Main Article Content

Abstract

Indonesia, sebagai negara dengan iklim tropis, sering menghadapi masalah bau badan akibat keringat berlebih, yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti Staphylococcus. Ekstrak daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri yang dapat digunakan sebagai pengganti zat antibakteri sintetis pada sediaan deodoran. Tetapi, penambahan ekstrak pada sediaan deodoran serbuk berisiko meningkatkan kadar air sediaan, yang dapat menurunkan kualitas sediaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan ekstrak daun kelapa sawit dapat mempengaruhi kadar air sediaan deodoran serbuk. Metode: penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan pengukuran kadar air menggunakan metode gravimetri yaitu dengan mengeringkan sampel pada suhu 50oC hingga bobot konstan. Hasil dan Pembahasan: kadar air sediaan deodoran serbuk dengan ekstrak daun kelapa sawit F0 tanpa ekstrak daun kelapa sawit, F1 (1,5%), F2 (3%), F3 (4,5%) berturut-turut adalah adalah 0,13%, 0,4%, 0,73% dan 1,13% telah memenuhi syarat kadar air sebuk yang baik. Kesimpulan: semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula kadar air sediaan serbuk.


Kata Kunci: Kadar air, serbuk, deodoran, daun kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

Article Details

How to Cite
Dominica, D., Putri, F. A., Pertiwi, R., & Kasmadi, F. S. (2024). Pengaruh Penambahan Ekstrak Kental Daun Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Terhadap Kadar Air Sediaan Deodoran Serbuk Penghilang Bau Badan. BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY, 4(2), 76–81. https://doi.org/10.33369/bjp.v4i2.37834