Main Article Content

Abstract

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Kasus diabetes melitus yang terbanyak adalah diabetes melitus tipe-2. Tujuan penelitian inia dalah untuk mengetahui pengaruh hypnotherapy terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe-2 di Klinik Miftahussyifa Kota Bengkulu. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen design dengan non equivalent control group design. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 62 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat single stick. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan terapi standar berupa terapi bio energy dan hypnotherapy, sementara kelompok control hanya diberikan perlakuan terapi standar berupa terapi bio energi. Dari hasil penelitian, analisa univariat didapatkan hasil rata-rata kadar glukosa darah sebelum perlakuan sebesar 234,67 mg/dl dan setelah perlakuan sebesar 194,67 mg/dl. Analisis bivariat berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai p value 0.002 (p value < 0.05). Artinya ada pengaruh hypnotherapy terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe-2 di Klinik Miftahussyifa Kota Bengkulu. Penelitian ini merekomendasikan kepada profesi keperawatan untuk dapat menerapkan hypnotherapy sebagai terapi alternatif atau terapi komplementer non farmakologis yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe-2.

 

Keywords

Hypnotherapy diabetes melitus tipe-2 kadar glukosa darah

Article Details

How to Cite
Suwanto, S., Hasymi, Y., & Husin, H. (2020). Pengaruh Hypnotherapy terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitustipe-2 di Klinik Miftahussyifa Kota Bengkulu. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 3(1), 74–84. https://doi.org/10.33369/jvk.v2i2.10696

References

  1. Dharma, Kelana Kusuma. (2012). Metode penelitian keperawatan panduan melaksanakan dan menerapkan hasil penelitian. Penerbit: Trans Info Media
  2. Gemilang, Jingga. (2013). Buku pintar manajemen stres dan emosi. Yogyakarta: Penerbit Mantra Books
  3. Gunawan, Adi W. (2010). Hypnotherapy the art of subconscious restructuring. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama
  4. Hendriyanto, Bayu., aat Sriati & Nita Fitria. (2012). Pengaruh hypnotherapy terhadap tingkat stres mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran Angkatan 2011. Jurnal FIK UNPAD
  5. IBH. (2012). Hypnotherapy workshop: A jurney to the sub conscious world. Jakarta: IBH Training
  6. Kemenkes RI. (2013). Diabetes melitus penyebab kematian nomot 6 di dunia: Kemenkes tawarkan solusi CERDIK melalui posbindu. http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2383. (diakses tanggal 20 Februari 2017)
  7. Kemenkes RI. (2013). Tahun 2030 prevalensi diabetes melitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=414. (diakses tanggal 20 Februari 2017)
  8. Klinik Miftahussyifa Kota Bengkulu. (2014). Laporan tahunan Klinik Miftahussyifa Kota Bengkulu 2013. Bengkulu: Sekretariat
  9. Maarifuddin, Muh Rendi & Burhanudin. (2013). Pengaruh hypnotherapy terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes melitus di Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan tahun 2013. Jurnal STIKES Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan
  10. Misadarina & Yesi Ariani. (2012). Pengetahuan diabetes melitus dengan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2. Jurnal FK USU
  11. Perkeni. (2011). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia 2011
  12. Rapigawe, Irfan. (2013). Lebih dekat dengan hipnosis dan hipnotherapi. http://www.ibhcenter.org. (diakses tanggal 22 Februari 2017)
  13. RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. (2014). Laporan tahunan Rumah Sakit Umum Daerah M. Yunus Bengkulu 2013. Bengkulu: Medical Record
  14. Setiadi. (2007). Konsep & penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu
  15. Shaleh, malikkul. (2010). Penguasaan terapi komplementar jadi nilai tambah perawat. http://www.news.unpad.ac.id/?p=28917. (diakses tanggal 24 Februari 2017)
  16. Sudoyo Dkk. (2010). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: Penerbit InternaPublishing
  17. Sugiono. (2010). Metodelogi penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
  18. Surwit Dkk. (2013). Stress management improves long-term glycemic control in type 2 diabetes. Jurnal American Diabetes Association
  19. Tarwoto & Wartonah. (2011). Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
  20. Tarwoto Dkk. (2012). Keperawatan medical bedah gangguan sistem endokrin. Jakarta: Penerbit Trans Info Media
  21. Wang, Efendi. (2010). Dahsyatnya neohypnomagics. Depok: Penerbit Penebar Plus+
  22. Wikipedia Bahasa Indonesia. (2014).Elektrostatik untuk terapi.http://id.wikipedia.org/wiki/Elektrostatik.(diakses tanggal 05 Juni 2017)