Main Article Content

Abstract

ABSTRACT

 

This study aims to determine the effect of phosphorus dosage and tithonia compost on the growth and of peanut.The research had been conducted fromNovember 2017 to March 2018atBentiring Permai Village, Muara Bangkahulu Sub-District, Bengkulu City, Indonesiaat ± 10 m above sea level using Completely Randomized Block Design, two factors. The experiment was replicated three times. The first factor was tithonia compost with 2 treatment levels namely 0 ton ha-1 (control)and 20 ton ha-1. The second factor was dosage of phosphorus(SP-36)with 4 treatment levels, 25, 50, 75 and 100 kg ha-1.The results showed no interaction between compost and phosphorus dosage treatment  on the growth and yield of peanut crops. Tithonia compost at 20 ton ha-1 increase the growth and yield of peanut crop. Application of tithonia compost paitanat 20 ton ha-1 resulted in higher increase plant height, crop dry weight, pod weightand yield of peanut53%, 58%, 67% and 71% respectively, compared to that of control plants (not compost). Phosphorus dosage had no significant effect on the growth and yield of peanut.

Keywords: Peanut, Tithonia compost, Phosphorus

Article Details

Author Biographies

Rudi Saputra Hutabarat, Student The University of Bengkulu

Departement of Crop Production

Edhi Turmudi, The University of Bengkulu

Departement of Crop Production

Nanik Setyowati, The University of Bengkulu

Departement of Crop Production
How to Cite
Hutabarat, R. S., Turmudi, E., & Setyowati, N. (2019). Effect of Tithonia Compost (Tithonia diversifolia) and Phosphorus On The Growth and Yield of Peanuts. Akta Agrosia, 22(2), 70–76. https://doi.org/10.31186/aa.22.2.70-76

