Main Article Content

Abstract

[APLICATION OF TWO AMELIORANT TYPES OF OKRA PLANT PERFORMANCE (Abelmoschus esculentus) IN ULTISOL]. This study aims to determine the dosage of dolomite lime and the type of organic fertilizer that can produce the highest performance of okra plants. This research is an experiment that was compiled based on factorial CRD. The first factor is dolomite dosage, which consists of three levels; 1.11 tons/ha, 1.76 tons/ha, and 2.40 tons/ha. The second factor is the type of organic fertilizer consisting of three types; chicken manure, cow manure, and palm oil solid organic fertilizer. The results showed that the dolomite dose of 2.4 tons/ha produced the highest number of fruits/plants (5.8 fruits) and the heaviest fruit/plant weights (82.1 g). Chicken manure and cow manure produce the highest plant height performance okra (29.8 cm - 31.6 cm), the largest stem diameter (72.8 mm - 73.8 mm), the highest number of branches (3 stems), the number most fruits / plants (5 - 7) and the largest fruit / plant weight (72.4 g - 81.4 g). The interaction between dolomite dosage and organic fertilizer did not significantly affect the performance of okra plants.

 

Article Details

How to Cite
Ramadhani, C., Sumardi, S., & Murcitro, B. G. (2019). PEMBERIAN DUA JENIS AMELIORAN TERHADAP PERFORMA TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculentus) PADA ULTISOL. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 121–128. https://doi.org/10.31186/jipi.21.2.121-128

