https://ejournal.unib.ac.id/gymnastics/issue/feedSPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani2025-10-22T08:17:34+00:00Andika Prabowogymnastics.penjas@unib.ac.idOpen Journal Systems<div style="text-align: justify;"><strong><strong>SPORT GYMNASTICS</strong>: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani</strong>, It is a place for the dissemination and publication of research results from undergraduate theses or final assignments for Undergraduate Study Program Physical Education which is the duty of every student to upload scientific work as a condition for graduation and graduation. The article was written with the supervisor and was published online after going through a review process by two reviewers and the editorial team. The article also has been through the Plagiarism Check using turnitin.</div>https://ejournal.unib.ac.id/gymnastics/article/view/45113Kegembiraan Berolahraga Dan Efikasi Diri Atlit Anak-Anak Dan Praremaja: Studi Komparatif- Korelasional Anggota Klub Bola Voli Jawa Timur Dan Anggota Klub Renang Jakarta2025-10-14T15:20:31+00:00Aldhi Risjihadhul Akbaraldhirisjihadhulakbar28@gmail.comSakban RosidiSakbanrosidi@gmail.comTitik Purwatititikpurwati@gmail.comAdi Suciptoadisucipto@gmail.comAgung Yudaswaraagungyudaswara@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini mengkaji perbedaan kegembiraan berolahraga dan efikasi berlatih anak-anak dan pra remaja yang berpartisipasi dalam klub bola voli dan klub renang. Sebanyak 243 responden berusia 10–13 tahun menyelesaikan <em>Physical Activity Enjoyment Scale </em>(PACES) dan <em>Exercise Self-Efficacy Scale </em>versi bahasa Indonesia yang telah divalidasi. Uji-t sampel independen menunjukkan bahwa anak-anak dan praremaja yang berpartisipasi dalam klub bola voli melaporkan tingkat kegembiraan yang secara signifikan lebih tinggi (rerata = 89,25) dibandingkan anak-anak dan praremaja yang berpartisipasi dalam klub renang (rerata = 71,67), sedangkan anak- anak dan praremaja yang berpartisipasi dalam klub renang menunjukkan efikasi berlatih yang lebih tinggi (rerata = 30,86) dibandingkan anak-anak dan praremaja yang berpartisipasi dalam klub bola voli (rerata = 25,28). Analisis korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kegembiraan dan komitmen (r = -0,243, p < .01). Temuan ini mengindikasikan bahwa karakteristik sosial dan struktur cabang olahraga (kelompok versus individu) dapat membentuk hasil psikologis yang berbeda. Implikasi hasil penelitian ini dibahas untuk pelatih dan perancang program olahraga yang ingin mengoptimalkan pengalaman olahraga bagi anak-anak dan remaja.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstr</em></strong><strong><em>act</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em style="font-weight: 400;">This study examined differences in exercise enjoyment and exercise efficacy among children and pre-adolescents participating in volleyball and swimming clubs. A total of 243 respondents aged 10–13 years completed validated Indonesian versions of the Physical Activity Enjoyment Scale (PACES) and the Exercise Self-Efficacy Scale. Independent samples t-tests showed that children and pre-adolescents participating in volleyball clubs reported significantly higher levels of exercise enjoyment (mean = 89.25) than children and pre-adolescents participating in swimming clubs (mean = 71.67), while children and pre-adolescents participating in swimming clubs reported higher exercise efficacy (mean = 30.86) than children and pre-adolescents participating in volleyball clubs (mean = 25.28). Pearson correlation analysis revealed a significant negative relationship between enjoyment and commitment (r = -0.243, p < .01). These findings indicate that the social characteristics and structure of the sport (group versus individual) may shape different psychological outcomes. The implications of the results of this study are discussed for coaches and sport program designers who wish to optimize the sport experience for children and adolescents</em></p>2025-10-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Aldhi Risjihadhul Akbar, Sakban Rosidi, Titik Purwati, Adi Sucipto, Agung Yudaswarahttps://ejournal.unib.ac.id/gymnastics/article/view/45221Hubungan Penggunaan Gadget terhadap Kebugaran Jasmani Siswa Kelas X di SMK N 1 Kota Bengkulu2025-10-22T08:17:34+00:00Arrendi Afrilliyanaafrilliyan@unib.ac.idTono Sugihartonotonosugihartono@unib.ac.idYahya Eko Nopiyantoyahyaekonopiyanto@unib.ac.idyarmaniyarmani@unib.ac.idSyafrialsyafrial@unib.ac.idM. Aditya M. Aditya Pratamatebo456789@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara penggunaan <em>gadget</em> dan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X di SMKN 1 Kota Bengkulu. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pengamatan awal yang menunjukkan bahwa siswa perempuan lebih sering menggunakan <em>gadget</em> daripada melakukan aktivitas fisik. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Data diperoleh melalui angket penggunaan <em>gadget</em> dan tes kebugaran jasmani (lari 12 menit Cooper Test) terhadap 36 siswa perempuan kelas X. Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, linearitas, dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara penggunaan <em>gadget</em> dengan kebugaran jasmani siswa (r = -0,637; p < 0,05). Artinya, semakin tinggi intensitas penggunaan <em>gadget</em>, semakin rendah tingkat kebugaran jasmani siswa. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar siswa mengurangi waktu penggunaan <em>gadget</em> yang berlebihan dan lebih aktif dalam aktivitas fisik untuk menjaga kebugaran jasmani.</p> <p> </p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong><strong><em> </em></strong></p> <p><em>This study aims to analyze the relationship between gadget use and the physical fitness level of tenth-grade students at SMKN 1 Bengkulu City. The research was motivated by initial observations indicating that female students tend to use gadgets more frequently than engaging in physical activity. The study employed a quantitative approach with a correlational method. Data were collected through a gadget usage questionnaire and a 12-minute run test (Cooper Test) involving 36 female students. Data analysis included normality, homogeneity, linearity, and Pearson correlation tests. The results revealed a significant negative correlation between gadget use and students' physical fitness (r = -0.637; p < 0.05), indicating that higher gadget usage is associated with lower physical fitness. Therefore, it is recommended that students reduce excessive gadget use and increase participation in physical activities to maintain optimal physical fitness.</em></p>2025-10-27T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Arrendi Afrilliyan, Tono Sugihartono, Yahya Eko Nopiyanto, yarmani, Syafrial, M. Aditya M. Aditya Pratamahttps://ejournal.unib.ac.id/gymnastics/article/view/45177Hubungan Antara Kebugaran Jasmani TKSI Terhadap Tingkat Konsentrasi Pada Siswa SD Negeri Telaga Biru 72025-10-16T10:18:41+00:00Andi Kasanrawalikasandrawali89@gmail.comMuhammad Habibiemuhammadhabibie@uniska-bjm.ac.idHegen Dadang Prayogahegendadang-prayoga@uniska-bjm.ac.idRetno Farhana Nurulitaretno.farhana.nurulita@unm.ac.idEndang Pratiwipratiwiendang@uniska-bjm.ac.id<p style="font-weight: 400;">Kebugaran jasmani yang baik diketahui memiliki dampak positif terhadap fungsi otak, termasuk daya pikir, memori, dan konsentrasi. Aktivitas fisik terbukti dapat meningkatkan aliran darah ke otak, memicu pelepasan hormon yang mendukung suasana hati dan fokus, serta membantu mengurangi stres dan kelelahan mental. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat Hubungan antara Kebugaran Jasmani TKSI terhadap Tingkat Konsentrasi pada siswa SD Negeri Telaga Biru 7. Pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Hasil uji parsial (uji t) menunjukkan bahwa kebugaran jasmani tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat konsentrasi siswa, dengan nilai signifikansi sebesar 0,251 (> 0,05). Artinya, peningkatan kebugaran jasmani tidak secara langsung diikuti oleh peningkatan konsentrasi belajar siswa. Hasil uji simultan (uji F) juga menunjukkan bahwa kebugaran jasmani tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat konsentrasi siswa, dengan nilai signifikansi sebesar 0,251 (> 0,05). Hal ini menandakan bahwa kebugaran jasmani bukanlah faktor dominan yang menentukan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. Hasil uji koefisien determinasi (R²) menunjukkan nilai sebesar 0,040, yang berarti hanya 4% variasi perubahan konsentrasi siswa dapat dijelaskan oleh kebugaran jasmani, sedangkan 96% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini, seperti motivasi belajar, minat, metode pengajaran, maupun lingkungan belajar.