Isi Artikel Utama

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi ekonomi makro kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ini digunakan oleh peneliti untuk mengukur perubahan kondisi dengan menambah dan mengurangi data untuk setiap indikator ekonomi makro. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik tahun 2019-2020. Berdasarkan hasil kajian, indikator ekonomi makro kabupaten/kota terkena dampak negatif dan positif selama pandemi. Berdasarkan enam indikator ekonomi makro dapat disimpulkan bahwa daerah yang paling terkena dampak negatif selama pandemi Covid-19 tahun 2020 adalah Kota Bengkulu, dimana 5 indikator mengalami penurunan dengan 3 diantaranya penurunan terbesar dibandingkan daerah lainnya. Penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran telah berdampak pada kegiatan ekonomi yang berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi, penurunan pendapatan per kapita, peningkatan pengangguran, peningkatan kemiskinan, peningkatan rasio gini dan peningkatan indeks pembangunan manusia. Sedangkan Kabupaten Bengkulu Utara berdampak positif pada 4 indikator ekonomi makro yaitu: peningkatan indeks pembangunan manusia, penurunan pengangguran, penurunan kemiskinan dan penurunan rasio gini.

Kata Kunci : Pandemi1, Dampak2, Pertumbuhan Ekonomi3, Pendapatan Per Kapita4, Pengangguran5, Kemiskinan6, Rasio Gini7, Indeks Pembangunan Manusia8

Rincian Artikel

Biografi Penulis

firma - sibagariang, University of Bengkulu

Ekonomi Pembangaunan
Cara Mengutip
sibagariang, firma .-., & Putri, N. T. (2022). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kondisi Makroekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Convergence: The Journal of Economic Development, 4(2), 103–116. https://doi.org/10.33369/convergencejep.v4i2.22711

Referensi

  1. Aspachs, O., Durante, R., Graziano, A., Mestres, J., Reynal-Querol, M., & Montalvo, J. G. (2021). Tracking the impact of COVID-19 on economic inequality at high frequency. PLoS One, 16(3), e0249121.
  2. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. (2022). Publikasi. Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Bengkulu Agustus 2019 kabupaten/kota Tahun 2019. BPS: Provinsi Bengkulu.
  3. Badan Pusat Statistik Indonesia. (2022). Laju Pertumbuhan Ekonomi
  4. kabupaten/kota Tahun 2010-2021. BPS: Indonesia.
  5. Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu. (2022). Produk Domestik Regional Bruto
  6. Kota Bengkulu Tahun 2010-2021. BPS: Kota Bengkulu.
  7. Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu. (2022). Produk Domestik Regional Bruto
  8. Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2010-2021. BPS: Kabupaten Bengkulu Utara.
  9. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. (2022). Laju Pertumbuhan Ekonomi
  10. kabupaten/kota Tahun 2010-2021. BPS: Provinsi Bengkulu.
  11. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. (2022). Publikasi. Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Bengkulu Agustus 2019 kabupaten/kota Tahun 2020. BPS: Provinsi Bengkulu.
  12. Bauer, A., & Weber, E. (2020). COVID-19: how much unemployment was caused by the shutdown in Germany?, Applied Economics Letters, 1–6. doi:10.1080/13504851.2020.1789544.
  13. Das, P., Bisai, S., & Ghosh, S. (2021). Impact of pandemics on income inequality: lessons from the past. International Review of Applied Economics. DOI: 10.1080/02692171.2021.1921712.
  14. Falefi, Reinpal, and Agus Purwoko. (2020). Impact of COVID- 19 ’ s Pandemic on the Economy of Indonesia. Budapest International Research and Critics Institute Journal (BIRCI-Journal), 1(1) : 47–56.
  15. Farayibi, A., & Asongu, S. (2020). The economic consequences of the Covid-19 pandemic in nigeria. European Xtramile Centre of African Studies. WP/20/042 (2020). https://ssrn. com/abstract= 3637668. https://doi. org/10.2139/ssrn. 3637668.
  16. Infocovid19.bengkuluprov.go.id. 2020. “Perkembangan kasus Covid-19 Provinsi Bengkulu.” https://covid19.bengkuluprov.go.id/databengkulu Diakses pada tanggal 2 November 2021.
  17. Kuncoro, Mudrajad. (2010). Dasar - dasar Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
  18. Mankiw, N.Gregory. (2010). Pengantar Ekonomi Makro. Erlangga, Jakarta.
  19. McEachern, William A. (2000). Ekonomi Makro. Singapore.
  20. McKibbin, W., & Fernando, R. (2021). The global macroeconomic impacts of COVID-19: Seven scenarios. Asian Economic Pa pers, 20(2), 1-30.
  21. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB) dalam rangka penangan COVID-19.
  22. Sudaryanto, S., Courvisanos, J., & Rosediana, I. (2022). Determinants of Purchase Intention During COVID-19: A Case Study of Skincare Products in East Java. Marketing, 18(1), 181-194.
  23. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. ed. Alfabeta. Bandung.
  24. Sukirno, Sadono. (2004). Pengantar Teori Ekonomi Makro. Edisi Keempat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  25. Suryahadi, A., Al Izzati, R., & Suryadarma, D. (2020). The impact of COVID-19 outbreak on poverty: An estimation for Indonesia. Jakarta: The SMERU Research Institute, 12, 3-4.
  26. Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2004). Economic Development. eleventh e. ed. Adi Maulana. Jakarta: Erlangga.
  27. Venkatachary, Sampath Kumar et al. (2020). COVID-19 - An Insight into Various Impacts on Health , Society and Economy. International Journal of Economic and Financial Issues, 10(4): 39–46.