Main Article Content
Abstract
The objectives of this study were to identify the various types of farmer agribusiness institutions and to investigate the factors that influenced shallot farmers' group institutional growth in Rumbia District, Jeneponto Regency. Simple random sampling was defined as a sampling technique of every item in the population. The study was conducted out by utilizing a field interview technique with onion commodity questionnaires from farmers, collectors, suppliers, and merchants. The study's findings demonstrated that the diversity of marketing forums used by farmers participating in distribution had two channels: first (producers, collectors, traders, consumers) and second (producers, collectors, traders and consumers) (producers, collectors, inter-district wholesalers, district traders and consumers). The farmer group (X1) had a very significant effect on the growth of farmer institutions as a farmer's economic institution using a significant effect coefficient of 0.331 (p 0.001), then the beta coefficient was significant and the direction was positive. This a coefficient was influence of 0.205 (p>0.005), so that the association of farmer groups (X2) had no effect.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2022 Andi Amran Asriadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree with the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Adriyani, F. Y., Hubeis, A. V. S., & Lumintang, R. W. (2011). Kinerja Gabungan Kelompok Tani Kasus: Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Jurnal Penyuluhan, 7(2), 17-26. doi: 10.25015penyuluhan. v7i2.9793
- Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan Petani: Peran Dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 7(2), 102-109. doi: 10.20961/sepa.v7i2.48895
- Aminah, L.N., Safe'i, R., & Febryano, I. G. (2017). Analisis Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Di Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Kota Agung Utara Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung. Jurnal Sylva Indonesiana, 1(1), 29-35
- Creswell, John W. (2012). Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Approaches. Yogyakarta: Student Library
- Eaton, J. W. (1986). Petunjuk Bagi Perumusan Teori Pembangunan Dalam Pembangunan Lembaga Dan Pembangunan Nasional: Dari Konsep Ke Aplikasi. Editor J.W. Eaton. Jakarta: UI Press
- Elva, E., Kaskoyo, H., Febryano, I. G., & Yuwono, S. B. (2017). Kajian Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Dalam Program Kemitraan Di KPHP Way Terusan. Jurnal Hutan Tropis, 5(1), 1-7. doi: 10.20527/jht.v5i1
- Ekowanti, M. R. L., & Casmiwati, D. (2017). Partnership Model Of Cooperation Agency In Coastal Community Development. International Journal Of Humanities And Social Sciences, 6(4), 145-154. Retrieved from https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=t4nHVhUAAAAJ&cstart=20&pagesize=80&citation_for_view=t4nHVhUAAAAJ:2osOgNQ5qMEC
- Effendy, L. (2020). Model Pengembangan Kelembagaan Petani Menuju Kelembagaan Ekonomi Petani Di Kecamatan Sindangkasih Ciamis. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 6(1), 38-47. doi: 10.35906/jep01.v6i1.492
- Esman, M. J. (1986). Diasporas And International Relations. Modern Diasporas In International Politics
- Hindarti, S. (2014). Model Pengembangan Kelembagaan Pasca Panen, Pengolahan Hasil Dan Kemitraan Usaha Bawang Merah Di Sentra Produksi Melalui Pelatihan Dan Pendampingan (Studi Kasus Di Daerah Sentra Produksi Bawang Di Kab. Nganjuk). Jurnal Agromix, 5(2), 72-933. doi: 10.35891/ agx.v5i2.780
- Hariadi, Y., Marandon, K., Tian, Y., Jacobsen, S. E., & Shabala, S. (2011). Ionic And Osmotic Relations In Quinoa (Chenopodium Quinoa Willd.) Plants Grown At Various Salinity Levels. Journal Of Experimental Botany, 62(1), 185-193. doi:http/doi.org/10.1093/jxb/erq257
- Hubeis, A. V. S. (2000). Suatu Pikiran Tentang Kebijakan Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Jakarta: Deptanhut
- Indrawati, N. N. (2016). Fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bagi Petani Desa Pojokkulon Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang (The Function Of Farmer Groups (Gapoktan) For Farmers In Pojokkulon Village, Kesamben District, Jombang Regency). Journal Universitas Airlangga, 5(2), 335-348
- Lestari, T. S., & Puspaningrum, D. (2019). Dukungan Kelembagaan Agribisnis Terhadap Pengembangan Usahatani Bawang Merah Di Desa Bimorejo. UNEJ e-Proceeding. Retrieved from https://jurnal.unej.ac.id/ index.php/ prosiding/ article/ view/9025
