Main Article Content

Abstract

The purpose of this study was to analyze the income of ginger farming and to analyze the production risk and the risk of ginger farming income in Kubu Raya Regency. The research was conducted by survey based on qualitative descriptive method, data was taken directly using cross-sectional data. The selection of the research location was carried out purposively (deliberately) at the location of the horticultural farmer group. The research location is a farmer group in Teluk Empening Village, Terentang District, Kubu Raya Regency. The number of respondents as many as 131 members, are all members of the Empening Mandiri Gapoktan which consists of 6 groups from 15 existing farmer groups. The results of the study found several farming risks, consisting of income risk of 13% followed by production risk of 10.5% and price risk of 1.8%. The value of the coefficient of variation is less than 0.5, meaning that farmers are protected from the risk of loss and the RC ratio of 3.45 means that ginger farming is profitable to cultivate. The reality in the field is that the demand for fresh ginger is always increasing and production has not been fulfilled so that ginger farming is considered to be in accordance with farmers' expectations and is feasible to be developed.

Article Details

How to Cite
As’ary, A., Suyatno, A., Dolorosa, E., & Rinaldi, U. (2022). RISKS OF GINGER FARMING IN KUBU RAYA REGENCY (CASE STUDY IN TELUK EMPENING VILLAGE, TERENTANG DISTRICT). Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 21(1), 85–102. https://doi.org/10.31186/jagrisep.21.1.85-102