References

  1. Adam, S.Y., Bahua, M.I. & F.S, Jamin, F.S. (2013). Pengaruh pupuk fosfor pada pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus l.). KIM Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian, 1(1), 1-24.
  2. Adeniyi, Y.R. & Ayandiji, A. (2011). An agro-economic appraisal of the response of okra to leaf defoliation: Growth and marketable yield. African Journal of Food, Agriculture, Nutrition and Development, 11(3), 4867- 4879.
  3. Afandi, F.N., Siswanto, B. & Nuraini, Y. (2017). Pengaruh pemberian berbagai jenis bahan organik terhadap sifat kimia tanah pada pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar di Entisol Ngrangkah
  4. Pawon, Kediri. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2(2), 237-244.
  5. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2005). Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Departemen Pertanian, Bogor.
  6. Barus, R.A.A., Hanum, C. & Rosita, S. (2018). Respons pertumbuhan dan produksi dua varietas okra (Abelmoschus esculantus l. Moench) terhadap pemberian berbagai jenis pupuk organik. Jurnal Agroteknologi FP USU, 6(2), 253-258.
  7. Dariah, A., Sutono, S., Nurida, N.L., Hartatik, W. & Pratiwi, E. (2015). Pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 9(2), 67-84. DOI: http://dx.doi.org/10.2018/jsdl.v9i2.6571.
  8. Dewanti, D.P. (2018). Potensi selulosa dari limbah tandan kosong kelapa sawit untuk bahan baku bioplastik ramah lingkungan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 81-88. DOI: http://dx.doi.org/10.29122/jtl.v19i1.2644.
  9. Dhankhar, S.K., Deswal, D.P. & Singh, S. (2012). Impact of weather variables on yield and yield attributes in Okra under different growing environments. Journal of Agrometeorology, 14(1). 54-56.
  10. Direktorat Perkebunan. (2015). Statistik Perkebunan Indonesia (Tree Crop Estate Statistics of Indonesia 2015-2017). Departemen Pertanian, Ditjen Perkebunan, Jakarta. http://ditjenbun.pertanian.go.id/tinymcpuk/ gambar/file/ statistik/ 2017/ Kelapa-Sawit-2015-2017.pdf. 10 September 2018.
  11. Drost, D. & Ernst, T. (2012). Okra in the Garden. Paper 284. All Current Publications. https : //digitalcommons. usu. edu /extension _ curall/284. 12 Desember 2018.
  12. Gomez, K. A. & Gomez, A.A. (1984). Statistical Procedures for Agricultural Research. John Wiley & Sons, Inc. Diterjemahkan oleh . Syamsuddin, E. & Baharsyah, J.S. (2010). Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. UI Press., Jakarta.
  13. Grant, C., Bittman, S., Montreal, M., Plenchette, C. & Morel, C. (2005). Soil and fertilizer phosphorus: Effects on plant P supply and mycorrhizal development. Canadian Journal of Plant Science, 85(1): 3-14. DOI: https://10.4141/P03-182.
  14. Grillo, O. (2018). Rediscovery of Landraces as a Resource for the Future. E-book. https://books.google.co.id/books?id=7GiQDwAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false. DOI: http://dx.doi.org/10.5772/intechopen.69576. 13 Mei 2019.
  15. Hartatik, W. & Setyorini, D. (2012). Pemanfaatan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Kualitas Tanaman. Balai Penelitian Tanah, Balitbangtan, Kementerian Pertanian, Bogor.
  16. Ispandi, A. & Munip, A. (2005). Efektifitas pengapuran terhadap serapan hara dan produksi beberapa klon ubikayu di lahan kering masam. Ilmu Pertanian, 12(2), 125-139.
  17. Kasmawardani , Marlina, & Mariana. (2017). Pengaruh pemberian pupuk organik dan kapur dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kol bunga (Brassica oleraceae Var. Botrytis L.). Agrotropika Hayati, 4(3), 152-164.
  18. Kirana, R., Gaswanto, R. & Hidayat, I.M. (2017). Budidaya dan Produksi Benih Okra. http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail-93.html 12 Mei 2019.
  19. Koesrini., Anwar, K. & Berlian, E. (2015). Penggunaan kapur dan varietas adaptif untuk meningkatkan hasil kedelai di lahan sulfat masam aktual. Berita Biologi, 14(2), 155-161.
  20. Kumar, D.S, D.E, Tony., Kumar, A.P., Kumar, K.A., Rao, D.B.S. & Nadendla, R. (2013). A review on: Abelmoschus esculentus (okra). International Research Journal of Pharmaceutical and Applied Sciences, 3(4), 129-132.
  21. Lamar, J.E. (1961). Uses of limestone and dolomite. E-book. http://core.ac.uk/down load/pdf/10208934.pdf 8 Juni 2019.
  22. Liyanda, M., Karim, A. & Abubakar, Y. (2012). Analisis kriteria kesesuaian lahan terhadap produksi kakao pada tiga klaster pengembangan di Kabupaten Pidie. Jurnal Agrista, 16(2), 62-79.
  23. Mahendra, D. (2018). Pengaruh Pupuk Kandang dan Pupuk NPK Pada Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L Moench). Doctoral dissertation. http://repository.ub.ac.id/12634/ 7 Mei 2019.
  24. Maryam, A., Susila, A.D. & Juang Gema Kartika, J.G. (2015). Pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman sayuran di dalam nethouse. Bul. Agrohorti, 3(2), 263-275. DOI: http://dx.doi.org/10.29244/agrob.3.2.263-275.
  25. Mulyani, A. & Sarwani, M. (2013). Karakteristik dan potensi lahan sub optimal untuk pengembangan pertanian Indonesia. Indonesian journal of land resources, 7(1): 47-55. DOI: http://dx.doi.org/10.2018/ jsdl.v7i1.6429.
  26. Napitupulu, D & Winarto, L. (2010). Pengaruh pemberian pupuk N dan K terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. J.Hort, 20(1), 27-35. DOI: http://dx.doi.org/10.21082/ jhort.v20n1.2010.27-35.
  27. Nariratih, I., Damanik, M.M.B. & Sitanggang, G.S.G. (2013). Ketersediaan nitrogen pada tiga jenis tanah akibat pemberian tiga bahan organik dan serapannya pada tanaman jagung. Agroekoteknologi, 1(3), 479- 488.
