Jurnal Agroindustri https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri <p>Jurnal Agroindustri is a journal (scientific publication) made available by the Department of Agricultural Technology, Faculty of Agricultural, University of Bengkulu with p-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1305872501">2088-5369 (Printed)</a> and e-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1511191722">2613-9952 (Online)</a>. It is jointly published with the Publication Board of Agriculture Faculty (BPFP) and supported by Indonesian Association of Agro-industrial Technologist (APTA). It is dedicated for students, lecturers, and researches to scientifically publish their ideas, results of research, review of literatures of agricultural industry (agroindustry). It is published twice a year; due on May and November; in the form of hardcopy (printed) and softcopy (file on the OJS web).</p> <p>Since December 2022, Jurnal Agroindustri has been accredited by Director General of Higher Education, Research and Technology of Republic Indonesia No. 225/E/KPT/2022 as <strong>SINTA 2</strong>.</p> <p>The Editors would appreciate to all readers that positively give comment or criticism to improve the quality of the Journal. The Journal would also accept manuscript relevant; concerning or related to agroindustry; in terms of technology, system or management. Manuscript could be written in Bahasa Indonesia or in English using format provided and to be sent to the web (http://ejournal.unib.ac.id/index.php/agroindustri) or to email: j.agroindustri@unib.ac.id </p> <p><span id="docs-internal-guid-0fd568c9-7fff-78f8-3eda-92cc0727e277"><img src="https://ejournal.unib.ac.id/public/site/images/iman123/sertifikat-akreditasi-sinta-2-jurnal-agroindustri.jpg" alt="" width="420" height="297" /></span></p> BPFP Faperta UNIB en-US Jurnal Agroindustri 2088-5369 <p>Authors who publish in this journal agree with the following terms:</p><ol type="a"><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by/3.0/" target="_new">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_new">The Effect of Open Access</a>).</li><li>This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.</li></ol> Sampul dan Daftar Isi https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/46097 Prof. Dr. Ir. Yuwana Copyright (c) 2025 Prof. Dr. Ir. Yuwana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 i v 10.31186/jagroindustri.15.2.i-v KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK BERAS ANALOG UBI UNGU KAWI DENGAN PENAMBAHAN IKAN WADER (Rasbora argyrotaenia) https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/40473 <p>Diversifikasi pangan lokal diperlukan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi beras, salah satunya dengan menggunakan ubi jalar sebagai bahan baku beras analog. Ubi jalar ungu Gunung Kawi komoditas yang kurang dikenal secara luas namun kaya karbohidrat dan serat, tetapi rendah protein. Penambahan tepung ikan wader diharapkan dapat meningkatkan kandungan protein beras analog. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penambahan tepung ikan wader terhadap organoleptik hedonik rasa, tekstur, warna dan aroma, serta menganalisis sifat fisik warna, waktu tanak, dan daya patah serta kandungan komponen karbohidrat, protein, lemak, air, serat kasar. Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 10% tepung ikan wader menghasilkan kesukaan tertinggi untuk warna dengan skor 3,9 (agak suka), rasa dengan skor 3,78 (agak suka), dan aroma dengan skor 3,75 (agak suka), sedangkan penambahan 15% menghasilkan kesukaan tertinggi untuk tekstur dengan skor 4,05 (suka). Penelitian menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan beras analog ubi kawi penambahan tepung ikan wader dengan persentase yang berbeda terhadap sifat fisik (warna, waktu tanak dan daya patah) dan sifat kimia (kadar air, karbohidrat, protein, lemak serta serat kasar) produk. Kesimpulan dari penelitian ini penambahan tepung ikan wader berpengaruh secara signifikan terhadap organoleptik, sifat fisik, dan sifat kimia beras analog ubi jalar ungu Gunung Kawi.