References

  1. Alfiani, F., Ani, H. M., & Hartanto, W. (2018). Pengaruh Kuantitas Produk Dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Usahatani Jamur Merang (Studi kasus Pada Kelompok Tani Paguyuban Kaola Mandiri Di Desa Rambipuji Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember). Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(2), 247–252. doi: 10.19184/jpe.v12i2.8565
  2. Azizah, E. N. (2018). Peran Positif Tengkulak dalam Pemasaran Buah Manggis Petani: Studi Jaringan Sosial Tengkulak di Desa Karacak , Kecamatan Leuwiliang , Kabupaten Bogor. Indonesian Journal of Sociology and Education Policy, 1(1), 80–102. doi: 10.21009/10.21009/ijsep.011.05
  3. Balkis. (2015). Pengelolaan usahatani jahe putih di Kelurahan Sempaja Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda. Jurnal AGRIFOR, 14(1), 123–130. doi: 10.31293/af.v14i1.1111
  4. Dahmayantim, P. dan W. M. F. (2018). Pengaruh Sistem Pengolahan Tanah Dan Pemberian Macam Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jahe Gajah (Zingiber Officinale Rosc). Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 2(1), 20–26. doi: 10.32530/jaast.v2i1.14
  5. Darmawan, D. A., Yusdja, Y., Purwoto, A., & Saleh, C. (2016). Analisa Sosial Ekonomi Penggunaan Pestisida dalam Usahatani Padi. Jurnal Agro Ekonomi, 13(1), 27, 27-42. doi: 10.21082/jae.v13n1.1994.27-42
  6. Darmawi, H. (2013). Manajemen Risiko (2nd ed.). Jakarta: Bumi Aksara
  7. Eka Saputra, J., Erry Prasmatiwi, F., & Ismono, R. H. (2017). Pendapatan Dan Risiko Usahatani Jahe Di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Jiia, 5(4), 392–398. doi: 10.23960/jiia.v5i4.1748
  8. Ermiati. (2011). Analisa Kelayakan, Kendala Pengembnagan Usahatani dan Solusi Diversifikasi Produk Akhir Temulawak di Kabupaten Bogor (Studi Kasus Kecamatan Cileungsi). Buletin Penelitian, Penelitian Tananaman Rempah Dan Obat, 22(1), 93–114. doi: 10.21082/bullittro.v22n1.2011
  9. Juni, A. I. M. dkk. (2017). Pendapatan dan Risiko Produksi Usahatani Pacar Air (Impatiens balsamina Linn) Pada Musim Hujan dan Kemarau di Subak Saradan Desa Sibang Gede Kecamatan Abiansemal Kabupaten Bandung. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata, 6(1), 132–140. doi: 10.24843/JAA.2017.v06.i01.p15
  10. Juwitaningtiyas, T. (2018). Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perkebunan Finansial Usaha Perkebunan Tanaman Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum). Agroindustrial Technology Jaournal, 2(1), 65–69. doi: 10.21111/atj.v2i1.2815
  11. Karsidi. (2010). Manajemen Risiko. Jakarta : Ghalia Indonesia.
  12. Kementrian Pertanian. (2019). Outlook Tanaman Pangan dan Hortikultura. Retrieved from http://epublikasi.pertanian.go.id/arsip-outlook/537-outlook-tphorti-2019
  13. Kurniati, D. (2015). Perilaku Petani Terhadap Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Jawai Selatan Kabupaten Sambas. Jurnal Social Economic of Agriculture, 4(2), 32–36. doi: 10.26418/j.sea.v4i1.10130
  14. Lawalata, M., Darwanto, D. H., & Hartono, S. (2017). Risiko Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul. Jurnal AGRICA, 10(2), 56–73. doi: 10.31289/agrica.v10i2.924
  15. Li, l., F. Chen., D. Yao., J. Wang., N. Ding., and X. L. (2010). Balanced fertilizer for ginger production-why potassium is important. Better Crops, 94(1), 25–27
  16. Makmur. (2016). Analisis Biaya Produksi dan Titik Impas Usaha Kecil Pembuatan Sari Jahe Instan. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomi, 5(5), 55–62.
  17. Makridakis, Wheelwright, & McGee. (2010). Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Binarupa Aksara
  18. Mutisari, R., & Meitasari, D. (2019). Analisis Risiko Produksi Usahatani Bawang Merah di Kota Batu. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 3(3), 655–662. doi: 10.21776/ub.jepa.2019.003.03.21
  19. Naftaliasari, T., Abidin, Z., & Kalsum, U. (2015). Analisis Risiko Usahatani Kedelai Di Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 3(2), 148–156. doi: 10.23960/jiia.v3i2.1033
  20. Ratnasari, M., Hartadi, R., & Ridjal, J. A. (2016). Analisis Pemasaran Dan Strategi Pengembangan Usahatani Kubis di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Agritrop, 14(1), 66–79. doi: 10.32528/agr.v14i1.412
  21. Rukmana, R. (2010). Usaha Tani Jahe. Yogyakarta: Kanisius
  22. Saadudin, D., Rusman, Y., & Perdani, C. (2017). Analisis Biaya, Pendapatan Dan R/C Usahatani Jahe ( Zingiber officinale ). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh, 3(2), 85–92. doi: 10.25157/jimag.v3i2.216
  23. Sakaran, U. (2011). Research Methods For Business (Metode Penelitian Untuk Bisnis). Jakarta: Selemba Empat
  24. Saptana. (2010). Analisis Tekniks Produksi Usahatani Cabai Merah Besar dan Perilaku Petani Dalam Menghadapi Resiko. Jurnal Agro Ekonomi, 28(2), 154–162. doi: 10.21082/jae.v28n2.2010.153-188
  25. Saputra, J. E., Prasmatiwi, F. E., & Ismono, R. H. (2017). Pedapatan dan Risiko Usahatani Jahe di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 5(4), 392–398. doi: 10.23960/jiia.v5i4.%25p
  26. Setyaningrum, & Saparinto. (2013). Jahe. Jakarta : Penebar Swadaya.
  27. Soekartawi. (2016). Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press
  28. Sudiarmini, N. W., Astiti, N. W. S., & Parining, N. (2018). Manajemen Usahatani Salak Bali Organik di Subak Abian Kebon Desa Nongan Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem. Jurnal Agribisnis Dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism), 7(4), 572–581. doi: 10.24843/jaa.2018.v07.i04.p12
  29. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alpabeta.
  30. Surakhmad. (2010). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (6th ed.). Jakarta: Rineka
  31. Tedjaningsih, T., Suyudi, S., & Nuryaman, H. (2017). Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Organik Pada Usahatani Mendong. MimbarAgribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 3(1), 64–72. doi: 10.25157/ma.v3i1.76
  32. Thahir, M. (2019). Kubu Raya Siap Jadi Lumbung Jahe Kalimantan. Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. Retrieved from http://hortikultura.pertanian.go.id/?p=3274
  33. Wahyunto, & Dariah, A. (2014). Degradasi Lahan di Indonesia: Kondisi Existing, Karakteristik, dan Penyeragaman Definisi Mendukung Gerakan Menuju Satu Peta. Jurnal Sumberdaya Lahan, 8(2), 81–93. doi: 10.2018/jsdl.v8i2.6470
  34. Widyastuti, E., Soejono, D., & Widjayanthi, L. (2015). Analisis Ekonomi Dan Strategi Pengembangan Komoditas Jahe Gajah Di Desa Pace Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Berkala Ilmiah Pertanian, 3(3), 96–104
  35. Yuliana Y, E, R., & I, P. (2015). Aplikasi Pupuk Kandang Sapi Dan Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jahe (Zingiber Officinale Rosc.) di Media Gambut. Jurnal Agroteknologi, 5(2), 37–42