Main Article Content

Abstract

Salah satu upaya peningkatan produksi padi adalah dengan pengembangan pertanian di lahan – lahan sub optimal yaitu dengan penanaman varietas padi yang toleran kekeringan seperti kultivar sirantau. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan dosis pupuk kandang yang optimum untuk pertumbuhan dan hasil padi sirantau. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari 2016 - Mei 2016 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini merupakan percobaan pot faktorial dua faktor, menggunakan rancangan percobaan RAL (Rancangan Acak Lengkap).  Faktor pertama adalah jenis pupuk kandang, yaitu Pupuk kandang Sapi, Pupuk kandang Kambing, Pupuk kandang Ayam. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang, yaitu 5 ton/ha, 10 ton/ha, 15 ton/ha, 20 ton/ha, dan 25 ton/ha,  masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah bulir per malai, persentase bulir bernas, bobot 100 gabah kering, dan bobot gabah kering perumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pupuk kandang memberikan pengaruh nyata terhadap variabel jumlah anakan total, jumlah anakan produktif dan bobot gabah kering per rumpun. Pupuk kandang ayam dengan dosis 10 ton/ha memberikan hasil padi terbaik dengan potensi hasil 123,13 g per rumpun (5,77 ton/ha).

Article Details

How to Cite
Azalika, R. P., Sumardi, S., & Sukisno, S. (2018). PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SIRANTAU PADA PEMBERIAN BEBERAPA MACAM DAN DOSIS PUPUK KANDANG. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 20(1), 26–32. https://doi.org/10.31186/jipi.20.1.26-32

References

  1. Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Indonesia 2015. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
  2. De Datta, S.K. (1981). Principle and Practices of Rice Production. A Wiley. Interscience Publication, New York.
  3. Ginting, J., Damanik, B. S. J., Sitanggang, J. M., & Muluk, C. (2015). Effect of shade, organic materials and varieties on growth and production of upland rice. International Journal of Scientific & Technology Research, 4(1), 68-74.
  4. Handojo, D. D. (1991). Pupuk dan Pemupukan. Petunjuk dan Teknis Usaha Tani Padi-Itik-Ikan di Sawah. PT Aries Lima, Jakarta.
  5. Hardjowigeno, S. (2003). Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Persindo, Jakarta.
  6. Hoque, M.M., Moynul, M., Hossain, M.M., Khan, M.R.H., Khalequzzaman, K.M. & Karim, S.M.R. (2003). Effect of varieties of rice and weeding on weed growth and yield of transplant Aman rice. Asian Journal of Plant Sciences, 2(13), 993-998.
  7. Joesron, S. & Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat, Jakarta.
  8. Kukuh, M & Anwar, S. (2014). Potensi, Kendala, dan Strategi Pemanfaatan Lahan Kering dan Kering Masam untuk Pertanian (Padi, Jagung, Kedele), Peternakan, dan Perkebunan dengan Menggunakan Teknologi Tepat Guna dan Spesifikasi Lokasi. Fakultas Pertanian IPB. ISBN 979-587-529-9.
  9. Marschner, H. (1995). Mineral Nutrition in Higher Plants. Academic Press, New York.
  10. Mega, T., Ikenaka, T., & Matsushima, Y. (1970). Studies on N-Acetyl-?-D-glucosaminidase of Aspergillus oryzae. The Journal of Biochemistry, 68(1), 109-117.
  11. Putra, S. (2012). Pengaruh pupuk NPK tunggal, majemuk, dan pupuk daun terhadap peningkatan produksi padi gogo varietas situ patenggang. Agrotrop: Journal on Agriculture Science, 2(1), 55-61.
  12. Rahayu, A. Y., & Harjoso, T. (2011). Aplikasi Abu Sekam pada Padi Gogo (Oryza sativa L.) terhadap Kandungan Silikat dan Prolin Daun serta Amilosa dan Protein Biji. Journal of Biota, 16(1), 48-55.
  13. Rosmarkam, A. & Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.
  14. Sari, N.Y., Ete, A. & Made, U. (2017). Growth response of rainfed lowland rice applied with organic matter in the various condition of water availability. e-J. Agrotekbis, 5(1), 53-57.
  15. Sarif, E. S. (1986). Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
  16. Sarjana, D. G. R. & Utami. (2001). Analisis pertumbuhan tanaman bawang putih sebagai pengukur keefektifan EM-4 pada beberapa macam seresah. Agritrop, 20(1), 26-31.
  17. Sumartono, Bahrinsamed & Harjono, R. 1983. Bercocok Tanam Padi. Yasaguna, Jakarta.
  18. Sumardi. (2007). Peningkatan Produksi Sawah Melalui Perbaikan Lingkungan Tumbuh Dalam Meningkatkan Hubungan Source-sink Tanaman pada Metode SRI (The System Rice Intensification). Disertasi. Ilmu – Ilmu Pertanian. Program Pasca Sarjana. Universitas Andalas, Padang. (tidak dipublikasikan).
  19. Supartha, I.N.Y., Wijana, G. & Andyana, G.M. (2012). Aplikasi jenis pupuk organik pada tanaman padi sistem pertanian organik. E Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 1(2), 98-106.
  20. Uchida, R. (2000). Essential Nutrients for Plant Growth: Nutrient Functions and Deficiency Symptoms. In: Plant Nutrient Management in Hawaii’s Soils, Approaches for Tropical and Subtropical Agriculture. J. A. Silva and R. Uchida. Eds. College of Tropical Agriculture and Human Resources, University of Hawaii at Manoa. Chapter 3. pp.31-55
  21. Utomo, M. (1992). Pembangunan dan Alih Fungsi Lahan. Lampung. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
  22. Warda. (2011). Keragaman Beberapa Varietas Unggul Padi di Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Serealia. Sulawesi Selatan. pp: 305-312.
  23. Willis, M. (2001). Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi di Lahan Pasang Surut. Monograf. Badan Litbang Pertanian. Balittra, Banjarbaru.
  24. Yitnosumarto, S. (1991). Percobaan Perancangan, Analisis. dan Interpretasinya. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
  25. Yoshida, S. (1981). Fundamental of Rice Crop Science. The International Rice Researce Institute. Los Banos, Laguna, Philippines.
  26. Zeany, D.S. (2007). Padi SRI. Pustaka Giratuna, Bandung.