Main Article Content

Abstract

[TESTING THE CONCENTRATION OF FUNGI Beauveria bassiana (Bals.) ON MORTALITY OF POD BORER (Riptortus linearis F.) ON SOYBEAN]. To control pod borer (Riptortus linearis F). on soybean using chemical insecticides can cause pollution to the environment, kill non-targeted insects and evolve pest resistance. The use of entomopathogenic fungus is an environmentally friendly alternative, one of which is Beauveria bassiana. (Bals.). The purpose of this study was to obtain an effective concentration of Beauveria bassiana fungi that can kill the pod borer at the 50% level.  The study was arranged in a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 levels of fungi and 3 replications, where each experimental unit used 2 polybags.  Each treatment unit used 10 pod borers. The concentration of B. bassiana consisted of 105, 106, 107, 108 and 109 conidia / mL, and without fungi application as a control. The results indicated that the treatment of B. bassiana concentration on R. linearis significantly affected the percentage of mortality and the number of infected R. linearis, but no significant effect on the time of death, number of pods/plants and percentage of the number of damaged soybean pods. The mortality of R. linearis is classified as low, that is, less than 50%.

Article Details

How to Cite
Riningrum, R. A. F., Nadrawati, N., & Turmudi, E. (2020). UJI KONSENTRASI CENDAWAN Beauveria bassiana (Bals.) Vuill TERHADAP MORTALITAS KEPIK POLONG (Riptortus linearis) F. PADA TANAMAN KEDELAI. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 22(1), 9–15. https://doi.org/10.31186/jipi.22.1.9-15

