Main Article Content
Abstract
Sabun adalah garam natrium atau kalium dari asam lemak yang bermula dari minyak nabati atau hewani. Sabun berfungsi melindungi kulit dari bakteri. Dengan penambahan bahan alami yang aman bagi kesehatan, dapat memberikan roma yang khas. Ketersediaan bahan alam yang banyak, maka dilakukan penelitian pembuatan sabun cair yang dicampur dengan ekstrak bahan alami. Sereh wangi (Cymbopogon citatus L.) merupakan tanaman rempah yang kaya manfaat dalam bidang kesehatan. Minyak atsiridaun sereh bersifat sebagai anti jamur dan anti bakteri. Begitu banyak khasiat dan manfaat yang dimiliki oleh sereh wangi, hal ini memberikan manfaat yang dapat digunakan dalam pembuatan beberapa bentuk sediaan farmasi untuk meningkatkan kulitas sereh dipasaran. Sereh wangi (Cymbopogon nurdus L. Randle) mempunyai kandungan minyak atsiri sebanyak 0,4%, Sitronellal 32-45 %, Geraniol 12-18%, L-Limonene 2-5% (Bota, 2015).
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Adzkia Pratama, rahayu comala, elwan stiadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Ferdinan, A., & Sari, R. (2017). Pengujian aktivitas anti bakteri sabun cair dari ekstrak kulit dan dain lidah buaya. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
- Anjani, R. S. (2014). Pengaruh Penambahan Sari Aloe Vera Terhadap Sifat Fisik Dan Masa Simpan Sediaan Sabun Transparan.
- Baysinger, G. et all. (2004). CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed
- BPOM. (2010). Petunjuk Oprasional Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik, hal 90.
- Bota, W., Martosupono, M., & Rondonuwu, F. S. (2015). Potensi senyawa minyak sereh wangi (Citronella oil) dari tumbuhan Cymbopogon nardus L. sebagai agen antibakteri. Prosiding Semnastek.
- Hangga, G. P. D. (2009), Pemanfaatan Kitosan dan Karagenan Pada Produk Sabun Cair, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan., Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan., Institute Pertanian Bogor.
- Istikomah. (2013) Perbandingan metode ektraksi maserasi dan sokletasi terhadap kadar piperin buah cabe jawa (Piperis retrafracti fructus), Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
- Tranggono, I., Retno, & Latifah, F. (2008). Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik. PT. Gramedia.
References
Ferdinan, A., & Sari, R. (2017). Pengujian aktivitas anti bakteri sabun cair dari ekstrak kulit dan dain lidah buaya. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Anjani, R. S. (2014). Pengaruh Penambahan Sari Aloe Vera Terhadap Sifat Fisik Dan Masa Simpan Sediaan Sabun Transparan.
Baysinger, G. et all. (2004). CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed
BPOM. (2010). Petunjuk Oprasional Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik, hal 90.
Bota, W., Martosupono, M., & Rondonuwu, F. S. (2015). Potensi senyawa minyak sereh wangi (Citronella oil) dari tumbuhan Cymbopogon nardus L. sebagai agen antibakteri. Prosiding Semnastek.
Hangga, G. P. D. (2009), Pemanfaatan Kitosan dan Karagenan Pada Produk Sabun Cair, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan., Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan., Institute Pertanian Bogor.
Istikomah. (2013) Perbandingan metode ektraksi maserasi dan sokletasi terhadap kadar piperin buah cabe jawa (Piperis retrafracti fructus), Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Tranggono, I., Retno, & Latifah, F. (2008). Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik. PT. Gramedia.