Main Article Content

Abstract

[EFFICIENCY OF LAND USE IN MULTIPLE CROPPING SYSTEM WITH VARIOUS CORN PLANT AND MUNG BEAN VARIETIES]. This study aims to find out the precise planting distance of corn with mung bean varieties that are suitable for increasing the efficiency of land use in terms of ecology and agronomy. Research has been carried out in the agricultural land in September 2018-January 2019 using a split-plot design. The main plot of planting spacing of corn which is 60 cm x 30 cm, 90 cm x 30 cm, and 120 cm x 30 cm, subplots ie mung bean varieties (Kutilang, Vima-1, Vima-2, Vima-3). As a comparison of intercropping systems, monocultures are cultivated by corn and mung beans. The results showed that in general intercropping of maize and mung bean NKL> 1, ecologically and agronomically efficient. However, this efficient level can be distinguished based on the spacing of corn and mung bean varieties. The best ecological efficiency at 120 cm x 30 cm corn spacing, while the best agronomic efficiency in Virna-3 mung bean varieties.

 

Article Details

How to Cite
Lestari, D., Turmudi, E., & Suryati, D. (2019). EFISIENSI PEMANFAATAN LAHAN PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN BERBAGAI JARAK TANAM JAGUNG DAN VARIETAS KACANG HIJAU. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 82–90. https://doi.org/10.31186/jipi.21.2.82-90