</p> Citra Diah Permata Ummi Rohajatien Rina Rifqie Mariana Budi Wibowotomo Copyright (c) 2025 Citra Diah Permata, Ummi Rohajatien, Rina Rifqie Mariana, Budi Wibowotomo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-18 2025-11-18 15 2 137 149 10.31186/jagroindustri.15.2.137-149 MINIMIZING OXIDATION AND MICROBIAL CONTENT IN BEEF SAUSAGES THROUGH THE INCLUSION OF SENDUDUK (Melastoma malabathricum L) LEAF POWDER https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/32598 <p>Sausages are a popular food item in Indonesia, often sold by vendors along the roadside or in wheelbarrows. However, this selling method carries a risk of contamination, which can lead to spoilage. While synthetic preservatives can help, they may also pose health risks to consumers. The addition of natural ingredients, such as senduduk (Melastoma malabathricum L.) leaf powder (SLP), into sausage production, can be an alternative solution. This study aimed to evaluate the effects of SLP on the oxidation, microbial content, and physical properties of beef sausages. This study used a Completely Randomized Design with varying concentrations of SLP (0%, 0.5%, 1%, and 1.5% w/w) across four replications. The Thiobarbituric Acid (TBA) number, Total Plate Count (TPC), pH, cooking yield, water holding capacity (WHC), tenderness, and folding test were determined. The results demonstrated that adding SLP effectively reduced both the TBA number and the total plate count in the sausages at all tested concentrations. It also lowered the pH on the first day of storage and decreased the water holding capacity (WHC) when added at a concentration of 1.5%. Additionally, it influenced the results of the folding test. However, no significant differences were observed in the cooking yield and tenderness of the sausages. In conclusion, the addition of SLP into sausage production can effectively reduce oxidation and microbial content in beef sausages.</p> Suharyanto Suharyanto Warnoto Warnoto Primananda Prabowo Aris Akhludin Hadis Hajrawati Hajrawati Copyright (c) 2025 Suharyanto Suharyanto, Warnoto Warnoto, Primananda Prabowo, Aris Akhludin Hadis, Hajrawati Hajrawati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-21 2025-11-21 15 2 150 161 10.31186/jagroindustri.15.2.150-161 VARIASI KONSENTRASI SENG KLORIDA (ZnCl2) SEBAGAI AKTIVATOR ARANG AKTIF BERBAHAN BAKU KULIT BUAH SALAK PADANGSIDIMPUAN https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/31212 <p>Kulit buah salak dapat menjadi bahan dasar pembuatan arang aktif karena mengandung senyawa selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang berpotensi tinggi sebagai sumber karbon. Pemanfaatan limbah kulit buah salak sebagai bahan baku arang aktif juga merupakan upaya dalam mengurangi limbah agroindustri sekaligus meningkatkan nilai tambahnya. Pembuatan arang aktif dari kulit buah salak dilakukan melalui dua tahap utama, yaitu proses karbonisasi dan aktivasi. Aktivasi kimia menggunakan bahan kimia ZnCl<sub>2</sub> sebagai aktivator diketahui dapat menghasilkan mutu arang aktif yang lebih baik dibandingkan aktivasi fisika. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi aktivator seng klorida (ZnCl<sub>2</sub>) terbaik dalam pembuatan arang aktif kulit buah salak asal Padangsidimpuan. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan konsentrasi ZnCl<sub>2</sub> (5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%) dan tiga ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan <em>Analysis of Variance</em> (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji <em>Duncan’s Multiple Range Test</em> (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil menunjukkan bahwa variasi konsentrasi aktivator berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, kadar zat volatil, kadar karbon terikat, dan daya serap iodium. Aktivasi dengan ZnCl<sub>2</sub> 30% memberikan hasil terbaik dengan rendemen 62,29% dan serapan iodium 960,25 mg/g, serta kadar air, abu, zat volatil, dan karbon terikat masing-masing 7,15%, 8,32%, 3,96%, dan 80,56%.