Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

Masa wabah Covid-19 mengharuskan sekolah untuk melakukan pembelajaran secara daring. Hal ini yang tengah dihadapi oleh TK Cerdas Ceria yang memberlakukan sistem pembelajaran blanded learning pada peserta didiknya. IAKN Tarutung khususnya prodi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini (PKAUD) sebagai mitra dari TK Cerdas Ceria melakukan diskusi untuk menanggulangi permasalahan sekolah agar anak-anak usia dini memiliki minat belajar yang lebih tinggi ketika melakukan pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Solusi yang diberikan prodi dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yaitu mengadakan kegiatan edukasi penataan lingkungan belajar dalam bentuk seminar. Kegiatan ini dilaksanakan satu hari dan dihadiri oleh guru-guru, orangtua, dan masyarakat di Desa Tapian Nauli, Tapanuli Utara. Narasumber yang diundang dalam kegiatan ini adalah pengawas PAUD dan Sekolah Dasar yang memiliki kompetensi yang mumpuni juga sesuai dengan tema kegiatan. Prodi juga memberikan angket kepuasaan kegiatan berbentuk link google form kepada seluruh peserta seminar yang hadir. Hasilnya diperoleh 90, 57% dengan keterangan Sangat Memuaskan, sehingga mendorong prodi untuk berkomitmen mengadakan kegiatan edukasi lainnya sesuai kebutuhan mitra.

 

Kata Kunci : penataan, lingkungan belajar, anak usia dini

 

ABSTRACT

 

The COVID-19 outbreak has demanded schools to conduct online learning. This issue is being faced by Cerdas Ceria Kindergarten, which applied a blended learning system to its students. As a partner of Cerdas Ceria Kindergarten, IAKN Tarutung, specifically the Early Childhood Christian Education Study Program, held a discussion to address school problems in order for preschool children to have higher learning interests in both school learning and home learning. The solution provided by the study program on the occasion of community service is to hold an educational activity regarding the structuring of learning environment, which is done in the form of a seminar. The event is carried out in a day and is attended by teachers, parents, and the people of Tapian Nauli village, North Tapanuli. The resource person invited to this event is kindergarten and elementary school supervisors who are competent, as well as appropriate with the theme of the event. The study program also handed out event satisfaction questionnaires in the form of a google form link to all of the seminar participants who attended the event. It achieved 90, 57% result and is described as very satisfactory, thus encouraging the study program to commit to holding other educational activities following the needs of the partners.

 

Keyword: structuring, learning environment, preschool children

Keywords

penataan lingkungan belajar anak usia dini

Article Details

Author Biographies

Winarti Agustina, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Dosen Prodi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini di IAKN Tarutung.

Hisardo Sitorus, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Dosen Prodi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini di IAKN Tarutung.

Emmi Silvia Herlina, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Dosen Prodi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini di IAKN Tarutung.

Uranus Zamili, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Dosen Prodi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini di IAKN Tarutung.

Ledyana Dwi Mei Situngkir, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Dosen Prodi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini di IAKN Tarutung.
How to Cite
Agustina, W., Sitorus, H., Herlina, E. S., Zamili, U., & Situngkir, L. D. M. (2021). PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR ANAK USIA DINI DI MASA PANDEMI. Jurnal ABDI PAUD, 2(2), 24–30. https://doi.org/10.33369/abdipaud.v2i2.18195

References

  1. Cortés Loyola, C., Adlerstein Grimberg, C., & Bravo Colomer, Ú. (2020). Early childhood teachers making multiliterate learning environments: The emergence of a spatial design thinking process. Thinking Skills and Creativity, 36, 100655. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2020.100655
  2. Junge, K., Schmerse, D., Lankes, E.-M., Carstensen, C. H., & Steffensky, M. (2021). How the home learning environment contributes to children’s early science knowledge—Associations with parental characteristics and science-related activities. Early Childhood Research Quarterly, 56, 294–305. https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2021.04.004
  3. Kurniati, A., Ardiyanza, B., Wijaya, B. A., Ilham, M., & L A, O. (2021). Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Mematuhi Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Covid-19. Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 46–50. http://dx.doi.org/10.17977/um050v4i1p46-50
  4. Nevanen, S., Juvonen, A., & Ruismäki, H. (2014). Kindergarten and school as a learning environment for art. International Journal of Education Through Art, 10(1), 7–22. https://doi.org/10.1386/eta.10.1.7_1
  5. Safi’i, I., & Nuariadi, I. (2020). Menakar Tingkat Kepuasan Mahasiswa SPS. UHAMKA terhadap Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan. Jurnal Manajemen Pendidikan UMS, 15(1), 1–6. https://doi.org/10.23917/mp.v15i1.10619
  6. Surata, S. P. K., Arnawa, I. K., Widnyana, I. K., Raka, I. D. N., & Maduriana, I. M. (2014). Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi secara Terpadu melalui Elaborasi Konsep Perampian Pura Kehen Bangli-Bali. Majalah Aplikasi Ipteks NGAYAH, 5(1), 25–30.