  28. Nurwanto, A. & Sulistyaningsih, N. (2017). Aplikasi berbagai dosis pupuk kalium dan kompos terhadap produksi tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescens L.). Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian: 15(2): 181-193. DOI: http://dx.doi.org/10.32528/agr.v15i2.1172.
  29. Prasetyo, B.H. & Suriadikarta, D.A. (2006). Karakteristik, potensi, dan teknologi pengelolaan tanah ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 25(2), 39-46 .
  30. Raditya, J., Purbajanti, E. & Slamet, W. (2017). Pertumbuhan dan produksi okra (Abelmoschus esculentus L.) pada level pemupukan dan jarak tanam yang berbeda. Jurnal Agro Complex, 1(2), 49-56. DOI: http://10.14710/joac.1.2.49-56.
  31. Rina. D. (2015). Manfaat Unsur N, P dan K bagi Tanaman. BPTP Kalimantan Timur, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian, Samarinda.
  32. Roy, A., Shrivastava, S.L. & Mandal, S.M. (2014). Functional properties of Okra Abelmoschus esculentus L.(Moench): traditional claims and scientific evidences. Plant Science Today, 1(3), 121-130. DOI: http://10.14719/pst.2014.1.3.63
  33. Saputro, W., Sarwitri, R. & Ingesti, P.S.V. (2017). Pengaruh dosis pupuk organik dan dolomit pada lahan pasir terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max, L.Merrill). VIGOR : Jurnal ilmu Pertanian Tropika dan Subtropika, 2(2), 70-73.
  34. Savci, S. (2012). An agricultural pollutant: chemical fertilizer. International Journal of Environmental Science and Development, 3(1), 77-80.
  35. Sentana, S. (2010). Pupuk organik, peluang dan kendalanya. Yogyakarta, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan. http://repository.upnyk.ac.id /565/1/25.pdf. 5 Januari 2019.
  36. Simatupang, H., Natta, H. & Herlina, N. (2012). Studi isolasi dan rendemen lignin dari tandan kosong kelapa Sawit (TKKS). Jurnal Teknik Kimia USU, 1(1), 20-24.
  37. Simbolon, Y., Simanihuruk, B.W., Murcitro, B.G., Gusmara, H. & Suprijono, E. (2018). Pengaruh subtitusi pupuk N sintetik dengan limbah lumpur sawit terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 20(2), 51-59. DOI: https://doi.org/10.31186/jipi.20.2.51-59.
  38. Singh, P., Chauhan, V., Tiwari, B.K., Chauhan, S.S., Simon, S., Bilal, S. & Abidi, A.B. (2014). An overview on okra (Abelmoschus esculentus) and it’s importance as a nutritive vegetable in the world. International Journal of Pharmacy and Biological Sciences, 4(2), 227-233.
  39. Singh, R. (2012). Organic Fertilizers: Types, Production and Environmental Impact. Nova Science Inc., New York.
  40. Sitompul, S.M. & Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Universitas Gajah Mada Press., Yogyakarta
  41. Sofyan, & Trinurani, E. (2017). Hasil Analisis Pupuk Organik Padat. Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman Universitas Padjajaran, Bandung.
  42. Sudaryono, S., Wijanarko, A. & S, Suyamto, S. (2015). Efektivitas kombinasi amelioran dan pupuk kandang dalam meningkatkan hasil kedelai pada tanah ultisol. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 30(1), 43-51. DOI: http://dx.doi. org/10.21082/jpptp.v30n1.2011.43-51.
  43. Sujana, I.P. (2015). Pengelolaan tanah ultisol dengan pemberian pembenah organik biochar menuju pertanian berkelanjutan. Jurnal Agrimeta, 5(9), 1-69.
  44. Sutanto, R. (2002). Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.
  45. Syahputra, E., Fauzi, F. & Razali, R. (2015). Karakteristik sifat kimia sub grup tanah ultisol di beberapa wilayah Sumatera Utara. Agroekoteknologi, 4(1), 1796-1803.
  46. Syahrizal, L.D., Sahari, P. & Haryanto, E.T. (2014). Pengaruh dosis pupuk organik dan dolomit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Agrosains 16(1), 25-28.
  47. Syaputra, D., Alibasyah, M.R. & Arabia, T. (2015). Pengaruh kompos dan dolomit terhadap beberapa sifat kimia ultisol dan hasil kedelai (Glycine max L. Merril) pada lahan berteras. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 4(1), 535-542.
  48. Tenaya, I.M.N. (2015). Pengaruh interaksi dan nilai interaksi pada percobaan faktorial (Review). Agrotrop, 5(1), 9-20.
  49. Trivana, L. & Pradhana, A.Y. (2017). Optimalisasi waktu pengomposan dan kualitas pupuk kandang dari kotoran kambing dan debu sabut kelapa dengan bioaktivator promi dan orgadec. Jurnal Sain Veteriner, 35(1), 136-144. DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.29301.
  50. Turang, A.C. & Wowiling, J. (2015). Kegunaan Unsur-unsur Hara bagi Tanaman. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara. http://sulut.litbang.pertanian.go. id/ index.php/ publikasi/ 80-publikasi/ leaflet/ 582 -kegunaan –unsur –unsur –hara -bagi-tanaman. 14 Iuni 2019
  51. Wartapa, A., Effendi, Y. & Sukadi. (2009). Pengaturan jumlah cabang utama dan penjarangan buah terhadap hasil dan mutu buah tomat varietas kaliurang. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 5(2), 150-162.
  52. Yenni, Y. (2012). Ameliorasi tanah sulfat masam potensial untuk budidaya tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Lahan Suboptimal, 1(1), 40-49. DOI: https://doi.org/10.33230/JLSO.1.1. 2012.3.
  53. Yuliartini, M. S., Sudewa, K. A., Kartini, L., & Praing, E. R. (2018). Peningkatan hasil tanaman Okra dengan pemberian pupuk kompos dan NPK. GEMA AGRO, 23(1), 11-17. DOI: http://dx.doi.org/10.22225/ga.23.1.653.11-17.
  54. Zakariyya, F. (2016). Menimbang Indeks Luas Daun Sebagai Variabel Penting Pertumbuhan Tanaman Kakao. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 28(3), 8-12