</p> Vonny Setiaries Johan Yossie Kharisma Dewi Juli Patimah Copyright (c) 2025 Vonny Setiaries Johan, Yossie Kharisma Dewi, Juli Patimah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-21 2025-11-21 15 2 162 172 10.31186/jagroindustri.15.2.162-172 MANAJEMEN RISIKO PENGEMBANGAN AGROTECHNOPRENEURSHIP ABON LELE DI KABUPATEN JEMBER https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/31189 <p><span style="font-weight: 400;">Salah satu </span><em><span style="font-weight: 400;">agrotechnopreneurship</span></em><span style="font-weight: 400;"> berbasis perikanan yang berpotensi dikembangkan di Kabupaten Jember adalah industri abon ikan lele. Pengembangan </span><em><span style="font-weight: 400;">agrotechnopreneurship</span></em><span style="font-weight: 400;"> menghadapi beberapa risiko akibat adanya ketidakpastian pada kegiatan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengelola risiko dalam pengembangan </span><em><span style="font-weight: 400;">agrotechnopreneurship</span></em><span style="font-weight: 400;"> abon lele, dengan tujuan memberikan panduan praktis bagi para pemangku kepentingan </span><em><span style="font-weight: 400;">agrotechnopreneurship</span></em><span style="font-weight: 400;"> di Kabupaten Jember dalam mendirikan dan mengembangkan usahanya. Metode manajemen risiko yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara dan observasi untuk mengidentifikasi risiko, </span><em><span style="font-weight: 400;">Failure Mode and Effect Analysis</span></em><span style="font-weight: 400;"> (FMEA) untuk menilai tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya risiko, diagram tulang ikan (</span><em><span style="font-weight: 400;">fishbone diagram</span></em><span style="font-weight: 400;">) untuk menganalisis akar penyebab risiko, serta </span><em><span style="font-weight: 400;">Analytical Hierarchy Process</span></em><span style="font-weight: 400;"> (AHP) untuk menentukan prioritas strategi mitigasi risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 10 potensi risiko yang di antaranya terkait dengan pengembangan </span><em><span style="font-weight: 400;">agrotechnopreneurship</span></em><span style="font-weight: 400;"> abon lele di Kabupaten Jember. Berdasarkan analisis kekritisan, teridentifikasi empat risiko utama dalam proses pengembangan </span><em><span style="font-weight: 400;">agrotechnopreneurship </span></em><span style="font-weight: 400;">abon lele, antara lain rendahnya kemampuan permodalan untuk pengembangan produk, proses produksi tidak kontinu, kegiatan promosi yang kurang intensif, dan kurangnya inovasi produk. Faktor manusia, metode, sarana, dan lingkungan diperhitungkan dalam mengevaluasi akar penyebab risiko. Hasil dari mitigasi risiko menunjukkan beberapa strategi prioritas yang dapat diterapkan yaitu perlunya peran pemerintah dalam memfasilitasi (akses dan kebijakan) peminjaman modal, menerapkan manajemen rantai pasok untuk mengelola distribusi bahan baku dan produk, berpartisipasi dalam acara atau pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah, serta mengembangkan variasi rasa dan kemasan produk abon lele.</span></p> Yuli Wibowo Suwita Tri Prihani Herlina Siswoyo Soekarno Andi Eko Wiyono Copyright (c) 2025 Yuli Wibowo, Suwita Tri Prihani, Herlina, Siswoyo Soekarno, Andi Eko Wiyono https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 173 186 10.31186/jagroindustri.15.2.173-186 PEMILIHAN TATA LETAK OPTIMAL GUDANG PENYIMPANAN BENIH PADI PADA GUDANG PT. X DI SUBANG, JAWA BARAT https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/33152 <p style="font-weight: 400;"><span style="font-weight: 400;">PT. X merupakan perusahaan yang berfokus pada produksi benih padi, dengan salah satu fasilitas penyimpanannya adalah gudang OECF-B. Saat ini, sistem penyimpanan di gudang tersebut menggunakan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">random storage</span></em><span style="font-weight: 400;">, yaitu penempatan </span><em><span style="font-weight: 400;">pallet</span></em><span style="font-weight: 400;"> benih pada area penyimpanan yang tersedia secara fleksibel tanpa pola atau aturan tertentu. Meskipun sistem ini memberikan keleluasaan dalam penempatan, penerapannya cenderung menyebabkan pemanfaatan ruang yang kurang optimal serta menurunkan efisiensi operasional gudang. Permasalahan tersebut diatasi dengan melakukan perancangan ulang tata letak gudang yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyimpanan. Penelitian ini difokuskan pada optimalisasi tata letak gudang OECF-B dengan membandingkan tiga metode penyimpanan, yaitu </span><em><span style="font-weight: 400;">random storage</span></em><span style="font-weight: 400;">, </span><em><span style="font-weight: 400;">class-based storage</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">shared storage</span></em><span