Main Article Content

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran fisik siswa di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah proses pencarian pengetahuan dengan data. Penelitian ini mencakup semua siswa di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan, yang berjumlah 805 siswa. Dalam penelitian ini, jumlah sampel adalah 20 orang, 10 laki-laki dan 10 perempuan, karena metode sampel rekomendasi digunakan. Penelitian ini menggunakan instrumen TKJI, yang terdiri dari lari 60 meter, angkat tubuh (60 detik pa), baring duduk 60 detik, loncat tegak, dan tes jarak jauh (1.200 m pa dan 1.000 m pi). Hasil tes kebugaran jasmani dari lima item di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan, yaitu keterampilan lari 60 meter, diklasifikasikan sebagai berikut: pada laki-laki, kurang 10% (1 peserta didik), sedang 30% (3 peserta didik), dan baik 60 (6 peserta didik). Pada perempuan, kurang 20% (2 peserta didik), sedang 60% (6 peserta didik), dan baik 20% (2 peserta didik). Tes Loncat Tegak pada laki-laki kurang dari 10% (1 peserta didik), kurang dari 40% (4 peserta didik), dan kurang dari 50% (5 peserta didik). Tes Lari 1.200 Meter pada laki-laki kurang dari 30% (3 peserta didik), kurang dari 40% (4 peserta didik), dan kurang dari 50% (5 peserta didik). Pada perempuan kurang dari 40% (4 peserta didik). tes TKJI yang mencakup lima item menunjukkan bahwa dua belas siswa dan siswi, atau 60%, lebih kebugaran jasmani setelah melakukannya.


Abstract


This study is to find out the level of physical fitness of students at SMA Negeri 7 South Bengkulu. Quantitative descriptiveresearch is the process of searching for knowledge with data. This study included all students at SMA Negeri 7 South Bengkulu,which totaled 805 students. In this study, the number of samples was 20 people, 10 men and 10 women, because the recommendedsample method was used. This study uses TKJI instruments, which consist of running 60 meters, lifting (60 seconds pa), lyingdown for 60 seconds, jumping upright, and long-distance tests (1,200 m pa and 1,000 m pi). The results of the physical fitness testof five items at SMA Negeri 7 South Bengkulu, namely the 60-meter running skill, are classified as follows: in men, less than 10%(1 student), medium 30% (3 students), and good 60 (6 students). In women, less than 20% (2 students), medium 60% (6 students),and good 20% (2 students). The Upright Jump Test in males was less than 10% (1 student), less than 40% (4 students), and lessthan 50% (5 students). The 1,200 Meter Running Test in males was less than 30% (3 students), less than 40% (4 students), and lessthan 50% (5 students). In women, less than 40% (4 students). The five-item TKJI test showed that twelve students, or 60%, weremore physically fit after doing so.

Keywords

Kebugaran jasmani Siswa SMA

Article Details

How to Cite
Putra, T. A., Nopiyanto, Y. E., Sutisyana, A., Syafrial, & Rizky, O. B. (2024). Analisis kebugaran jasmani pada peserta didik kelas X1 di SMA negeri 7 Bengkulu selatan. SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 5(2), 334–341. https://doi.org/10.33369/gymnastics.v5i2.37425

References

  1. Andi, (2014). Teknik Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif. Jurnal Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Parepare, Vol II No 1.
  2. Asdar, Muh (2019). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Atlet Pada Club Atletik Fik Unm. Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Makassasr, 2019.
  3. Budiwanto, Setyo (2016). Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Keolahragaan.
  4. Bagaskoro, Faozan Tri (2020). Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Di Smp Negeri Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara Tahun 2019. Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tahun 2020.
  5. Darmawan (2017). Upaya Meningkatkan Kebugaran Jasmani Siswa Melalui Penjas.
  6. Jip, Vol.7, No. 2, Edisi Agustus 2017, Hal: 143-154.
  7. Endang, Dkk (2019). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Rajawali Pers Divisi Buku Perguruan Tinggi Pt Rajagrafindo Persada Depok.
  8. Iswadi, Muh. Setio (2019). Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Smanko Sulawesi Selatan. Program Studi S1 Jurusan Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.
  9. Irsanty, Nesha Putri (2019). Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Smanko Sulawesi Selatan. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Pekanbaru.
  10. Muchlisin, Ahmad (2020). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Yayasan Pendidikan Dan Sosial Indonesia Maju (Ypsim) Banten Bcp 2 Blok E. 18 No.14 Desa Ranjeng Kec. Ciruas Kab. Serang Banten 42182.
  11. Prasetyo, Denny (2020). Tingkat Kebugaran Jasmani Peserta Ekstrakurikuler Bulutangkis Di Sma Negeri 1 Sumber Kabupaten Cirebon. Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta 2020
  12. Sunarno, A., & Sihombing, S.D. (2011). Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka.
  13. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Afabeta.
  14. Syifa, Dkk (2020). Aktivitas Kebugran Jasmani. Syifa Fauziyah Andini (Syifaaaazn@Gmail.Com) X Mia 3 Sma Negeri 3 Medan Tp 2019/2020.
  15. Taufan, Johandri Dkk (2019). Implementasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaptif Bagi Siswa Tunarungu Di Slb Negeri 2 Padang Melalui Penugasan Dosen Di Sekolah. Volume 3 Nomor 2 Issn: Print 2598-5183
  16. Tuhadi (2013). Meningkatkan Kebugaran Jasmani Dengan Latihan Beban. Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol.12 (2) Juli – Desember 2013: 46-55.
  17. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Widiastuti. (2011). Tes Dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: Pt Bumi Timur Jaya 2011. Wijayanto, Eko Zulki (2015). Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Besar
  18. Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani. Journal Of Physical Education, Sport, Health And Recreation 1 (1).