Isi Artikel Utama
Abstrak
Medication error merupakan kejadian kesalahan pemberian obat kepada pasien dan sebagai salah satu ukuran pencapaian keselamatan pasien (patient safety) khususnya terhadap tujuan pengobatan yang aman. Medication error adalah hal yang penting yang sering terjadi karena medication error tidak hanya dapat merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan pengobatan pasien terutama dalam hal pelayanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi kejadian medication error pada resep pasien hipertensi pada fase prescribing, transcribing dan dispensing di RSUD Argamakmur. Metode pada penelitian ini yaitu observasional deskriptif menggunakan data prospektif dengan rancangan cross sectional yang dilakukan dalam sekali waktu dengan menggunakan 193 resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medication error yang terjadi pada fase prescribing yaitu tidak ada SIP dokter 100 %, tidak ada paraf dokter 100 % dan tidak ada satuan dosis 2,1 %.. Hal ini dikarenakan pada fase prescribing sudah beberapa resep sudah menggunakan e-resep. Pada fase transcribing yaitu tidak jelas/lengkap dosis pemberian obat 2,1 %. Pada dispensing yaitu tidak sesuai jumlah obat yang diberikan 7,8 %. Kejadian medication error di instalasi farmasi rawat jalan poli interna Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Argamakmur terbesar yaitu terjadi pada fase prescribing.
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2024 Reza Rahmawati, Fathiyyah Afifah Fajarriani, Sal Prima Yudha S

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with (BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY) agree to the following terms : Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal (BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY).