Main Article Content

Abstract

Kota Bengkulu tumbuh cukup pesat. Penduduknya ada sekitar 351.298 mengeluarkan sampah 135 ton per hari. Yakni sekira 384,3 gram sampah yang dikeluarkan per orang di Kota Bengkulu. Ketika jumlah timbulan sampah meningkat, jumlah populasi meningkat dan akan menambah kerumitan persoalan persampahan. Karena itu, pengelolaan sampah tidak dapat diserahkan ke titik akhir di tempat pembuangan akhir sampah (TPA), melainkan perlu dikembangkan wilayah penyangga sampah di lingkungan, agar persoalan tidak bermuara hanya di TPA. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendampingan melalui sosialisasi/ceramah, tanya jawab dan pembentukan kelompok  penyangga pengelolaan sampah lingkungan di lingkungan satu RT di Kelurahan Sawah Lebar Baru Kota Bengkulu sehingga memungkinkan untuk terbentuk budaya penanganan sampah dilingkungan. Luaran dari kegiatan ini adalah publikasi yang akan dimuat di media masa.

Keywords

sampah lingkungan bengkulu

Article Details

Author Biography

Andang Wijanarko, Universitas Bengkulu

Program Studi Sistem Informasi