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstr</em></strong><strong><em>act</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em>Good physical fitness is known to have a positive impact on brain function, including thinking power, memory, and concentration. Physical activity has been shown to increase blood flow to the brain, trigger the release of hormones that support mood and focus, and help reduce stress and mental fatigue. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between TKSI Physical Fitness and Concentration Levels in students of Telaga Biru 7 Elementary School. A quantitative approach with a correlational method. The results of the partial test (t-test) showed that physical fitness did not have a significant effect on students' concentration levels, with a significance value of 0.251 (> 0.05). This means that increasing physical fitness is not directly followed by an increase in students' learning concentration. The results of the simultaneous test (F-test) also showed that physical fitness did not have a significant effect on students' concentration levels, with a significance value of 0.251 (> 0.05). This indicates that physical fitness is not a dominant factor that determines students' concentration in the learning process. The results of the coefficient of determination (R²) test showed a value of 0.040, which means that only 4% of the variation in changes in student concentration can be explained by physical fitness, while the remaining 96% is influenced by other factors outside this study, such as learning motivation, interest, teaching methods, and the learning environment..</em></p>2025-10-20T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Andi Kasanrawali, Muhammad Habibie, Hegen Dadang Prayoga, Retno Farhana Nurulita, Endang Pratiwihttps://ejournal.unib.ac.id/gymnastics/article/view/45086Efektivitas Sport Massage Dalam Mengurangi Kelelahan Otot Pada Pemain Basket DBL SMA Lab UM2025-10-03T04:16:17+00:00Dedy Irawandedyirawan@gmail.comIlham Akbar Lazuardian FebriansyahIlhamakbar@gmail.comHari Pamungkasharipamungkas@gmail.comAshari Husenasharihusen@gmail.comSudarisudari@gmail.comReza Aofalrezaaofal@uibu.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sport massage dalam mengurangi kelelahan otot pada pemain basket DBL dari SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang. Kelelahan otot merupakan masalah umum yang dialami oleh atlet setelah menjalani latihan intensif atau pertandingan yang jika tidak ditangani dengan baik dapat menurunkan performa dan meningkatkan risiko cedera. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain <em>pre-test dan post-test</em>. Subjek penelitian terdiri dari 12 pemain basket yang aktif mengikuti kompetisi DBL. Pengukuran tingkat kelelahan otot dilakukan dengan menggunakan <em>Borg Rating of Perceived Exertion</em> dan tes kekuatan otot <em>leg dynamometer</em> sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan berupa <em>sport massage</em> dilakukan selama 20 menit pasca latihan intensif. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan pada skor RPE dan peningkatan kekuatan otot setelah diberikan <em>sport massage</em>. Dengan demikian <em>sport massage</em> terbukti efektif dalam membantu pemulihan otot dan mengurangi kelelahan pada pemain basket SMA Lab UM. Penelitian ini merekomendasikan penerapan <em>sport massage </em>sebagai bagian dari program pemulihan pasca latihan bagi atlet.