Main Article Content

Abstract

Berdasarkan data statistik perkebunan Indonesia tahun 2017; Provinsi Bengkulu menempati peringkat 3 penghasil kopi terbesar di Indonesia dengan lahan perkebunan kopi yang tumbuh tersebar di hampir di sepanjang kota dan kabupaten di Provinsi.Kendala yang dihadapi petani kopi saat ini, yaitu; petani hanya menjual kopi yang sudah diolah ke pengepul/ toke kopi saja, hal ini menyebabkan harga kopi yang diatur oleh pengepul dan rendahnya harga jual yang diterima oleh petani kopi oleh pengepul. Hal ini yang sangat dirasakan oleh petani khususnya petani kopi di Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang. Petani kopi di Kecamatan Kabawetan saat ini sedang mencoba memperkenalkan dan memasarkan komoditi kopi arabika dengan brand Kopi Kabawetan ke masyarakat luas, akan tetapi (1) teknik pemasaran yang masih konvensional dan (2) pengemasan yang belum menarik, sehingga Kopi Kabawetan sulit untuk dipasarkan secara luas. Berdasarkan analisa situasi dari permasalah petani kopi di Kecamatan Kabawetan, Kabupaten Kepahiang dan potensi pembinaan masyarakat guna menuju ekonomi kreatif melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Pembinaan Fakultas Teknik UNIB, maka pada pengabdian pembelajaran pemberdayaan masyarakat yang diusulkan berupa; Pengembangan Technoprenuer Produk Turunan Kopi Berbasis Market Place Guna Menuju Masyarakat Ekonomi Kreatif. Pengembangan kewirausaahan akan dilakukan dengan melakukan metode; (1) seminar dan pelatihan pengembangan technoprenuer bagi tenants dengan aplikasi pasar terpadu “market place”; (2) pelatihan pengemasan (packaging) dan pelabelan (labeling) produk dengan desain kreativ; dan (3) pelatihan pencipataan technoprenuer baru dalam mengelola dan mempromosikan potensi produk unggulan Bengkulu untuk peningkatan perekonomian masyarakat Bengkulu secara luas.

Article Details

References

  1. Badan Pusat Statistik, “Perkembangan Ekspor Dan Impor Indonesia Desember 2016.” Badan Pusat Statistik, 16-Jan-2017.
  2. K. C. Media, “SMESCO Indonesia Dorong Perkembangan.” [Online]. Available: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/21/094647126/SMESCO.Indonesia.Dorong.Perkembangan.Startup. [Accessed: 30-May-2016].
  3. Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi, Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pembelajran dan Kemahasiswaan Tahun 2015-2019. 2015.
  4. Lembaga Penelitian dan Pengambdian Masyarakat Universitas Bengkulu, Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Tahun 2016-2020. 2016.
  5. “Badan Pengembangan Bisnis | UNIVERSITAS BENGKULU.” [Online]. Available: http://www.unib.ac.id/unit-pendukung/badan-pengembangan-bisnis/. [Accessed: 25-Jan-2017].
  6. “Kopi asal Bengkulu Masuk Jajaran Kopi Terbaik Nasional - Kompas.com.” [Online]. Available: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/10/19/061337526/kopi.asal.bengkulu.masuk.jajaran.kopi.terbaik.nasional. [Accessed: 30-Jun-2017].
  7. P. Corrot and A. Nussenbaum, Marketplace : the future of e-commerce. 2016.
  8. W. Hasmanika, “Apa itu Technopreneur ?”