References

  1. Aisyah, Y., & Herlina, N. (2018). Pengaruh jarak tanam tanaman jagung manis (Zea mays L. var. saccharata) pada tumpangsari dengan tiga varietas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Protan, 6(1), 66-75.
  2. Aminah, I.S., Rosmiah,R. & Yahya, M.H. (2014). Efisiensi pemanfaatan lahan pada tumpangsari jagung (Zea mays L.) dan kedelai (Glycine max L. Merrill) di lahan pasang surut. Jurnal Lahan Suboptimal. 3(1), 62-70.
  3. Andriyani, L.Y., Mukshin, M. & Darma, W.A. (2018). Pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max L.) pada beberapa jarak tanam jagung dalam sistem tumpang sari. Agrotek: 2(6), 25-32.
  4. Bahar, S. (2009). Introduksi rumput dan leguminosa untuk pakan ternak pada berbagai tipe lahan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Makassar, Sulawesi Selatan. Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan. 13(1), 54-61.
  5. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang & Umbi. (2016). Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Kutilang, Vima 1, Vima 2, Vima 3. Agro Inovasi, Malang.
  6. Beets, W.C., (1982). Multiple Cropping and Tropical Farming Systems. Gower Publishing Co.
  7. Catharina, T. S. (2009). Respon tanaman jagung pada sistem monokultur dengan tumpangsari kacang-kacangan terhadap ketersediaan unsur hara N dan nilai kesetaraan lahan di lahan kering. Ganec Swara Edisi Khusus, 3(3), 17-21.
  8. Ceunfin, S., Prajitno, D., P. Suryanto, P. & Putra, E.T.S. (2017). Penilaian kompetisi dan keuntungan hasil tumpangsari jagung kedelai di bawah tegakan kayu putih. Savana Cendana, 2(1), 1-3.
  9. Damanhuri, D., DU, R.M.M. & Setyohadi, D.P.S. (2017). Pengembangan diversifikasi usaha tani sebagai penguatan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro, Tulungagung. Jurnal Cakrawala, 11(1), 33-47.
  10. Dewanto, F.G., Londok, J.J., Tuturoong, R.A. & Kaunang, W.B. (2013). Pengaruh pemupukan anorganik dan organik terhadap produksi tanaman jagung sebagai sumber pakan. Jurnal Zootec, 32(5), 1-8.
  11. Dewi, T. N., Sebayang, H.T. & Suminarti, N.E. (2018). Upaya efisiensi pemanfaatan lahan melalui sistem tanam tumpangsari sorgum dengan kacang-kacangan di lahan kering. Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1356-1366.
  12. Ghulamahdi, M., Aziz, S.A., Melati, M., Dewi, N. & Rais, S.A.. (2007). Pengembangan budidaya jenuh air tanaman kedelai dengan sistem tumpangsari padi kedelai dilahan sawah. Hal 331-336. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian yang dibiayai oleh hibah kompetitif. Bogor, 1-2 Agustus 2007.
  13. Goldsworthy, P.R. & Fisher, N.M. (1992). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Universitas Gadjah Mada Press., Yogyakarta.
  14. Gomez, K.A. & Gomez, A.A. (1984). Statistical Procedures for Agricultural Research. John Wiley & Sons., New York.
  15. Herlina, N. & Aisyah, Y. (2018). Pengaruh jarak tanam jagung manis dan varietas kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil kedua tanaman dalam sistem tanam tumpangsari. Buletin Palawija, 16(1), 9-16. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/bulpa.v16n1.2018.p9-16.
  16. Herlina. (2011). Kajian Variasi Jarak dan Waktu Tanam Jagung Manis Dalam Sistem Tumpangsari Jagung Manis (Zea mays saccarata sturt) dan Kacang Tanah (Arachis hypogea L.).Artikel. Program Pascasarjana Universitas Andalas, Padang.
  17. Humaedah, U. (2014). Syarat Tumbuh dan Budidaya Kacang Hijau.http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/syarattumbuhdanbudidayakacang-hijau>. 10 Maret, 2019.
  18. Kamilah, A.& Yulianah, Y. (2016). Land tenure system dalam melindungi lahan pertanian pangan berkelanjutan dan kedudukannya dalam hukum agraria nasional. Jurnal Hukum Mimbar Justitia, 2(2), 785-805. DOI: https://doi.org/10.35194/jhmj.v2i2.31
  19. Karima, S.S., Nawawi, M. & Herlina, N. (2013). Pengaruh saat tanam jagung dalam tumpangsari tanaman jagung (Zea mays L.) dan brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis). Jurnal Produksi Tanaman, 1(3), 87-92.
  20. Lingga, G. K., Purwanti, S. & Toekidjo. (2015). Hasil dan kualitas benih kacang hijau (Vignaradiata(L.)Wilczek) tumpangsari barisan dengan jagung manis (Zea mays kelompok Saccharata). Jurnal Vegetalika, 4(2), 39-47. DOI: https://doi.org/10.22146/veg.9273.
  21. Manyamsari, I. & Mujiburrahmad, M. (2014). Karakteristik petani dan hubungannya dengan kompetensi petani lahan sempit (kasus: di desa Sinar Sari kecamatan Dramaga kabupaten Bogor Jawa Barat). Jurnal Agrisep, 15(2), 58-74.
  22. Marliah, A., Hidayat, T. & Husna, N. (2010). Pengaruh varietas dan jarak tanam terhadap pertumbuhan kedelai (Glycine Max (L.) Merrill). Jurnal Agrista, 16(1), 22-28.
  23. Maskyadji, A. S. Z. Z. (2007). Peningkatan produktivitas hijauan tanaman kacang komak (Dolichos lablab L.) dalam berbagai pola tumpangsari berbasis tanaman jagung (Zea mays) di lahan kering. Embryo, 4(1), 72-84.
  24. Muyassir. (2012). Efek jarak tanam, umur dan jumlah bibit terhadap hasil padi sawah (Oryza sativa L.). Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 1(2), 207-212.
  25. Neonbeni, E.Y., Agung, I.G.A.M.S. & Suarna, I.M. (2019). Pengaruh populasi tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas jagung (Zea mays L.) lokal di lahan kering. Savana Cendana, 4(01), 9-11. DOI: https://doi.org/10.32938/sc.v4i01.298
  26. Nugroho, W.H. (1990). Statical Analysis and Interpretation at Intercropping Research.Fac. at Agriculture. Brawijaya University, Malang.