</p> <p style="font-weight: 400;"><em>This study aimed to determine the effectiveness of sports massage in reducing muscle fatigue in DBL basketball players from SMA Laboratorium, State University of Malang. Muscle fatigue is a common problem experienced by athletes after intensive training or matches. If not properly managed, it can reduce performance and increase the risk of injury. The research method used was an experimental design with a pre-test and post-test. The study subjects consisted of 12 basketball players actively participating in DBL competitions. Muscle fatigue levels were measured using the Borg Rating of Perceived Exertion and a leg dynamometer muscle strength test before and after treatment. Sports massage was administered for 20 minutes after intensive training. The results showed a significant decrease in the RPE score and an increase in muscle strength after sports massage. Thus, sports massage has been proven effective in promoting muscle recovery and reducing fatigue in SMA Lab UM basketball players. This study recommends the implementation of sports massage as part of a post-training recovery program for athletes..</em></p>2025-10-14T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Dedy Irawan, Ilham Akbar Lazuardian Febriansyah, Hari Pamungkas, Ashari Husen, Sudari, Reza Aofalhttps://ejournal.unib.ac.id/gymnastics/article/view/45045Pengembangan Model Latihan Teknik Dasar Passing Permainan Bola Tangan UKM Bola Tangan FORKIP Universitas Bengkulu2025-10-06T03:20:42+00:00Karlinakarlinabklu@gmail.comAndika Prabowoandikaprabowo@unib.ac.idBogy Restu Ilahibogyrestuilahi@unib.ac.idSeptian Raibowoseptianraibowo@unib.ac.idArrendi Afrilliyanaafrilliyan@unib.ac.id<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa model latihan teknik dasar <em>passing </em>permainan bola tangan dalam bentuk video latihan yang dilengkapi petunjuk pelaksanaannya. Jenis penelitian ini yaitu <em>Research and Development </em>(R&D). Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE, peneliti melakukan penelitian dengan 5 tahap. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik <em>total sampling, </em>dengan populasi dan sampel sama - sama sebanyak 45 orang atlet. Instrumen penelitian yang digunakan berupa observasi, angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil validasi ahli materi mendapatkan layak, hasil yang layak dengan revisi sesuai saran, ahli media mendapatkan hasil yang layak dengan revisi sesuai saran, dan ahli bahasa memperoleh hasil layak. Hasil kuesioner dari uji coba kelompok kecil dari 16 siswa diperoleh skor rata – rata 82.00% dengan kategori sangat layak dan uji coba kelompok besar dari 29 siswa memperoleh skor rata – rata yaitu 96.00% dengan kategori sangat layak. Berdasarkan hasil penelitian, Maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan model latihan teknik dasar <em>passing </em>permainan bola tangan ini layak untuk digunakan sebagai model latihan pada atlet UKM Bola Tangan FORKIP Universitas Bengkulu.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Abstr</em></strong><strong><em>act</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;"><em style="font-weight: 400;">This study aims to produce a product in the form of a basic passing technique training model for handball, presented as a training video complete with implementation guidelines. The type of research used is Research and Development (R&D), employing the ADDIE development model, which consists of five stages. The sampling technique used in this study was total sampling, with both the population and the sample comprising 45 athletes. The research instruments used included observation, questionnaires, and documentation. Based on the results of expert validation, the material expert rated the product as feasible with revisions according to suggestions, the media expert also rated it as feasible with revisions, and the language expert rated it as feasible. The results of the small group trial questionnaire involving 16 students showed an average score of 82.00%, categorized as highly feasible, while the large group trial involving 29 students obtained an average score of 96.00%, also categorized as highly feasible. Based on these findings, it can be concluded that the development of the basic passing technique training model for handball is feasible to be used as a training model for athletes of the Handball Student Activity (UKM) at FORKIP, University of Bengkulu.</em></p>2025-10-13T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Karlina, Andika Prabowo, Bogy Restu Ilahi, Septian Raibowo, Arrendi Afrilliyan