Main Article Content

Abstract

Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa abrasi merupakan salah satu bencana yang dapat mengancam kehidupan masyarakat di daerah pesisir. Bertepatan di Desa Urai Kabupaten Bengkulu Utara, pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai abrasi mulai dari penyebab, dampak, dan langkah solutif yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko bencana geologi di waktu yang akan datang. Program pengabdian ini dilakukan dengan metode pendidikan dan diskusi dua arah antara tim ahli dengan masyarakat Desa Urai. Diawali dengan pre-test, seluruh masyarakat Desa Urai mengetahui apa itu abrasi dan mengetahui bahwa abrasi sedang dan telah menjadi ancaman bagi mereka. Namun, 69,2% dari total peserta yang mengikuti sosialisasi tidak mengetahui apa saja yang menjadi penyebab dan faktor pendukung laju abrasi tinggi di sekitar mereka. Telah dijelaskan bahwa struktur batuan bawah permukaan yang lemah adalah faktor utama penyebab tingginya laju abrasi. Melalui hasil post-test, 92,3% peserta sepakat dan pahami secara detail dan prinsip dasar dari tingginya laju abrasi dilingkungan mereka. Melalui Focus group discussion disepakati bahwa pemanfaatan lahan di pesisir Bengkulu Utara sangat penting untuk segera direncanakan pemanfaatan yang sesuai serta mempertimbangkan untuk membuat bangunan penahan abrasi (sea wall). Masyarakat harus dapat menyadarinya sejak dini, sehingga jika ingin mendirikan bangunan agar mempertimbangkan dampak bencana abrasi yang akan dialami.

Keywords

abrasi mitigasi Desa Urai Bengkulu Utara Sosialisasi

Article Details

How to Cite
Refrizon, Hadi, A. I., Sugianto, N., Ansory, A. R. A., & Raihana, H. (2023). Sosialisasi Mitigasi Bencana Abrasi Desa Urai Kabupaten Bengkulu Utara. Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES), 3(1), 26–30. https://doi.org/10.33369/icomes.v3i1.27889

References

  1. Ahmad. D. N. (2017). Penyuluhan dan Pelatihan Upaya Pencegahan Abrasi Pantai Pada Masyarakat Muara Gembong Bekasi. Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. Vol. 1 No. 2, pp: 90-96. https://doi.org/10.20956/pa.v1i2.2413
  2. Asmal, S., & Silfanny, S. (2023). Sosialisasi Bahaya Abrasi Pantai dan Sampah Laut (Marine Debris). Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin, 4(1), 50 - 55. https://doi.org/10.20956/jpmh.v4i1.26351
  3. BNPB, (2013), Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) 2013, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.
  4. Farid, M., Brotopuspito, S, K., Wahyudi., Sunarto., Suryanto, W., (2014), Ground Shear Strain and Rate of Erosion in The Coastal Area of North Bengkulu, Indonesia. Advanced Materials Research, 896,521-524, Trans Tech Publications, Switzerland.doi:10.4028/www.scientific.net/AMR.896.521.
  5. Farid, M. (2014). Studi Mikroseismik Untuk Mendeteksi Laju Perubahan Garis Pantai dengan Indikator Indeks Kerentanan Seismik, Peak Ground Acceleration Dan Ground Shear Strain di Provinsi Bengkulu. Disertasi, UGM Yogyakarta.
  6. Husain. F, Paroka. D, Rahman. S. 2021. Penggunaan Pemecah Gelombang Terendam Untuk Mengurangi Abrasi Di Pulau Lamputang. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT). Vol 3, No 2: 65-70. DOI: 10.24853/jpmt.3.2.65-70
  7. Sugianto, N., Refrizon., Irkhos., Al-hakim. M. M. 2022. Struktur Kecepatan Gelombang Geser dan Ground Shear Strain Daerah Rawan Abrasi Bengkulu Utara, Indonesia. Wahana Fisika, Vol 7, No 2, p: 151-163. https://doi.org/10.17509/wafi.v7i2.51893
  8. Reza. M, Lahay. M. F, Putra. M. G. A, Putriani. R. B. 2022. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pelestarian Ekosistem Pesisir Dan Hutan Mangrove Di Dusun Kalangan Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas lampung (JPFP). Vol 2, No 1: 401-410. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpfp.v1i2.6399
  9. Samdara, R., and Lubis, A.M., (2016). Shoreline Changes at Northern Coast of Bengkulu Using PALSAR and Optic Data During 2007-2011, Journal international Engneering and Sciences.
  10. Suwarsono, (2011). Zonasi Karakteristik Kecepatan Abrasi dan Rancangan Teknik Penanganan Jalan Lintas Barat Bengkulu Bagian Utara sebagai Jalur Transportasi Vital. Makara, Teknologi, Vol. 15, No. 1, April 2011: 31-38.