- Marbun, L. E., Mandei, J. R., & Kumaat, R. M. (2018). Pemasaran Bawang Merah di Desa Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat. Agri-Sosioekonomi, 14(1), 135-148. doi: 10.35791/agrsosek.14.1. 2018. 19188
- Nuryanti, S., & Swastika, D. K. S. (2011). Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi Pertanian. In Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 115-128. doi: 10.21082/Fae.V29n2.2011.115-128
- Pujiharto, P. (2010). Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian Di Pedesaan. Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 12(1), 64-80. doi: 10.30595/agritech.v12i1.988
- Ruhimat, I. S. (2017). Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Agroforestry: Studi Kasus Di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(1), 1-17. doi: 10.20886/jsek.2017.14.1.1-17
- Rukhsan, M. (2021). Dukungan Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Bawang Merah Institutional Support In Onion Agribusiness Development. Disertasi. Makassar: Universitas Hasanuddin
- Saptana, S., Indraningsih, K. S., & Hastuti, E. L. (2007). Analisis Kelembagaan Kemitraan Usaha Di Sentra Sentra Produksi Sayuran (Suatu Kajian Atas Kasus Kelembagaan Kemitraan Usaha Di Bali, Sumatera Utara, Dan Jawa Barat). SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 7(3), 1-25
- Sesbany. (2010). Penguatan Kelembagaan Petani Untuk Posisi Tawar Petani. Medan: STTP Medan. Retrieved from https://adoc.pub/penguatan-kelembagaan-petani-untuk-meningkatkan-posisi-tawar.html
- Syahyuti, S. (2003). Alternatif Konsep Kelembagaan Untuk Penajaman Operasionalisasi Dalam Penelitian Sosiologi. Indonesian Center For Agricultural Socioeconomic And Policy Studies. 21(2). 113-127. doi: 10.21082/fae.v21n2.2003.113-127
- Syahyuti. (2007). Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
- Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Pedesaan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian
- Suradisastra, K. (2008). Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Pusat Analisa Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. Bogor. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, 28(2), 82-91. doi: 10.21082/ fae.v26n2.2008.82-91
- Sumardjo. (2003). Kepemimpinan Dan Pengembangan Kelembagaan Pedesaan: Kasus Kelembagaan Ketahanan Pangan” Dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press
- Sudjana, N. (2007). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo
- Suradisastra K. (2008). Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 26(2), 82–91. doi: 10.21082/ fae.v26n2.2008.82-91
- Tsurayya S, Kartika L. (2015). Kelembagaan Dan Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 12(1), 1–12. soi: 10.17358/ JMA.12.1.1
- Utari, M. H., & Azijah, Z. (2019). Volatilitas Harga Bawang Merah Di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 13(2), 309-336. doi: 10.30908/ bilp.v13i2.419
- Wibowo, S., (2009). Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Merah. Jakarta: Penyebar Swadaya
References
Adriyani, F. Y., Hubeis, A. V. S., & Lumintang, R. W. (2011). Kinerja Gabungan Kelompok Tani Kasus: Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Jurnal Penyuluhan, 7(2), 17-26. doi: 10.25015penyuluhan. v7i2.9793
Anantanyu, S. (2011). Kelembagaan Petani: Peran Dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 7(2), 102-109. doi: 10.20961/sepa.v7i2.48895
Aminah, L.N., Safe'i, R., & Febryano, I. G. (2017). Analisis Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Di Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Kota Agung Utara Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung. Jurnal Sylva Indonesiana, 1(1), 29-35
Creswell, John W. (2012). Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Approaches. Yogyakarta: Student Library
Eaton, J. W. (1986). Petunjuk Bagi Perumusan Teori Pembangunan Dalam Pembangunan Lembaga Dan Pembangunan Nasional: Dari Konsep Ke Aplikasi. Editor J.W. Eaton. Jakarta: UI Press
Elva, E., Kaskoyo, H., Febryano, I. G., & Yuwono, S. B. (2017). Kajian Kelembagaan Gabungan Kelompok Tani Dalam Program Kemitraan Di KPHP Way Terusan. Jurnal Hutan Tropis, 5(1), 1-7. doi: 10.20527/jht.v5i1
Ekowanti, M. R. L., & Casmiwati, D. (2017). Partnership Model Of Cooperation Agency In Coastal Community Development. International Journal Of Humanities And Social Sciences, 6(4), 145-154. Retrieved from https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=t4nHVhUAAAAJ&cstart=20&pagesize=80&citation_for_view=t4nHVhUAAAAJ:2osOgNQ5qMEC
Effendy, L. (2020). Model Pengembangan Kelembagaan Petani Menuju Kelembagaan Ekonomi Petani Di Kecamatan Sindangkasih Ciamis. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 6(1), 38-47. doi: 10.35906/jep01.v6i1.492
Esman, M. J. (1986). Diasporas And International Relations. Modern Diasporas In International Politics
Hindarti, S. (2014). Model Pengembangan Kelembagaan Pasca Panen, Pengolahan Hasil Dan Kemitraan Usaha Bawang Merah Di Sentra Produksi Melalui Pelatihan Dan Pendampingan (Studi Kasus Di Daerah Sentra Produksi Bawang Di Kab. Nganjuk). Jurnal Agromix, 5(2), 72-933. doi: 10.35891/ agx.v5i2.780
Hariadi, Y., Marandon, K., Tian, Y., Jacobsen, S. E., & Shabala, S. (2011). Ionic And Osmotic Relations In Quinoa (Chenopodium Quinoa Willd.) Plants Grown At Various Salinity Levels. Journal Of Experimental Botany, 62(1), 185-193. doi:http/doi.org/10.1093/jxb/erq257
Hubeis, A. V. S. (2000). Suatu Pikiran Tentang Kebijakan Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Jakarta: Deptanhut
Indrawati, N. N. (2016). Fungsi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bagi Petani Desa Pojokkulon Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang (The Function Of Farmer Groups (Gapoktan) For Farmers In Pojokkulon Village, Kesamben District, Jombang Regency). Journal Universitas Airlangga, 5(2), 335-348
Lestari, T. S., & Puspaningrum, D. (2019). Dukungan Kelembagaan Agribisnis Terhadap Pengembangan Usahatani Bawang Merah Di Desa Bimorejo. UNEJ e-Proceeding. Retrieved from https://jurnal.unej.ac.id/ index.php/ prosiding/ article/ view/9025
Marbun, L. E., Mandei, J. R., & Kumaat, R. M. (2018). Pemasaran Bawang Merah di Desa Tonsewer Selatan Kecamatan Tompaso Barat. Agri-Sosioekonomi, 14(1), 135-148. doi: 10.35791/agrsosek.14.1. 2018. 19188
Nuryanti, S., & Swastika, D. K. S. (2011). Peran Kelompok Tani Dalam Penerapan Teknologi Pertanian. In Forum Penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 115-128. doi: 10.21082/Fae.V29n2.2011.115-128
Pujiharto, P. (2010). Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian Di Pedesaan. Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 12(1), 64-80. doi: 10.30595/agritech.v12i1.988
Ruhimat, I. S. (2017). Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Pengembangan Usahatani Agroforestry: Studi Kasus Di Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 14(1), 1-17. doi: 10.20886/jsek.2017.14.1.1-17
Rukhsan, M. (2021). Dukungan Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Bawang Merah Institutional Support In Onion Agribusiness Development. Disertasi. Makassar: Universitas Hasanuddin
Saptana, S., Indraningsih, K. S., & Hastuti, E. L. (2007). Analisis Kelembagaan Kemitraan Usaha Di Sentra Sentra Produksi Sayuran (Suatu Kajian Atas Kasus Kelembagaan Kemitraan Usaha Di Bali, Sumatera Utara, Dan Jawa Barat). SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 7(3), 1-25
Sesbany. (2010). Penguatan Kelembagaan Petani Untuk Posisi Tawar Petani. Medan: STTP Medan. Retrieved from https://adoc.pub/penguatan-kelembagaan-petani-untuk-meningkatkan-posisi-tawar.html
Syahyuti, S. (2003). Alternatif Konsep Kelembagaan Untuk Penajaman Operasionalisasi Dalam Penelitian Sosiologi. Indonesian Center For Agricultural Socioeconomic And Policy Studies. 21(2). 113-127. doi: 10.21082/fae.v21n2.2003.113-127
Syahyuti. (2007). Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Pedesaan. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian
Suradisastra, K. (2008). Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Pusat Analisa Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian. Bogor. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, 28(2), 82-91. doi: 10.21082/ fae.v26n2.2008.82-91
Sumardjo. (2003). Kepemimpinan Dan Pengembangan Kelembagaan Pedesaan: Kasus Kelembagaan Ketahanan Pangan” Dalam Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press
Sudjana, N. (2007). Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suradisastra K. (2008). Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 26(2), 82–91. doi: 10.21082/ fae.v26n2.2008.82-91
Tsurayya S, Kartika L. (2015). Kelembagaan Dan Strategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Cabai Kabupaten Garut. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 12(1), 1–12. soi: 10.17358/ JMA.12.1.1
Utari, M. H., & Azijah, Z. (2019). Volatilitas Harga Bawang Merah Di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 13(2), 309-336. doi: 10.30908/ bilp.v13i2.419
Wibowo, S., (2009). Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Merah. Jakarta: Penyebar Swadaya