Main Article Content

Abstract

Southeast Sulawesi province, as one of the cocoa baskets and the center of the National Cocoa Movement (GERNAS), continues to experience a decline in cocoa production and land area. One factor is the widespread conversion of cocoa land. This phenomenon needs to be highlighted and studied further because it can affect the sustainability of the cocoa value chain in Southeast Sulawesi. This study aims to determine what factors influence cocoa farmers in converting cocoa farmland to other farms in Southeast Sulawesi Province's two leading cocoa-producing districts. The research sites were purposely selected because they are the two leading cocoa-producing districts in the province. This study used logistic regression analysis. Cocoa farmers in Kolaka district converted cocoa land to patchouli farming, while cocoa farmers in East Kolaka district converted their cocoa land to rice farming. The analysis results show that the main factors that significantly influence cocoa farmers' decision to convert cocoa land are cocoa farming experience and the price of other commodities (including the level of income farmers receive from farming other commodities). The primary policy that the government can take in maintaining cocoa land area is to provide price certainty for cocoa itself. So far, cocoa farmers have always faced price uncertainty, and cocoa's value chain and sustainability in Southeast Sulawesi Province need to be clarified.

Keywords

cocoa commodity switching decision land conversion patchouli

Article Details

How to Cite
Prihantini, C. I., Jamil, A. S., Risna, R., Iksan, I., Masitah, M., Joka, U., Septiadi, D., & Destiarni, R. P. (2024). WHAT MAKES COCOA FARMERS CONVERT COCOA LAND? CASE STUDY: TWO COCOA PRODUCING DISTRICTS IN SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE, INDONESIA. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 23(01), 163–180. https://doi.org/10.31186/jagrisep.23.01.163-180