style="font-weight: 400;">. Evaluasi dilakukan berdasarkan beberapa parameter utama, meliputi tingkat utilitas ruang, kapasitas penyimpanan, serta jarak tempuh </span><em><span style="font-weight: 400;">material handling</span></em><span style="font-weight: 400;">. Melalui analisis komparatif, setiap metode dinilai untuk memperoleh konfigurasi tata letak yang paling efisien dalam aspek pemanfaatan ruang dan operasional gudang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode </span><em><span style="font-weight: 400;">class-based storage</span></em><span style="font-weight: 400;"> memberikan kinerja tata letak paling efisien dibandingkan dua metode lainnya. Metode ini menghasilkan tingkat utilitas sebesar 133%, kapasitas penyimpanan 580 palet, dan jarak tempuh material handling sebesar 29.525,686 meter. Sehingga, penerapan </span><em><span style="font-weight: 400;">class-based storage</span></em><span style="font-weight: 400;"> dinilai mampu meningkatkan efisiensi ruang, mengurangi jarak perpindahan material, serta mendukung peningkatan produktivitas dan efektivitas sistem penyimpanan benih padi di gudang OECF-B.</span></p> Drupadi Ciptaningtyas Pradilla Alfa Nurima Ahmad Thoriq Copyright (c) 2025 Drupadi Ciptaningtyas, Pradilla Alfa Nurima, Ahmad Thoriq https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 187 200 10.31186/jagroindustri.15.2.187-200 KARAKTERISTIK SERBUK INSTAN CASCARA ARABICA MENGGUNAKAN BULKING AGENT GUM ARAB METODE FOAM MAT DRYING https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/35165 <p><span style="font-weight: 400;">Cascara Arabica merupakan kulit kering buah kopi Arabica yang umumnya disajikan dengan cara diseduh seperti teh, sehingga dikenal sebagai </span><em><span style="font-weight: 400;">cascara tea</span></em><span style="font-weight: 400;">. Cascara Arabica berpotensi dikembangkan lebih lanjut menjadi serbuk minuman instan sebagai upaya diversifikasi produk. Pembuatan serbuk instan dengan metode </span><em><span style="font-weight: 400;">foam mat drying</span></em><span style="font-weight: 400;"> memerlukan penambahan gum arab sebagai </span><em><span style="font-weight: 400;">bulking agent</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang berperan menambah total padatan, meningkatkan volume, melapisi komponen rasa, serta melindungi bahan dari kerusakan akibat panas. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh rasio ekstrak air cascara Arabika dan gum arab terhadap karakteristik fisik dan kimia serbuk instan cascara Arabika. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, yaitu rasio ekstrak air cascara Arabika dan gum arab, yang terdiri atas lima taraf perlakuan dengan empat ulangan, yaitu P1 = 95:5, P2 = 90:10, P3 = 85:15, P4 = 80:20, dan P5 = 75:25. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf signifikansi 5% (α = 5%) guna membandingkan perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan proporsi ekstrak air cascara Arabica dan peningkatan proporsi gum arab cenderung menurunkan kadar air, kadar flavonoid total, densitas kamba, </span><em><span style="font-weight: 400;">angle of repose</span></em><span style="font-weight: 400;">, serta kelarutan (waktu larut) dalam air panas maupun dingin. Sebaliknya, perubahan rasio tersebut meningkatkan kadar abu dan aktivitas antioksidan serbuk instan cascara Arabica yang dihasilkan. Secara keseluruhan, perlakuan dengan rasio ekstrak air cascara Arabica dan gum arab 75:25 memberikan karakteristik fisik dan kimia terbaik untuk serbuk instan cascara Arabica.</span></p> Bambang Kunarto Dewi Larasati Copyright (c) 2025 Bambang Kunarto, Dewi Larasati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 201 212 10.31186/jagroindustri.15.2.201-212 ANALISIS SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT RISIKO KECELAKAAN PEKERJA MENGGUNAKAN METODE HIRARC DI UD NYOTO PERMADI https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/36017 <p><span style="font-weight: 400;">UD Nyoto Permadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan, penyaluran, serta penerimaan tembakau. Proses pengolahaan pada perusahaan ini masih dilakukan secara manual yang membutuhkan tenaga manusia. Terdapat kecelakaan kerja yang berasal dari adanya bahaya di tempat kerja. Tindakan pengendalian yang dilakukan perusahaan hanya bersifat kuratif sehingga tidak mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Metode HIRARC digunakan untuk mengenali faktor potensi bahaya yang terjadi sehingga dapat dilakukan pengendalian terhadap risiko dan bahaya yang akan terjadi. Penelitian ini menggunakan metode HIRARC melalui 3 tahapan dengan sampel 30 orang pada 6 area kerja pengolahan kemudian dilakukan penilaian risiko untuk mengetahui nilai risiko yang tinggi. Hasil dari metode HIRARC menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis bahaya yang ada pada area kerja pengolahan tembakau. Pengendalian risiko dilakukan berdasarkan faktor bahaya yang memiliki nilai risiko tinggi hingga ekstrim.Pada area pembelian, terdapat 3 faktor risiko yang memiliki nilai tinggi dan 1 nilai riisko ekstrim. Pada area kerja penjemuran, terdapat 4 faktor risiko yang memiliki nilai tinggi. Pada proses fermentasi, terdapat 2 faktor risiko yang memiliki nilai tinggi. Pada area pengguntingan, terdapat 3 faktor risiko yang memiliki nilai tinggi. Pada area sortasi, terdapat 2 faktor risiko dengan nilai tinggi. Pada proses pengemasan, terdapat 3 faktor risiko dengan nilai tinggi. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat 11 potensi bahaya pada 6 area kerja di UD Nyoto Permadi. Jenis pengendalian risiko yang dapat dilakukan pada UD Nyoto Permadi adalah subtitusi, pengendalian teknis, administratif, dan alat pelindung diri.</span></p> Ida Bagus Suryaningrat Vania Melyssa Sawindra Nidya Shara Mahardika Copyright (c) 2025 Ida Bagus Suryaningrat, Vania Melyssa Sawindra, Nidya Shara Mahardika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 213 224 10.31186/jagroindustri.15.2.213-224 APLIKASI MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE) PADA EKSTRAKSI PHILODENDRON RED SEBAGAI SUMBER PEWARNA ALAMI https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/34879 <p><em><span style="font-weight: 400;">Philodendron Red</span></em><span style="font-weight: 400;"> adalah tanaman hias dengan daun berwarna merah kecoklatan sehingga berpotensi sebagai sumber pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode </span><em><span style="font-weight: 400;">Microwave Assisted Extraction</span></em><span style="font-weight: 400;"> (MAE) terhadap karakteristik ekstrak </span><em><span style="font-weight: 400;">Philodendron red </span></em><span style="font-weight: 400;"> dengan perbedaan waktu (menit) dan daya (watt) serta mengetahui perlakuan terbaik metode </span><em><span style="font-weight: 400;">Microwave Assisted Extraction </span></em><span style="font-weight: 400;">(MAE) pada perbedaan waktu (menit) dan daya (watt) untuk menghasilkan pewarna alami. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu waktu (3 menit, 5 menit, dan 7 menit) dan daya (225 watt dan 315 watt). Analisis data menggunakan </span><em><span style="font-weight: 400;">Analysis of Varians</span></em><span style="font-weight: 400;"> (ANOVA) dengan uji lanjut </span><em><span style="font-weight: 400;">Duncan’s Multiple Range Test</span></em><span style="font-weight: 400;"> (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan interaksi lama waktu (menit) dan daya (watt) berpengaruh nyata terhadap rendemen, pH, total antosianin, total klorofil, nilai warna (a,b,</span><em><span style="font-weight: 400;">chroma</span></em><span style="font-weight: 400;">, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">hue</span></em><span style="font-weight: 400;">) tetapi tidak berpengaruh nyata pada nilai </span><em><span style="font-weight: 400;">lightness</span></em><span style="font-weight: 400;"> dan total karotenoid. Perlakuan A3B2 (7 menit; 315 watt) sebagai perlakuan terbaik dengan karakteristik rendemen sebesar 73,98%, nilai L* sebesar 68,24, nilai a* 5,29, nilai b* sebesar 5,31, nilai </span><em><span style="font-weight: 400;">chroma </span></em><span style="font-weight: 400;">sebesar 7,74, total antosianin sebesar 33,90 mg/L, dan total klorofil sebesar 2,04 mg/L. Ekstrak </span><em><span style="font-weight: 400;">Philodendron red </span></em><span style="font-weight: 400;">berpotensi menjadi pewarna alami terutama warna merah, tetapi kandungan pigmen cukup rendah dibandingkan pewarna lainnya.