References

  1. BIBLIOGRAPHY
  2. Asnawi. H, Armaini, dan Nurbaiti. 2011. Tithonia diversifolia extract application as liquid fertilizer complementary for growth and production mustard green (Brassica Juncea.L) Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Riau, Pekanbaru (tidak dipublikasi).
  3. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2012. Laporan Tahun 2012 Penelitian Aneka Kacang, Medan
  4. Budi. M. A. 2016. Pengaruh jenis dan dosis penggunaan pupuk organik [Tithonia diversifolia/paitan]& limbah kulit pisang pada pertumbuhan awal bibit rambutan kultivar rapiah susu. Primordia. 12(2):78-85
  5. Ding, G, J.M. Novak, D. Amarasiriwardena, P.G. Hunt, and B. Xing. 2002. Soil organic matter characteristics as affected by tillage management. Soil Science Society of America Journal 66:421-429.
  6. Dwidjoseputro, D. 1985. Dasar-Dasar
  7. Mikrobiologi.Djambatan, Jakarta.
  8. Engelstad, O.P. 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk (diterjemahkan oleh Didiek H.G). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 799 hal.
  9. Goldsworthy, P.R dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik (terjemahan). UGM Press, Yogyakarta. 179 hal.
  10. Hanum, C. 2013. Pertumbuhan, hasil, dan mutu biji kedelai dengan pemberian pupuk organik dan fosfor. J.Agron. Indonesia 41(3):209-214
  11. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor
  12. Hartatik, W. 2007. Tithonia diversifoliasumber pupuk hijau. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 29(5):3-5
  13. Kasno, A. 2007.Produksi padi dan serapan hara N, P dan K lahan sawah dengan pupuk majemuk.Jurnal Akta Agrosia Edisi Khusus 2: 181 – 188.
  14. Kurniansyah, D. 2010. Produksi kedelai organik panen kering dari dua varietas kedelai dengan berbagai jenis pupuk organik.Skripsi.Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.Bogor (tidak dipublikasi).
  15. Lestari, S.A.D. 2016. Pemanfaatan paitan (Tithonia diversifolia) sebagai pupuk organik pada tanaman kedelai.Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang.Iptek Tanaman Pangan 11 (1)49-56
  16. Lingga, P. dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi Penebar Swadaya, Jakarta.
  17. Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.
  18. Mimbar,S.M. 1991. Pengaruh kerapatan terhadap keguguran organ-organreproduksi retensi polong dan hasil kedelai.Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang (tidak dipublikasi).
  19. Muhsanati, A. Syarif, dan S. Rahayu. 2008. Pengaruh beberapa takaran kompos Tithonia terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata). Jerami 1:87-91.
  20. Musnamar, E.I. 2006.Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Bogor: Seri Agro Tekno Penebar Swadaya.
  21. Napitupulu, D dan L. Winarto. 2010. Pengaruh pemberian pupuk N dan Kterhadappertumbuhan dan produksibawang merah. Hortikultura 20 (1) :27-35.
  22. Novizan.2001. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. 25 hal.
  23. Olabode OS et al. 2007. Evaluation of Tithonia diversifolia (Hemsl) a Gray for soilimprovement.World J. Agric. Sci. 3 (4): 503-507
  24. Pramitasari.H .E, Tatik.W, dan M. Nawawi. 2016. Pengaruh dosis pupuk nitrogen dan tingkat kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceaeL.). Malang. Jurnal prroduksi tanaman 4(1):49-56
  25. Prasetya, M. E. 2014. Pengaruh pupuk NPK mutiara dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah keriting varietas arimbi (Capsium annum L.). Jurnal Agrifor.XIII(2): 191-198.
  26. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian. 2016. Kacang Tanah.http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/Diakses 19 Juli 2018.
  27. Ross, B.B. 2007.Peanut Irrigation.http://pubs.ext. vt.edu. diakses 13 Maret 2018.
  28. Salisbury, F. B., and C. W. Ross. 1995. Plant Physiology. 4th Ed. Wadsworth Publishing Company Bellmount, California.681 Hal.
  29. Saptoadi, Harwin. 2001. “Utilization Of Organic Matter From Municipal Solid Waste InCompost Industries.” Jurnal Manusia Dan LingkunganVIII119 – 129.
  30. Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplex, Jakarta. 122 hal.
  31. Setyorini, D., Saraswati, R. dan Anwar, E.K. 2007.Kompos. Balai Besar Penelitian Sumber Daya Lahan Pertanian, Bogor.
  32. Sjamsijah, N. Kuswanto, B. Guritno, and N. Basuki. 2016. Genotype interaction high production and early aged promising lines soybean with environment in east java. Agriculture and Agricultural Science Procedia 9:510 – 517.
  33. Sumarno.2003. Teknik Budidaya Kacang
  34. Tanah. Sinar Baru, Bandung
  35. Suriadikarta, D. A., Simanungkalit, R.D.M. 2006.Pupuk Organik dan Pupuk Hayati.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Jawa Barat.
  36. Sutanto, R., 2002. Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan dan Pengembangannya. Penerbit Kanisius, Yogyakarta
  37. Tim Bina Karya Tani. 2009. Pedoman Bertanam Kacang Tanah. Yrama Widya, Bandung.
  38. Tisdale, L.M. and F. R. Nelson. 1975. Soil Fertility and Fertilizers. McMillan Publ. Co. inc., New York.
  39. Widiwurjani dan H. Suhardjono. 2006. Respon dua varietas sawi terhadap pemberian biofertilizer Tithonia (Tithoniadiversifolia) sebagai pengganti pupuk anorganik.Prosiding Seminar Nasional Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 1-2 Agustus 2006.
  40. Winarso, S., 2005. Kesuburan Tanah, Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gaya Media, Yogyakarta.
  41. Wibawa, W. 2014. Pemanfaatan lahan kering masam dengan tumpangsari jagungdan kacang tanah di provinsi bengkulu. Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu,Bengkulu