Main Article Content
Abstract
Desa Tapak Gedung, Tebat Karai, Kepahiang merupakah daerah dataran tinggi di Kabupaten Bengkulu yang kaya akan potensi sumber daya alamnya yakni kopi dan gula aren yang dijadikan komoditas utama dari perekonomian masyarakat Kabupaten Kepahiang. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Tapak Gedung yaitu rendahnya tingkat pemahaman dan pendapatan masyarakat untuk mengoptimalkan perekonomian masyarakat melalui hasil komoditi kopi dan gula aren karena masyarakat masih minim melakukan inovasi dan hanya menjual langsung hasil panen kopi dan gula aren. Disisi lain kurangnya perkembangan digitalisasi di Desa Tapak Gedung juga menjadi salah satu faktor dalam perkembangan perekonomian dimana desa tersebut masih menggunakan metode transaksi manual sehingga sulit untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan untuk bersaing secara global di era digital seperti sekarang ini. Langkah pemecahan masalah yang dilakukan adalah perlunya mengedukasi masyarakat untuk mengolah kopi dan gula aren menjadi minuman yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Kagiatan pengabdian masyarakat di desa Tapak Gedung ini adalah dengan memberikan pelatihan pembuatan minuman kopi dan gula aren yang telah diuji di lab mempunyai kadar gula atau kemanisan yang rendah kalori sehingga aman untuk dikonsumsi oleh semua kalangan khususnya penderita diabetes. Selain itu masyarakatdiedukasi dari awal untuk dapat memilih kopi biji merah berkualitas baik yang digunakan sebagai komoditas ekonomi yang dapat diekspor. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memaksimalkan potensi desa melalui kelompok-kelompok usaha ekonomi seperti UMKM sehingga dapat menaikkan perekonomian masyarakat Desa Tapak Gedung.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Teddy Alfra Siagian, Ringki Agustinsa, Febrian Solikhin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Bakti, H. S. (2017). Identifikasi Masalah dan Potensi Desa Berbasis Indek Desa Membangun (IDM) di Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(1), 1–14. doi: 10.30741/wiga.v7i1.331
- Darwis, V., & Rusastra, I. W. (2016). Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Sinergi Program PUAP dengan Desa Mandiri Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian, 9(2), 125–142. doi: 10.21082/akp.v9n2.2011.125- 142
- Djuwendah, E., Hapsari, H., Renaldy, E., & Saidah, Z. (2013). Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Garut. Sosiohumaniora, 15(2), 167–177. doi: 10.24198/sosiohumaniora.v15i2.5744
- Handayani, Dewi & Indriani, Rini & Ilhamiwati, Mega & Srifitriani, Abditama & Arianto, Tezar & Bengkulu, (2022). Pemberdayaan SDA Desa Wisata Tapak Gedung sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Abdimas Berdaya Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat. 3. 5-10. 10.30874/MAYADANI.v1i1.00001.
- Kusakabe, E. (2013). Advancing sustainable development at the local level: The case of machizukuri in Japanese cities. Progress in Planning, 80, 1–65. doi: 10.1016/j.progress.2012.06.001
- Leonandri, D., & Rosmadi, M. L. N. (2018). The Role of Tourism Village to Increase Local Community Income. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 1(4), 188–193. doi: 10.33258/birci.v1i4.113
- Pavel, A., & Moldovan, O. (2019). Determining Local Economic Development in the Rural Areas of Romania. Exploring the Role of Exogenous Factors. Sustainability, 11(1), 282. doi: 10.3390/su11010282 Putra, A. H. (2016). Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Blora. Jurnal Analisa Sosiologi, 5(2), 40–52.
- Srinawati, W. (2018). Pelatihan UMKM di STKIP Muhammadiyah Bogor. Prosiding Sembadha, 1(1), 242–246.
References
Bakti, H. S. (2017). Identifikasi Masalah dan Potensi Desa Berbasis Indek Desa Membangun (IDM) di Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(1), 1–14. doi: 10.30741/wiga.v7i1.331
Darwis, V., & Rusastra, I. W. (2016). Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Sinergi Program PUAP dengan Desa Mandiri Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian, 9(2), 125–142. doi: 10.21082/akp.v9n2.2011.125- 142
Djuwendah, E., Hapsari, H., Renaldy, E., & Saidah, Z. (2013). Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal di Kabupaten Garut. Sosiohumaniora, 15(2), 167–177. doi: 10.24198/sosiohumaniora.v15i2.5744
Handayani, Dewi & Indriani, Rini & Ilhamiwati, Mega & Srifitriani, Abditama & Arianto, Tezar & Bengkulu, (2022). Pemberdayaan SDA Desa Wisata Tapak Gedung sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Abdimas Berdaya Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat. 3. 5-10. 10.30874/MAYADANI.v1i1.00001.
Kusakabe, E. (2013). Advancing sustainable development at the local level: The case of machizukuri in Japanese cities. Progress in Planning, 80, 1–65. doi: 10.1016/j.progress.2012.06.001
Leonandri, D., & Rosmadi, M. L. N. (2018). The Role of Tourism Village to Increase Local Community Income. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 1(4), 188–193. doi: 10.33258/birci.v1i4.113
Pavel, A., & Moldovan, O. (2019). Determining Local Economic Development in the Rural Areas of Romania. Exploring the Role of Exogenous Factors. Sustainability, 11(1), 282. doi: 10.3390/su11010282 Putra, A. H. (2016). Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Blora. Jurnal Analisa Sosiologi, 5(2), 40–52.
Srinawati, W. (2018). Pelatihan UMKM di STKIP Muhammadiyah Bogor. Prosiding Sembadha, 1(1), 242–246.