References

  1. Anisah, A., & Hayati, M. (2017). Pengambilan Keputusan Petani Untuk Tetap Berusahatani Cabe Jamu Di Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Journal Of Agribusiness And Rural Development Research, 3(2), 112–118. doi: 10.18196/agr.3251
  2. Apriliana, M. A., & Mustadjab, M. M. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Menggunakan Benih Hibrida Pada Usahatani Jagung (Studi Kasus Di Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang). HABITAT, 27(1), 7–13. doi: 10.21776/ub.habitat.2016.027.1.2
  3. Ayun, Q., Kurniawan, S., & Saputro, W. A. (2020). Perkembangan Konservasi Lahan Pertanian Di Bagian Negara Agraris. Jurnal Ilmu Pertanian Tropika Dan Subtropika, 5(2), 7–13. doi: 10.31002/vigor.v5i2.3040.g1724
  4. Budiman, K., et al. (2020). Financial Analysis Of Annual Plant-Cocoa Intercropping Farming At Kolaka Regency. IOP Conference Series: Earth And Environmental Science, 518(1), 1-8. doi: 10.1088/17551315/518/1/012024
  5. Daulay, A. R., et al. (2023). Analisis Factor Penyebab Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Sawit Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Analisis Kebijakan Pertanian, 14(1), 1–15. https://doi.org/https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/akp/article/view/884
  6. Gujarati, D. N. (2003). Basic Econometrics. 4th Edition. New York: McGraw-Hill
  7. Hasibuan, A. M., Nurmalina, R., & Wahyudi, A. (2012). Pengaruh Pencapaian Kebijakan Penerapan Bea Ekspor Dan Gernas Kakao Terhadap Kinerja Industri Hilir Dan Penerimaan Petani Kakao (Suatu Pendekatan Dinamika Sistem). Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri, 3(2), 157–170. doi: 10.21082/jtidp.v3n2.2012.p157-170
  8. Jannah, R., Eddy, B. T., & Dalmiyatun, T. (2017). Alih Fungsi Lahan Pertanian Dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Penduduk Di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Agrisocionomices: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 1(1), 1–10. Retrieved from http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics
  9. Lapatandau, Y. A., Rumagit, G. A. J., & Pakasi, C. B. D. (2017). Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kabupaten Minahasa Utara. Agri Sosial Ekonomi Unsarat, 13(2), 1–8. doi: 10.35791/agrsosek.13.2A.2017.16548
  10. Martunisa, P., & Noor, T. I. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Alih Fungsi Lahan Padi Sawah Di Kelurahan Kersanegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Rekayasa Hijau, 2(1), 11–19. doi: 10.26760/jrh.v2i1.2038
  11. Maryanto, M. A., Nabiu, M., & Widiono, S. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Alih Komuditi Kopi (Coffee sp) Ke Kakao (Theobrroma cacao L.) Di Sumatara Selatan. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 11(2), 133–144. doi: 10.31186/jagrisep.11.2.133-144
  12. Masitah, M., Prihantini, C. I., Nursalam, N., Yani, P., Khaerunnisa, K., & Onuigbo, D. M. (2023). Participation Of Local Farmer’s Organizations In Supporting The Cocoa Plant Revitalization Program. Indigenous Agriculture, 1(2), 79–90. doi: 10.20956/ia.v1i2.27720
  13. Maulana, A., & Kartiasih, F. (2017). Analisis Ekspor Kakao Olahan Indonesia Ke Sembilan Negara Tujuan Tahun 2000–2014. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 17(2), 103–117. doi: 10.21002/jepi.v17i2.664103
  14. Murdy, S., & Ninggolan, S. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur-Indonesia. Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan (Mangkeu), 8(3), 206–212. doi: 10.22437/jmk.v9i03.12519
  15. Nurfathiyah, P., Denmar, D., & Prasakti, T. (2010). Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Keputusan Petani Dalam Mengusahakan Komoditi Karet Di Desa Pasar Terusan Kecamatan Muara Bulian. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 13(1), 1–11. doi: 10.22437/jiseb.v13i1.298
  16. Nurhapsah. (2019). Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan Usahatani Kakao Menjadi Usahatani Jagung Di Desa Tolada Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara. (Tesis, Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia)
  17. Nurmalasari, Y., & Awidiyantini, R. (2023). Keputusan Petani Dalam Alih Komoditas Tanaman Tembakau Ke Sayuran (Studi Kasus Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan). Agropross: National Conference Proceedings Of Agriculture, 3, 79–96. doi: 10.25047/agropross.2019.90
  18. Nurmedika, M., B., & Damayanti, L. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pilihan Petani Melakukan Alih Usahatani Di Kecamatan Rio Pakava Kabupaten Donggala. Agroland, 22(1), 9–20. Retrieved from http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/AGROLAND/article/view/8798
  19. Nursalam, N., et al. (2021). Efficiency Comparison Of The Cacao Intercropping Farming In Kolaka Regency. Agriekonomika, 10(2), 183–193. doi: 10.21107/agriekonomika.v10i2.11090.g6513
  20. Pratama, T. J., Siswadi, B., & Hindarti, S. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Melakukan Alih Lahan Tebu Ke Sektor Non Pertanian. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 8(2), 1–10. Retrieved from https://doi.org/https://jim.unisma.ac.id/index.php/SEAGRI/article/view/8012
  21. Prihantini, C. I., et al. (2024). Upaya Peningkatan Keberhasilan Program Cocoa-Goat Integration Pada Kelompok Binaan Wahana Visi Indonesia. Jurnal Pengabdian Ibnu Sina, 3(1), 1–10. doi: 10.36352/j-pis.v3i1.718
  22. Prihantini, C. I., Syaukat, Y., & Fariyanti, A. (2016). Pola Bagi Hasil Usaha Garam Rakyat Di Kabupaten Pemekasaan Jawa Timur. Jurnal Agribisnis Indonesia, 1(1), 1–16. doi: 10.29244/jai.2016.4.1.1-16.
  23. Putra, D. E., & Ismail, M. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Melakukan Alih Fungsi Lahan Kabupaten Jember. Jurnal Manajemen Agribisnis, 19(2), 99–109. doi: 10.30595/agritech.v19i2.2506
  24. Rachmah, A. D., Rasmikayati, E., & Saefudin, B. R. (2019). Factors Related To Continuation Of Mango Cultivation. Jurnal Pertanian, 10(2), 52–60. doi: 10.30997/jp.v10i2.1864
  25. Rizal, R. K., Hasyim, A. I., & Situmorang, S. (2017). Kelayakan Ekonomi Dan Pemasaran Kakao Di Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis, 5(4), 384–391. doi: 10.23960/jiia.v5i4.1747
  26. Rubiyo, R., & Siswanto, S. (2012). Peningkatan Produksi Dan Pengembangan Kakao (Theobroma cacao L.) Di Indonesia. Buletin RISTRI, 3(1), 33–48. doi: 10.21082/jtidp.v3n1.2012.p33-48
  27. Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Jakarta: CV Alfabeta
  28. Suryana, A. T., Fariyanti, A., & Rifin, A. (2014). Analisis Perdagangan Kakao Indonesia Di Pasar Internasional. Jurnal Tanaman Industri Dan Penyegar, 1(1), 29–40. doi: 10.21082/jtidp.v1n1.2014.p29-40
  29. Syamsuddin, S., & Muhammad, H. (2014). Analisis Potensi Dan Peluang Pengembangan Kakao Di Sulawesi Barat. Agros, 16(1), 92–101. doi: 10.37159/jpa.v16i1.164
  30. Wulandari, Y. A., Hartadi, R., & Sunartomo, A. F. (2017). Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Melakukan Konversi Lahan Sawah Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Petani. Agribest, 1(2), 152–167. doi: 10.32528/agribest.v1i2.1154
  31. Zulkarnain, Z., & Sukmayanto, M. (2019). Keputusan Petani Beralih Usahatani Dari Tanaman Kakao Menjadi Lada Di Kabupaten Lampung Timur. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmia Berwawasan Agribisnis, 5(2), 193–205. Retrieved from 10.25157/ma.v5i2.1956