References

  1. Badan Pusat Statistik. (2016). Produksi Kedelai Menurut Provinsi. https://www.bps.go.id/linkTable Dinamis/ view/id/871. 1 Agustus 2018.
  2. Brouns. (2002). Soya isoflavones: a new and promising ingredient for the health foofs sector. Food research International, 35, 187-193. DOI: https://doi.org/10.1016/S0963-9969(01)00182-X.
  3. Fehily, A.M. (2003). SOY (SOYA) BEANS/Dierty Importance In Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition (Second Edition). Elsevier Science Ltd, London.
  4. Ferron, P. (1981). Pest Control by the Fungi Beauveria dan Metarrhizium. In H.D. Burges and N.W. Hussey. Microbial Control of Insect and Plant Diseases. Academic Press., London.
  5. Hasanah, Susannah, S. & Husin. (2012). Keefektifan cendawan Beauveria bassiana Vulli terhadap mortalitas Kepik Hijau Nezara viridula L. pada stadia nimfa dan imago. J. Floratek, 7, 13-24.
  6. Herlinda, S., Hartono & Irsan, C. (2008). Efikasi Bioinsektisida Formulasi Cair Berbahan Aktif Beauveria bassiana (Bals.) vuill. dan Metarhizium sp. pada wereng punggung putih (Sogtella furcifera HORV.). Seminar Nasional dan Kongres PATPI 2008, Palembang 14-16 Oktober 2008.
  7. Hendrifal, Latifah & Alfiatun, N. (2013). Efikasi beberapa insektisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap polong di pertanian kedelai. Jurnal Agrista, 17(1), 18-27.
  8. Junisanto, Y.D. (2000). Penggunaan Beauveria basiana untuk pengendalian hama tanaman kopi dan kakao. Warkshop Nasional Pengendalian Hayati OPT Tanaman Perkebunan, Cipayung, 15-17 Februari 2000. Balai Penelitian Kopi dan Kakao, Jember.
  9. Karmila, Y. (2006). Patogenisitas Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. Pada Kumbang Penggerek ubi jalar Cylas formicarius Fabr. Skripsi. Program Studi Ilmu Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  10. Koswanudin, D. & Wahyono, T. E. (2014). Keefektifan bioinsektisida Beauveria bassiana terhadap hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa oratorius), penghisap polong (Nezara viridula) dan Riptortus linearis. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik. Bogor 18-19 Juni 1014.
  11. Lestari, W & Aziz, A. (2012). Penambahan beberapa jenis bahan nutrisi pada media perbanyakan untuk meningkatkan virulensi Beauveria bassiana terhadap hama Walang Sangit. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika. 12(1), 64-70. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/j.hptt. 11264-70.
  12. Marwoto. (2006). Status hama penghisap polong kedelai Riptortus linearis dan cara pengendaliannya. Buletin Palawija, 12:69-74.
  13. Oduor, G. O., de-Morales, G.J., Vander Geest, L.P.S. & Yaninek, J.S. (1996). Production and germation of primary conidia of Neozyfites floridana (zygomycetes Enromophthorales) under consant temperatures, humidities and photoperiods. J. Invertebr. Pathol. (68), 213-222.
  14. Prayogo, Y., Tengkano, W. & Suharsono. (2002). Jamur Entomopatogen pada Spodopetra litura dan Helivcoverpa armigera. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang, 25-26 Juni 2002. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang.
  15. Prayogo. (2010). Efikasi Cendawan Entomopatogen Lecanicilium lecanii (Xsre & Gsmd) untuk pengendalian hama kepik coklat pada kedelai. Buletin Palawija. 20, 47-61.
  16. Purnomo, H. (2006). Pengantar Pengendalian Hayati. http://books.cendawanentomopatogen Beauveria. co.id. 13 Februari 2019.
  17. Purwaningsih, T., Kristanto, B.A. & Karno. (2018). Efektifitas aplikasi Beauveria bassiana sebagai upaya pengendalian wereng batang coklat dan walang sangit pada tanaman padi di Desa Campursari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. J. Agro Complex, 2(1), 12-18. DOI: https://doi.org/10.14710/joac.2.1.12-18.
  18. Roberts, D.W.(1981). Toxins of Entomopathogenesis fungi. In H.D. Burgrs (Ed) Microbal Control of pest and Plant Diseases. 1970-1980. Academic Press., London.
  19. Rustama, Melane & Budi. (2008). Patogenitas Jamur Entomopatogen Metharizium anisopliae Terhadap Crocidolimia pavonana Fab. Dalam Kegiatan Studi Pengenalan Hama Terpadu Tanaman Kubis Dengan Menggunakan Agensia Hayati. Laporan Akhir Penelitian Peneliti Muda (Limud) UNPAD. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran, Bandung.
  20. Sarjan, M. & Isman, S. (2014). Karakteristik polong kedelai varietas unggul yang terserang hama penghisap polong (Riptortus linearia) pada kondisi cekaman kekeringan. Jurnal Lahan Suboptimal, 3(2), 168-180. DOI: https://doi.org/ 10.33230/JLSO.3.2.2014.125
  21. Saleh, R.M., Thalib, R. & Suprapti. (2000). Pengaruh pemberian Beauveria bassiana Vulli terhadap kematian dan perkembangan larva Spodoptera litura Fabricus di rumah kaca. J. Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 1(1),7-10. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/ j.hptt.117-10.
  22. Sambel, D.T., Rimbing, J. & Kandowangko, D.S. (1992). Pengaruh penggunaan beberapa jenis patogen terhadap tingkat serangan hama bubuk buah kopi, Hypotenemus hampei ferr. (Coleopetera scolytidae) pada tanaman kopi di Kabupeten Minahasa. J. Res & Dev 3(8), 62-66.
  23. Santoso, Y. (1993). Dasar-dasar Patologi Serangga In E. Martono, E Mahrub, N.S. Putra & Y. Trisetyawati (Ed). Simposium Patologi Serangga I. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
  24. Suprayogi, Marheni & Syahrial, O. (2015). Uji efektifitas jamur Entomopatogen Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae terhadap Kepik Hijau (Nezara viridula L.) (Hemiptera : Pentatomidae) pada tanaman kedelai (Glycine max L.) di rumah kaca. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(1), 320-327.
  25. Thomas, M.B & Jenkins, N.E. (1997). Effect of temperature on growth of Metarhizium flavoviridae and virulance to the variegated grasshopper Sonocerus variegates. Mycol. Res. (1001): 1. 469-1.474.
  26. Victorin, C.M., Anang, M.L. & Ahmad, N.A. (2012). Parameter kadar lemak dan kadar laktosa susu pasteurisasi dengan penambahan ekstrak daun Aileru (Wrighthia calycina) selama penyimpanan. Ekosains, Jurnal Ekologi dan Sains, 1(1), 28-34.