  27. Paulus, J. M. (2005). Produktivitas lahan, kompetensi, dan toleransi dari tiga klon ubi jalar pada sistem tumpangsari dengan jagung. Eugenia, 11(1), 1-7.
  28. Polnaya, F. & Patty, J.E. (2018). Kajian pertumbuhan dan produksi varietas jagung lokal dan kacang hijau dalam sistem tumpangsari. Agrologia, 1(1), 42-50. DOI: http://dx.doi.org/10.30598/a.v1i1.297
  29. Primiani, C.N. & Pujiati, P. (2017). Leguminoceae kacang gude (Cajanus cajan) dan manfaatnya untuk kesehatan. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian.LPPM Universitas PGRI Madiun: 31-35.
  30. Probowati, R.A., Guritno, B. & Suminarti, T. (2014). Pengaruh tanaman penutup tanah dan jarak tanam pada gulma dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 2(8), 639-647.
  31. Purnama, J. M. & Tohari, D.K. (2013). Kajian teknologi parit berbahan organik pada produktivitas tumpangsari jagung (Zea mays L.) dengan kacang hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek di lahan kering. Jurnal Vegetalika, 2(2), 40-49. https://doi.org/10.22146/veg.2414
  32. Purwono, M.S. & Hartono, R. (2007). Bertanam Jagung Manis. Penebar Swadaya, Bogor.
  33. Putra, J. P. Wicaksono, H.K.P. & Herlina, N. (2017). Studi sistem tumpangsari jagung (Zea mays L.) dan bawang prei (Allium porrum L.) pada berbagai jarak tanam. Jurnal Produksi Tanaman, 5(5), 748-755.
  34. Rosmaiti, R. (2018). Pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau (Vigna radiata, L) pada berbagai sistem olah tanah di lahan sawah tadah hujan. Jurnal Penelitian Agrosamudra, 5(2), 39-45.
  35. Sabaruddin, L., Hasid, R., Muhidin & Anas, A.A. (2011). Pertumbuhan, produksi dan efisiensi pemanfaatan lahan dalam sistem tumpangsari jagung dan kacang hijau dengan interval penyiraman berbeda. Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy), 39(3), 153-159.
  36. Salisbury, F.B. & Ross, C.W. (1992). Plant Physiology. 4th Edition. California.
  37. Saprudin, S. (2017). Respon jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada tanah inceptisols. Juristek, 5(2), 169-181.
  38. Sari, P.M., Surahman, M. & Budiman, C. (2018). Peningkatan produksi dan mutu benih jagung hibrida melalui aplikasi pupuk N, P, K dan bakteri probiotik. Buletin Agrohorti, 6(3), 393-402. DOI: https://doi.org/10.29244/agrob.6.3.412-421.
  39. Setiawan, E. (2009). Kearifan lokal pola tumpangsari di Jawa Timur.Agrovivor, 2(2), 79-88.
  40. Sinaga, A.S., Guritno, B. & Sudiarso, S. (2017). Pengaruh dosis kompos sampah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas buncis tipe tegak (Phaseolus vulgaris L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(6), 949-950.
  41. Sinclair, T.R. & Gardner, F.P. (1998). Environmental Limits To Plant Productoin. In Principles of Ecology in Plant Production p 63-78 in T.R.,
  42. Sinclair and F.P., Gardner (ed). CAB International.
  43. Sitompul, S.M. & Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
  44. Sumardi, (2010). Produktivitas padi sawah pada kepadatan populasi berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 12(1), 49-54. DOI: https://doi.org/10.31186/jipi.12.1.49-54.
  45. Sumartini, S. (2016). Penyakit karat pada kedelai dan cara pengendaliannya yang ramah lingkungan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 29(3), 107-112.
  46. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v29n3.2010.p107-112.
  47. Susilo, D. E. H. (2015). Identifikasi nilai konstanta bentuk daun untuk pengukuran luas daun metode panjang kali lebar pada tanaman hortikultura di tanah gambut. Anterior Jurnal, 14(2), 139-146.
  48. Tamura, P., Soelistyono, R. & Guritno, B. (2017). Pengaruh jarak tanam dan dosis pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1329-1337.
  49. Taufiqurrahman, M. & Guritno, B. (2018). Pengaruh jarak tanam dan galur harapan terhadap pertumbuhan dan produksi benih jagung hibrida (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(6), 1020-1027.
  50. Turmudi, E. (2002). Kajian pertumbuhan dan hasil dalam sistem tumpangsari jagung dengan empat kultivar kedelai pada berbagai waktu tanam. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 4(2), 89-96.
  51. Utomo, W., Astiningrum, M. & Susilowati, Y.E. (2017). Pengaruh mikoriza dan jarak tanam terhadap hasil tanaman jagung manis (Zea mays Var. Saccharata Sturt). Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika (Journal of Tropical and Subtropical Agricultural Science, 2(1), 28-33.
  52. Wahyuni, P., Barunawati, N. & Islami, T. (2017). Respon pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays L. Saccharata) dalam sistem tumpangsari dengan kacang hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1308–1315.
  53. Wangiyana, W., Gunartha, I.G.E. & Farida, N. (2018).Respon beberapa varietas jagung pada jarak tanam berbeda terhadap penyisipan beberapa baris kacang tanah. Crop Agro, Scientific Journal of Agronomy, 11(2), 104-112.
  54. Wulandari, P. & Guritno, B. (2019). Pengaruh jarak tanam dan jumlah tanaman per lubang pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah (Arachis hipogaea L.) sebagai tanaman sela di lahan tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(7), 1513-1520.
  55. Yusdian, Y., Kamajaya, A.Y. & Hambali, A. (2018). Aplikasi perbandingan dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil buncis (Phaseolus vulgaris L.) varietas balitsa 2. Agro Tatanen. Jurnal Ilmiah Pertanian, 1(1), 9-16.
  56. Zuchri, A. (2007). Optimalisasi lahan tanaman kacang tanah dan jagung dalam tumpangsari melalui pengaturan baris tanam dan perompesan daun jagung. Embryo, 4(2), 157-163.