Main Article Content
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan tingkat kerawanan gempa yang tinggi, termasuk Kota Padang. Anak-anak usia 6-9 tahun atau rentang Pedidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga sekolah dasar (SD) merupakan kelompok rentan terhadap bencana, sehingga pendidikan mitigasi sangat penting bagi mereka. Namun, metode konvensional seperti buku teks kurang efektif menarik minat anak-anak. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan mengimplementasikan media komik sebagai sarana edukasi mitigasi bencana gempa bagi siswa SDN 06 Kampung Lapai Kota Padang. Komik dipilih karena lebih menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak melalui pendekatan visual dan naratif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa lebih tertarik belajar mitigasi gempa melalui komik dibandingkan teks konvensional. Pemahaman siswa meningkat, suasana belajar lebih menyenangkan, dan keterlibatan siswa lebih aktif. Dengan demikian, media komik terbukti efektif sebagai alternatif edukasi mitigasi bencana gempa bagi anak usia 6-9 tahun, di wilayah rawan bencana, serta dapat mendukung pengembangan literasi kebencanaan sejak dini secara kreatif dan komunikatif.
Article Details
Copyright (c) 2025 Vernanda Em Afdhal, Rafki Imani, Radius Prawiro

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).