</span></p> Andi Eko Wiyono Winda Amilia Supratiana Rahayu Copyright (c) 2025 Andi Eko Wiyono, Winda Amilia, Supratiana Rahayu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 225 239 10.31186/jagroindustri.15.2.225-239 PERANCANGAN KEMASAN TRANSPORTASI BUAH MELON (Cucumis melo L.) https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/33021 <p><span style="font-weight: 400;">Transportasi buah melon merupakan mata rantai penting dalam kegiatan pascapanen karena umumnya buah melon hanya dibudidayakan di beberapa sentra produksi sedangkan konsumen tersebar di daerah yang cukup jauh dari lokasi penanaman. Penelitian bertujuan untuk merancang kemasan tranportasi buah melon dan penataan buah dalam kemasan partisi yang tepat untuk meminimalkan potensi kerusakan buah. Penelitian ini meliputi pembuatan desain kemasan dan dan uji jatuh untuk menguji kekuatan kemasan. Pengujian dilakukan dengan menghitung kekuatan kemasan, simulasi 3 (tiga) kali pengangkutan berulang, menghitung susut bobot, dan melakukan uji jatuh. Selama simulasi pengangkutan, suhu berkisar antara 25,70°C hingga 34,10°C, kelembapan relatif berkisar antara 66.80% hingga 84%, dan nilai maksimum getaran sebesar 8,2 m/s</span><span style="font-weight: 400;">2</span><span style="font-weight: 400;">. Karton gelombang </span><em><span style="font-weight: 400;">flute</span></em><span style="font-weight: 400;"> BC digunakan sebagai bahan kemasan dengan kapasitas 20 kg dan disusun dengan lima tipe meliputi </span><em><span style="font-weight: 400;">simple cubic</span></em><span style="font-weight: 400;"> (SC) tanpa partisi, SC partisi karton, SC partisi jerami, SC partisi kertas, dan </span><em><span style="font-weight: 400;">jumble</span></em><span style="font-weight: 400;"> tanpa partisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan kemasan yang dirancang dengan dimensi ukuran 50 x 33 x 35 cm adalah 351,49 kgf, dan dapat ditumpuk hingga 5 kemasan. Kerusakan paling sedikit terjadi pada SC partisi jerami dan kerusakan paling banyak terjadi pada SC tanpa partisi. Susut bobot terbesar terjadi pada SC partisi kertas 0,89%.</span></p> Reishi Ari Daryanti Nafis Khuriyati Mohammad Affan Fajar Falah Copyright (c) 2025 Reishi Ari Daryanti, Nafis Khuriyati, Mohammad Affan Fajar Falah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 240 253 10.31186/jagroindustri.15.2.240-253 PENGARUH REFORMULASI YOGURT DRINK SEHATI MENGGUNAKAN CMC (Carboxymethyl cellulose) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA SELAMA PENYIMPANAN DINGIN https://ejournal.unib.ac.id/agroindustri/article/view/35786 <p><span style="font-weight: 400;">Yogurt drink merupakan olahan minuman fermentasi yang kaya akan manfaat, namun yogurt drink memiliki kelemahan dalam hal stabilitas selama penyimpanan. Penyimpanan yogurt dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan seperti sinersis, yaitu terbentuknya dua endapan akibat terpisahnya padatan dan cairan pada yogurt. Kelemahan ini dapat diperbaiki dengan menambahkan bahan penstabil seperti CMC pada produk dengan konsentrasi tertentu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan penstabil CMC dengan variasi konsentrasi yang berbeda terhadap karakteristik fisik dan kimiawi produk </span><em><span style="font-weight: 400;">yogurt drink</span></em><span style="font-weight: 400;"> yang di reformulasi. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan variasi konsentrasi penambahan bahan penstabil CMC 0%; 0,3%; 0,5%; 0,7%; dan 0,9% pada yogurt drink. Variabel pengujiannya, meliputi uji stabilitas, viskositas, pH, gula brix (padatan gula dalam larutan) dan total asam tertitrasi yang akan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan penstabil berupa CMC pada konsentrasi 0,1% - 0,9% mampu meningkatkan stabilitas fisik dari yogurt drink yang dihasilkan. Konsentrasi CMC yang ditambahkan berpengaruh nyata terhadap viskositas, stabilitas fisik dan total padatan. Penambahan CMC pada konsentrasi 0,5% dan 0,7% dapat meningkatkan stabilitas fisik yogurt hingga penyimpanan selama 12 hari pada kondisi suhu refrigerator (4 – 8)°C dengan nilai stabilitas dan viskositas, berturut-turut 378 cP dan 87%; serta 424,33 cP dan 91%.</span></p> Nurul Latifasari Ajeng Dyah Kurniawati Carantia Raharditya Septi Adi Cahyani Copyright (c) 2025 Nurul Latifasari, Ajeng Dyah Kurniawati, Carantia Raharditya, Septi Adi Cahyani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-11-25 2025-11-25 15 2 254 263 10.31186/jagroindustri.15.2.254-263