Main Article Content

Abstract

 

Masa pubertas yaitu bagian dari proses perkembangan dengan adanya kematangan organ seksual dan kemampuan bereproduksi, yang ditandai dengan terjadinya menstruasi pertama (menarche). Menstruasi adalah perubahan secara fisiologis pada perempuan. Dysmenorrhea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Beberapa perempuan mengalami sakit dan kram saat haid berlangsung. Rasa sakit biasanya terjadi di perut bagian bawah. Secara umum penanganan nyeri dismenore terbagi dalam dua kategori yaitu pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan intensitas nyeri dysmenorrhea pada remaja putri di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Rancangan penelitian ini adalah Pra-Eksperiment dengan desain One-Group Pre-Post Test Design, menggunakan Accidental sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Alat yang digunakan adalah kuesioner lembar karakteristik responden dan Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengetahui intensitas nyeri. Analisis data menggunakan wilcoxon signed-rank test.  Hasil penelitian ini terdapat pengaruh pemberian kompres air hangat terhadap penurunan intensitas nyeri dysmenorrhea pada remaja putri di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu diperoleh nilai Z = -4.801 dengan p-value=0,000<0,05 yang berarti signifikan. Diharapkan bagi sekolah dan siswi melakukan kompres air hangat sebagai salah satu alternatif terapi non farmakologis untuk mengurangi nyeri dysmenorrhea.

 

 

Keywords

Kompres Air Hangat Nyeri Dysmenorrhea Remaja Putri

Article Details

How to Cite
Colin, V., Keraman, B., & Rolita, D. (2020). Pengaruh Pemberian Kompres Air Hangat terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dysmenorrhea pada Remaja Putri di SMA NEGERI 10 Kota Bengkulu. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 2(2), 152–161. https://doi.org/10.33369/jvk.v2i2.10694

References

  1. Anurogo, D &Wulandari, A. 2011.Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI.
  2. Ayu. 2010. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Dismenorea Primer Pada Mahasiswi semester VIII S1 Keperawatandi Universitas Muhammadiyah Semarang 2 (5). 1-7. Diakses pada tanggal 28 November 2018,
  3. Bonde, Fitrah, M.P., FransiskaLintong, Maya Moningka. 2014. Pengaruh Kompres Panas terhadap Penurunan Derajat Nyeri Haid pada Siswi SMA dan SMK YadikaKopandakan II. Jurnal Fisika FakultasKedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 3 (2)1-5. Diakses pada tanggal 5 Desember 2018,.
  4. Kusmiran, E. 2012.Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: SalembaMedika
  5. Lowdermilk., Perry., Cashion. 2013. KeperawatanMaternitas. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria.
  6. Merdianita, Vonny. dkk. 2013. Efektivitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan intensitas Nyeri Dysmenorrhoea Pada Mahasiswa STIKES RS Baptis Kediri.Jurnal STIKES RS Baptis Kediri 6 (1).1-10. Diakses pada tanggal 5 Desember 2018, dari
  7. Nida, R. M., & Sari, D. S. 2016. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Siswi Kelas Xi SmkMuhammadiyahWatukelirSukoharjo (The Influence Of Warm Compress Decrease In Dismenorhea Eleventh Grade Students Of SmkMuhammadiyahWatukelirSukoharjo). Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 1(2). 103-109. Diakses pada tanggal 02 Januari 2019.
  8. NoviaI,&Puspitasari N. 2008. Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Dismenore Primer.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. 1(3). 96-103. Diakses pada tanggal 05 Desember 2018.
  9. Nugroho.T& Utama. B. I. 2014. Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita. Yogyakarta: NuhaMedika.
  10. Potter & Perry. 2005. Buku AjarFundamentalkeperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Volume 1.Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  11. _____.2006.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Volume 2.Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  12. Sibagariang, E. E. 2016. Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi Revisi. Jakarta: CV. Trans Info Media
  13. Umi, dkk. 2010. “Gambaran Pengetahuan Tentang Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea”.Semarang : program sarjana”.
  14. Widyastuti, Y., dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: