance management system. Panduan praktis untuk merancang dan meraih kinerja prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  2. Agus, D. (2006). Mewujudkan good governance melalui pelayanan publik. Yogyakarta: UGM Press.
  3. Aisyah. (2016). Pengetahuan, sikap, dan tindakan konsumsi makanan berserat pada siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta [Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta].
  4. Akuba. (2020). Pengaruh kemampuan penalaran, efikasi diri dan kemampuan memecahkan masalah terhadap penguasaan konsep matematika. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 4(1), 44.
  5. Alice, T. R. (2004). Hubungan antara komunikasi antar pribadi guru dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru SMUK BPK PENABUR Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, 1–21.
  6. Andika, S., Istiatin, R., & Kustiyah, E. (2018). Pengaruh pengawasan kerja, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Surakarta. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 18(2).
  7. Ardana, C., & Lukman, H. (2016). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  8. Asra, & Prasetyo. (2015). Pengambilan sampel dalam penelitian survei. Jakarta: Rajawali Pers.
  9. Azwar, K., Yusrizal, & Murniati. (2015). Pengaruh sertifikasi dan kinerja guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Banda Aceh. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
  10. Baruningsih, P. (2011). Pengaruh sertifikasi profesi guru terhadap kinerja guru akuntansi di SMK se-Kabupaten Sragen. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
  11. Basar, A. M. (2021). Problematika pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan, 2(1), 208–214.
  12. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. (n.d.). Jumlah guru SMA Negeri Bengkulu Utara.
  13. Cahya, P. R., Anwar, R., & Dina. (2013). Pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru di SDN Sumbersari 1 Jember. Universitas Jember.
  14. Depdiknas. (2008). Indikator penilaian kinerja guru.
  15. Dessler, G. (2020). Human resource management (16th ed.). New York: Pearson Education.
  16. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. (2021). Jumlah guru SMA Negeri Bengkulu Utara.
  17. Elianur, C. (2017). Pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru agama di sekolah dasar Kabupaten Bengkulu Tengah. Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah.
  18. Elqorni, A. (2009). Mengenal teori keagenan. Bekasi: STIE Swadaya Cikarang.
  19. Franky, & Savira. (2021). Pengaruh program sertifikasi dan kompetensi guru terhadap kinerja guru. Jurnal Ilmiah Manajemen, 7(1), 13.
  20. Ghozali, I. (2001). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS (Edisi II). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  21. Gomes, F. C. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
  22. Handayani, R. (2020). Metodologi penelitian sosial. Yogyakarta: Trussmedia Grafika.
  23. Hasibuan, M. (2009). Manajemen sumber daya manusia (Ed. Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
  24. Karman, M. (2012). Pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Rambahan Hilir. [Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau].
  25. Khoiruddin, A. (2019). Dampak pemberian sertifikasi guru terhadap kinerja dalam perspektif ekonomi Islam di Pondok Pesantren MI Al-Fatah [Skripsi, UIN Raden Intan Lampung].
  26. Kurniawan, D. R. (2019). Pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru di SMA Negeri 10 Tangerang Selatan [Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta].
  27. Kusmianto. (1997). Panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas. Jakarta: Erlangga.
  28. Kusnandar. (2013). Guru profesional: Implementasi KTSP dan sukses dalam sertifikasi guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
  29. Lukman, M. (2016). Peningkatan kualitas pendidikan melalui sertifikasi profesi guru. Jurnal Pendidikan Indonesia, 10(2), 123–135.
  30. Mangkunegara, A. P. (2019). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: Refika Aditama.
  31. Mahmudi. (2010). Manajemen kinerja sektor publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
  32. Manulang. (1998). Dasar-dasar manajemen. Medan: Ghalia Indonesia.
  33. Moqsa, E. T. S., & Isbandono, P. (2013). Pengaruh tunjangan sertifikasi terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. Jurnal Publika, 1(3).
  34. Mulyasa. (2004). Pengembangan dan implementasi kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  35. Nail, A. (2018). Pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru PAI di SMK Muhammadiyah Kota Pekanbaru [Tesis, Universitas Islam Riau].
  36. Notoatmodjo, S. (2009). Pengembangan sumber daya manusia (Cet. 4, Ed. Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
  37. Nursalam. (2009). Konsep dan penerapan metode penelitian ilmu keperawatan dan teknis analisis data. Jakarta: Salemba Medika.
  38. Pemerintah Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
  39. Pemerintah Republik Indonesia. (2008). Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru.
  40. Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Permenkeu No. 101/PMK.05 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Profesi.
  41. Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
  42. Pemerintah Republik Indonesia. (2018). Permendikbud No. 33 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi.
  43. Rachmawati, I. (2007). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Andi.
  44. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2022). Organizational behavior (18th ed.). Pearson Education Limited.
  45. Rohman, H. (2020). Pengaruh kompetensi guru terhadap kinerja guru. Jurnal Madinasika Manajemen dan Keguruan.
  46. Sedarmayanti. (2010). Manajemen sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Bandung: CV Mandar Maju.
  47. Soedijarto. (1993). Menuju pendidikan nasional yang relevan dan bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.
  48. Sodiri, & Erawan, H. (2017). Pengaruh tunjangan sertifikasi terhadap kinerja guru sekolah dasar di Kota Bandar Lampung. Jurnal Manajemen Mandiri Saburai, Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai.
  49. Sugiyono. (2007). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.
  50. Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  51. Sulistyorino, S. (2007). Model pembelajaran IPA sekolah dasar dan penerapannya dalam KTSP. Semarang: Tiara Wacana.
  52. Susianti. (2018). Pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Gugus IX Wilayah III Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Makassar].
  53. Suparlan. (2008). Menjadi guru yang efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
  54. Sekaran, U. (2006). Metode penelitian bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
  55. Viethzal, C. (2004). Kinerja: Fungsi motivasi dan kemampuan dalam penyelesaian tugas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  56. Yamin, M. (2010). Desain pembelajaran berbasis tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
  57. Yusrizal, S. S., & Fitri, Z. (2011). Evaluasi kinerja guru fisika, biologi dan kimia SMA yang sudah lulus sertifikasi. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Banda Aceh.
  58. Wahyudi. (2022). Pengaruh sertifikasi guru dan motivasi mengajar terhadap kinerja guru se-KKMI Kebayoran Lama [Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta].
  59. Widjono. (2007). Bahasa Indonesia: Mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia.