Main Article Content

Abstract

The existence of Malumbi Vilage as bamboo craft production area predicted has a chance to be developed. The aim of this study was treated the SWOT analysis against the bamboo craft business using SWOT matrix and Diamond Porter Modeling to determine the suitable strategy developing priority of the business. Results of scoring from internal aspect (IFE) showed that the bamboo craft business has strength from the skills of the craftsmans with score 0.36 and the weakness showed from the age of craftsmans, marketing targets and information acquisition with each scores showed 0.12. Total score of overall internal aspect (IFE) showed 2.79 higher than standard 2.5 mean that the bamboo craft business from Malumbi already success maintenancing the strength to handling the weakness side. While the scoring results from external aspects (EFE) of the bamboo craft has the prime opportunity from the continuity availiability of the raw material swith score 0.46 while the main threats were the existence of competitors and the unstable of economical conditions with the score of each showed 0,35. Score of overall external aspect (EFE) showed 2.88 higher than standard 2.5 mean that the bamboo craft business able to advantaging the opportunities to covering the threats. Based on total score of IFE 2.79 and EFE 2.88 then matching the scores using SWOT matrix and Diamond Porter Modeling then concluded that this bomboo craft business stay in middle level of external and internal conditions then in this condition the suitable strategies to applied was “Grow and Develop” strategy.

Keywords

bamboo craft diamond porter modeling market share product inovation SWOT analysis

Article Details

How to Cite
Taru, N. S., Mary Prihtanti, T., & Nuswantara, B. (2023). THE DEVELOPMENT STRATEGY OF BAMBOO CRAFT HOME-SCALE INDUSTRIES USING DIAMOND PORTER MODELING AT MALUMBI VILAGE, KAMBERA DISTRICT, EASTERN OF SUMBA REGENCY: SWOT Analysis. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 22(01), 89–108. https://doi.org/10.31186/jagrisep.22.01.89-108

References

  1. Abidin, Z. M., Mas’udin, I. & Utama, D. M. (2017). Pemilihan Strategi Pemasaran Dengan Metode SWOT Dan TOPSIS. Jurnal Teknik Industry, 18(1), 55-67. doi : 10.22219/JTIUMM.Vol18.No1.55-67
  2. Analia, D. (2015). Strategi Pengembangan Pala (Myristica fragan haitt) Di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam (Studi Kasus : Kelompok Tani Sabik Tajam Nagari Tanjung Sani). Jurnal AGRISEP, 14(1), 1-10. doi: 10.31186/jagrisep.14.1.1-10
  3. Badrudin, R., Nugraha, Y. S., & Utama, S. P. (2017). Pola Hubungan Patron-Client Dan Strategi Pengembangan Gapokdakan (Gabungan Kelompok Budidaya Ikan) Di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Padang Jaya Kabuaten Bengkulu Utara. Jurnal AGRISEP, 16(2), 223-236. doi: 10.31186/jagrisep.16.2.224-236
  4. Daniel, M., (2002). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Askara
  5. David, F. R. (2006). Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10. Terjemahan Oleh Paulyn Susilo Dan Harryandin Mahardika. Jakarta: Selemba Empat
  6. David, F. R. (2011). Manajemen Strategi Konsep, Edisi 1. Terjemahan Oleh Dono Sunardi. Jakarta: Selemba Empat
  7. Desrochers & Sautet. (2004). Cluster Based Economic Strategy, Fasilitation Policy And The Market Process. The Review of Austrian Economics, 17, 233–245. doi : 10.1023/B:RAEC.0000026833.26220.2d
  8. Drajat, T. M. (2015). Kajian Industri Kecil Kerajinan Bambu Jawa Barat. Inosains, 10(2), 108-118
  9. Erlina, Y., Elbaar, E. F., & Wardie, J. (2021). Strategi Pengembangan Padi Lokal Spesifik Lokasi Di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal AGRISEP, 20(1), 12-24. doi: 10.31186/jagrisep.20.01.13-24
  10. Fahmi, M., Baihaqi, A., & Kadir, I. A. (2013). Analisis Strategi Pemasaran Kopi Arabika ‘Bergendaal Koffie’ Di Kabupaten Bener Meriah. Jurnal Agrisep, 14(1), 28-35
  11. Hafsah, M. J., (2004). Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM). Infokop, 25, 40–44
  12. Harlan, F. B., Wirawan, A., & Maulida, N. A. (2021). Analisis SWOT Tentang Strategi Pemasaran Agribisnis Di Pulau Setotok (Studi Kasus Komoditas Semangka). Jurnal AGRISEP, 20(1), 69-80. doi: 10.31186/jagrisep.20.01.69-80
  13. Ibab, S., Dewantara, I., & Siahaan, S. (2016). Tradisi Masyarakat Dusun Pandan terhadap Pemanfaatan Jenis-Jenis Bambu Pada Kawasan Hutan Di Desa Tiang Tanjung Kecamatan Mempawah Hulu Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 4(3), 361-370. doi : 10.26418/jhl.v4i3.16368
  14. Lantarsih, R. (2011). Strategi Pengembangan Agroindustri VCO Di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal AGRISEP, 10(2), 171-178. doi: 10.31186/jagrisep.10.2.171-178
  15. Leunupun, S., Turukay, M., & Tuhumury, M. T. F. (2020). Strategi pengembangan Pala Di Kabupaten Maluku Tengah (Studi Kasus Di Negeri Seith, Liliboi Dan Hatu). Jurnal Penelitian Agrisamudra, 7(2), 92-102. doi: 10.33059/jpas.v7i2.2984
  16. Mesiyani & Suprihatin. (2020). Analisis Nilai Tambah Produk Kerajinan Bambu Di Kabupaten Kebumen. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (JEPA), 4(2), 447-456. doi: 10.21776/ub.jepa.2020.004.02.21
  17. Muhammad, M. (2018). Analisis SWOT Sebagai Strategi Pengembangan Usahatani Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricensis) Kecamatan Wasile Timur Kabupaten Halmahera Timur. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 11(1), 28-37. doi: 10.29239/j.agrikan.11.1.28-37
  18. Mustofa, A. M., Mulyatno, B., & Mukson. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Buah Semangka Di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur Di Desa Cabean Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Jurnal Hexagro, 3(2), 1-10. doi : 10.36423/hexagro.v3i2.274
  19. Muryantini, S., & Rahatmawati, I. (2021). SWOT Analisis UKM Anyaman Bambu Menghadapi Tuntutan Global Studi Kasus Pengrajin Anyaman Bambu Dusun Karangtalun, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional LPPM, (pp. 435–456). Retrieved from http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/prosidingLPPM/article/viewFile/6194/4017
  20. Pari, G., et al. (2016). Potensi Struktur Nano Karbon Dari Bahan Lignoselulosa Kayu Jati Dan Bambu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(4), 309-322. doi: 10.20886/jphh.2016.34.4.309-322
  21. Porter, M. E. (1998). Competitive Strategy: Techniques For Analyzing Industries And Competitors. Hardcover – June 1, 1998. New York: A Division Of Simon And Schuster Inc
  22. Primiana, I., et al. (2010). Pengembangan Model Supply Chain Logistic Pada Usaha Mikro Dan Kecil (UMK) Guna Meningkatkan Daya Saing Dan Meminimalisir Dampak ACFTA. Sumedang: Universitas Padjajaran
  23. Putro, D. S., Jumari., & Murningsih. (2014). Keanekaragaman Jenis Dan Pemanfaatan Bambu Di Desa Lopait Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Jurnal Akademika Biologi (JAB), 3(2), 71-79
  24. Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  25. Rijaya, I., & Fitmawati. (2019). Jenis-Jenis Bambu (Bambusoideae) Di Pulau Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia. Floribunda, 6(2), 41-52. doi: 10.32556/floribunda.v6i2.2019.229
  26. Rahayu, W., Barokah, U., & Fajarningsih, R. U. (2020). Strategi Pengembangan Usahatani Jagung Pada Lahan Kering Di Kabupaten Wonosobo. Jurnal AGRISEP, 19(1), 207-218 doi:.31186/jagrisep.19.1.207-218
  27. Sadik, I., & Aid, A. (2011). Analisis SWOT Untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet Di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Jurnal Agribisnis Perdesaan, 1(3), 166-177
  28. Setiawan, B. (2010). Strategi Pengembangan Usaha Kerajinan Bambu Di Wilayah Kampung Pajeleran Sukahati Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Jurnal Manajemen dan Organisasi, 1(2): 135-147. doi: 10.29244/jmo.v1i2.14158
  29. Sujarwanta, A., & Zen, S. (2020). Identifikasi Jenis Dan Potensi Bambu (Bambusa sp) Sebagai Senyawa Anti Malaria. Bioedukasi, 11(2), 131-151. doi: 10.24127/bioedukasi.v11i2.3423
  30. Sujarwo, W., Arinasa, I. B. K., & Peneng, I. N. (2010). Inventarisasi Jenis Jenis Bambu Yang Berpotensi Sebagai Obat Di Kabupaten Karangasem Bali. Buletin Kebun Raya, 13(1), 28-34
  31. Syafira, H., & Farizaldi. (2022). Pembinaan Kelompok Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Bambu Sebagai Sumber Pendapatan Alternatif Di Desa Bungo Tanjung Kecamatan Sitinjau Laut Kabupaten Kerinci. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Ruang Cendekia, 1(1), 1-12. doi: 10.55904/ruangcendekia.v1i1.13
  32. Taru, N. S., Senjawati, N. D., & Arumsari, V. (2017). Analisis Usaha Kerajinan Bambu Skala Rumah Tangga Di Kelurahan Malumbi Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur. Agric, 29(1), 55-68. Doi : 10.24246/agric.2017.v29.i1.p55-68
  33. Taslimi, M. S., & Ommeyr, A. K. (2014). Formulating A Strategy Through Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Based On SWOT Framework (Case Study: Industrial Group Of Barez Tires). International Journal of Economy, Management and Social Sciences, 3(8), 451-457
  34. Wan-rong, G., et al. (2013). SWOT Analysis And Development Strategies Of Maize Industry In Heilongjiang Province. Journal Of Northeast Agricultural University, 20(1), 76–84. doi: 10.1016/S1006-8104(13)60013-6
  35. Wibhawa, B., et al. (2017). Pengembangan Produktivitas Pengrajin Bambu melalui Pelatihan Olahan Aneka Kerajinan Bambu Di Desa Genteng Kec. Sukasari Sumedang. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 297-303. doi: 10.24198/jppm.v4i2.14347
  36. Wilbraham, A. C., & Matta, M. S. (1992). Pengantar Kimia Organik Hayati. Bogor: Penerbit ITB
  37. Woodward, D., & Guimaraes, P. (2009). Porter’s Cluster Strategy And Industrial Targeting, In Targeting Regional Economic Development, Edited By Stephan J. Goetz, Steven Deller, & Tom Harris. London: Routledge