Main Article Content

Abstract

Desa Tuksono terletak di Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo yang sebagian besar bermatapencaharian petani dengan potensi kebun jati seluas 100 hektare. Saat musim kemarau, sampah daun jati menimbulkan masalah lingkungan. Upaya pengolahan sampah daun jati menjadi kompos melalui Bank Sampah dan Kelompok Tani Binaan KIM Desa Tuksono sudah dilakukan, tetapi belum optimal. Selain itu, jumlah pakan ternak dari rumput kolonjono (Brachiaria mutica) tidak tersedia setiap saat. Dari permasalahan tersebut, tim pengabdian berupaya menyelesaikan permasalahan dengan mitra KIM Nyi Ageng Serang Community. Metode awal yang dilakukan berupa 1) sosialisasi program tentang perancangan TTG alat pencacah multifungsi, penghancur kotoran ternak, serta pendampingan mitra dalam pembuatan kompos daun jati dan pembuatan silase dan 2) observasi lokasi pembuatan kompos dan silase. Sosialisasi program diikuti oleh 30 peserta anggota mitra, tim pengabdian dan mahasiswa. Para peserta antusias mengikuti pelatihan dan bersedia membantu penyediaan bahan baku kompos dan silase, ruang pembuatan kompos dan silase disediakan seluas 4×5 m, dan sumber daya manusia penyelesaian program. Hasil sosialisasi, mitra mendapatkan pengetahuan pembuatan kompos secara efisien dari waktu yang semula 3 bulan menjadi 1 bulan dan pembuatan silase dari rumput kolonjono di waktu musim kemarau.

Keywords

daun jati Desa Tuksono kolonjono kompos silase

Article Details

How to Cite
Sukmawati, P. D., Wahyuningtyas, D., & Purwanto, Y. (2022). Penerapan Integrasi Antara Limbah Daun Jati, Kotoran Ternak dan Jerami dalam Peningkatan Produktivitas Masyarakat Menuju Green Economy di Desa Tuksono . Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES), 2(2), 101–106. https://doi.org/10.33369/icomes.v2i2.24062

References

  1. Hasnudi, Sembiring, I., Umar S. (2004). Pokok-Pokok Pemikiran Bidang Peternakan. Universitas Sumatra Utara e-USU Repository. Medan
  2. Hidayat, N., (2014), Karakteristik dan Kualitas Silase Rumput Raja Menggunakan Berbagai Sumber dan Tingkat Penambahan Karbohidrat Fermentable, Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Agripet,14(1): 42 – 49.
  3. Murbandono, L. HS, (2000), Membuat Kompos, Jakarta: Penebar Swadaya.
  4. Pemerintah Desa Tuksono, (2022), Statistik Penduduk Menurut Pekerjaan, (Online), (http://tuksono- kulonprogo.desa.id/index.php/first/statistik/105?tahun=2021&semester=2 diakses 10 Februari 2022).
  5. Sugiyarto, (2015), Bakar Sampah, Kakek 80 Tahun di Kulonprogo Malah Tewas Ikut Terbakar, Tribunnews, (online), (https://www.tribunnews.com/regional/2015/08/16/bakar-sampah-kakek-80- tahun-di-kulonprogo-malah-tewas-ikut-terbakar diakses 8 Februari 2022).
  6. Sukmawati, P.S., Warisaura, A.D, (2022), Pengaruh Perbandingan Komposisi Antara Limbah Baglog dengan Kotoran Sapi dalam Proses Vermikomposting, Laporan Penelitian. LPPM IST AKPRIND.
  7. Landupari, M., Foekh, A.H.B., Utami, K.B., (2020), Pembuatan Silase Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) dengan Penambahan Berbagai Dosis Molasses, Jurnal Peternakan Indonesia, Jurnal Peternakan Indonesia, 22 (2): 249-253.
  8. Naibaho, T., Despal, Idat, G.P. (2017), Perbandingan Silase Ransum Komplit Berbasis Jabon Dan Jerami Untuk Meningkatkan Ketersediaan Pakan Sapi Perah Berkualitas Secara Berkesinambungan, Buletin Makanan Ternak, 104 (2): 12 – 20.
  9. Sayuti, M., lham, F., Tri Ananda Erwin, N., (2019), Pembuatan Silase Berbahan Dasar Biomas Tanaman Jagung, Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 3 (2): 299-307