Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan complex training terhadap power tendangan sabit dalam pemcak silat persaudaraan setia hati terate cabang kota Bengkulu penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen, dalam penelitian eksperimen ini sampel yang di gunakan adalah atlet pencak silat persaudaraan setia hati terate cabang kota bengkulu sebanyak 20 orang instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes power tendangan sabit selam 10 detik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh latihan complex training  terhadap power tendangan sabit dalam pencak silat persaudaraan setia hati terate cabang kota bengkulu,menyatakan bahwa tes akhir dengan prolehan nilai Signifikansi 2 tailed 00,1 dengan taraf signifikan  = 0,05 maka nilai tes akhir harus lebih kecil dari taraf signifikan maka ,artinya terdapat pengaruh yang signifikan dengan menggunakan program latihan complex training pada power tendangan sabit pada pencak silat persaudaraan setia hati terate cabang kota bengkulu.


Abstract


This research aims to determine the effect of complex training exercises on the power of sickle kicks in the Bengkulu city branch of the Pencak Silat Brotherhood Loyal Heart Terate. This research is a quasi-experimental research, in this experimental research the samples used are Pencak Silat athletes from the Loyal Heart Brotherhood Terate branch of the Bengkulu City branch. as many as 20 people. The instrument used in this research was a 10 second crescent kick power test. Based on the results of the research and discussion, this study concludes that the effect of complex training on the power of sickle kicks in the Bengkulu City branch of the Pencak Silat Brotherhood Faithful Heart Terate  Significance value 2 tailed 00.1 with significance level = 0.05 then the final test value must be smaller than the significance level then with significant traf = 0.05, meaning that there is a significant influence using the complex training program on the power of sickle kicks in the pencak silat brotherhood loyal heart terate branch in Bengkulu City.

Keywords

latihan kompleks training power silat tendangan sabit

Article Details

How to Cite
Suryani, Yarmani, Syafrial, & Ilahi, B. R. (2025). Pengaruh Latihan Complex Training Terhadap Power Tendangan Sabit Dalam Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Kota Bengkulu . SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 6(1), 021–029. https://doi.org/10.33369/gymnastics.v6i1.37860

References

  1. Atmojo, B. T., Ali, M. A., Sahri, S., Kurniawan, A., & Kurniawati, D. M. A. (2023). Efektivitas Kombinasi Program Latihan SAQ dan Complex Training Terhadap Power Tungkai Personel Pemadam Kebakaran PT Adaro Indonesia. Jurnal Patriot, 5(2), 118-127.
  2. Abdurahman, R. M., Simanjuntak, V., & Purnomo, E. (2014). Keterampilan Gerak Dasar Tendangan Sabit Di Perguruan Pencak Silat Kijang Berantai Kota Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 3(6).
  3. Aprilia, K. N., Kristiyanto, A., & Doewes, M. (2018). Analisis penerapan prinsip-prinsip latihan terhadap peningkatan kondisi atlet pencak silat PPLOP Jawa Tengah tahun 2017/2018. Journal power of sports, 1(1), 55.
  4. Broto, D. P. (2015). Pengaruh Latihan Plyometrics Terhadap Power Otot Tungkai Atlet Remaja pencak silat . Motion: Jurnal Riset Physical Education, 6(2), 174-185.
  5. Docherty, D., Robbins, D., & Hodgson, M. (2004). Complex training revisited: A review of its current status as a viable training approach. Strength & Conditioning Journal, 26(6), 52-57.
  6. Dewi, I. R. S., Chandra, T. D., & Susanto, H. (2019). Proses Berpikir Mahasiswa Field Dependent Berdasarkan Kerangka Berpikir Mason. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(7), 960-970.
  7. Ebben, W. P. (2002). Complex training: A brief review. Journal of sports science & medicine, 1(2), 42.
  8. Lubis & wardoyo (2016). Penguatan olahraga pencak silat sebagai warisan budaya nusantara. Jurnal Budaya Nusantara, 1(12), 141-147.
  9. Macaluso, T. D. (2014). Periodization and complex training in a high school summer program. Strength and Conditioning Journal, 32(6),
  10. Nusufi, M. (2015). Hubungan Kelentukan Dengan Kemampuan Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlet Pencak Silat Binaan Dispora Aceh (Pplp Dan Diklat) Tahun 2015. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 14(1), 35-46.
  11. Prabowo, A., Afrilliyan, A., Ilahi, B. R., Ningrum, N. F. M., & Atmajaya, R. (2024). Biomechanical Analysis of T-Kick in Pencak Silat Athletes in Tapak Suci, South Bengkulu. Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani, 8(3), 623-634.
  12. Sutopo, W. G. (2021). Analisis Kecepatan Tendangan Sabit Pada Pesilat Remaja Perguruan Pencak Silat Tri Guna Sakti Di Kabupaten Kebumen Tahun 2020. JUMORA: Jurnal Moderasi Olahraga, 1(01), 27-34.
  13. Subardjah, H., & Juliantine, T. (2012). Latihan fisik. Bandung: FPOK-UPI Bandung.Prayadi, H. Y., & Rachman, H. A. (2013). Pengaruh metode latihan dan power tendangan sabit. Jurnal Keolahragaan, 1(1), 63-71.
  14. Talpey, S. W., Young, W. B., & Saunders, N. (2016). Is nine weeks of complex training effective for improving lower body strength, explosive muscle function, sprint and jumping performance. International Journal of Sports Science and Coaching, 11(5)