Main Article Content

Abstract

Rice cultivation on sub-optimal land, in fact, the output is still very diverse, this requires special attention and treatment for farmers and researchers. In Kapuas district, planting local rice is one part of local wisdom that must be maintained. This study aims to examine local rice development strategies for specific locations on tidal peatlands. Data analysis using SWOT and QSPM analysis. SWOT results support an aggressive strategy for local rice / rice development in Kapuas District. The results of the QSPM analysis showed that the program priority of the Total Attractiveness Score (TAS) strategy was 6.371, with strategic policies through market development, optimal business management, expansion of rice processing businesses with organized activities, keeping maintenance sustainability of rice cultivation sawah pasang surut, giat farmer group institutionalization, increasing cooperation with the government, as well as improving the quality of human resources for young farmers.

Keywords

Local Rice Tidal Peat Local Wisdom Priority Strategy

Article Details

Author Biographies

Yuni Erlina, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

Sosial Ekonomi Pertanian, Pembina Utama Muda

Evi Feronika Elbaar, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

Sosial Ekonomi Pertanian, Pembina Tingkat I

Jhon Wardie, Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia

Sosial Ekonomi Pertanian, Penata

How to Cite
Erlina, Y., Elbaar, E. F., & Wardie, J. (2021). STRATEGI PENGEMBANGAN PADI LOKAL SPESIFIK LOKASI DI KABUPATEN KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 20(01), 13–24. https://doi.org/10.31186/jagrisep.20.01.13-24

References

  1. Alwi Muhammad. 2014. Prospek Lahan Rawa pasang Surut Untuk Tanaman Padi. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi”. Banjar Baru 6-7 Agustus 2014. Hal. 45-59.
  2. Arsyad D.M., Saidi B.B., dan Enrizal. 2014. Pengembangan Inovasi Pertanian Di Lahan Rawa Pasang Surut Mendukung Kedaulatan Pangan. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 7(4): 169-176.
  3. Basudewo Krisna Jumna, 2015. Strategi Pengembangan Usahatani Dalam Upaya Peningkatan Produksi Padi Organik. Economics Development Analysis Journal. EDAJ 4 (2): 233-241.
  4. BPS Kabupaten Kapuas. 2018. Kabupaten Kapuas Dalam Angka. Katalog 1102001.6203. Kabupaten Kapuas.
  5. Bruce R. Beattie, C. Robert Taylor. 2006. Ekonomi Produksi. Fakultas Ekonomi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
  6. Dakhyar N., Hairani, dan Indrayati. 2012. Prospek Pengembangan Penataan Lahan Sistem Surjan Di lahan Rawa Pasang Surut. Jurnal Agrovigor. 5(2): 113-118.
  7. Erlina Y., Elbaar Evi F., Wardie J., 2019. Analisis Faktor Sosial Ekonomi Pengembangan Padi Lokal Spesifik Lokasi Di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah. 5(1):61-68 April 2020. Web: snllb.ulm.ac.id.
  8. Hariance R., Febriamansyah R., Tanjung F., 2016. Strategi Pengembangan Agribisnis Kopi Robusta Di Kabupaten Solok. AGRISEP.15 (1): 111-126.
  9. Hariyanto W., dan Basuki Seno, 2013. Identifikasi Beberapa Kearifan Lokal Dalam Menunjang Keberhasilan Usahatani Padi Di Jawa Tengah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Diakses Pada Tanggal 03 Mei 2019.
  10. Irawan, B., 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola
  11. Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agroekonomi, 3(1): 1–18.
  12. Kay, R. D., 1981. Farm Management Planing Control and Implementation. International Student Edition. Mc Graw Hill International Book Company. New York.
  13. Krisna B. J., 2015. Strategi Pengembangan Usahatani Dalam Upaya Peningkatan Produksi Padi Organik. Economics Development Analysis Journal. Volume 2(4). Halaman 446–455.
  14. Mohi Widya K., Amir., Mopangga H., 2013. Analisis Strategi Pengembangan Pertanian Melalui Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Padi Kabupaten Gorontalo. Jurnal Ilmu Administrasi. 2(2):11-14.
  15. Noor, Muhammad, 2014. Prospek Pertanian Berkelanjutan di Lahan Gambut: dari petani ke Peneliti dan Peneliti ke Petani. Balai Penelitian Lahan Rawa Banjar Baru. URL: repository.pertanian.go.id.
  16. Rangkuti, F. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  17. Rizky, Bayu Pratama, H. N. S., 2014. Strategi Pengembangan Usahatani Kedelai Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia. JEJAK Journal of Economics and Policy. 7(2): 109–120.
  18. Sobichin, M., 2013. Nilai Rantai Distribusi Komoditas Gabah Dan Beras Di Kabupaten Batang. Economics Development Analysis Journal, 2(1): 1–11.
  19. Taslimi, M. S., & Ommeyr, A. K. 2014. Formulating a strategy through quantitative strategic planning matrix (QSPM) based on SWOT framework (Case study: industrial group of Barez Tires). International Journal of Economy, Management and Social Sciences, 3(8), 451-457.
  20. Yusuf, Arif Harnali S.S., M., 2016. Pemahaman Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan. Jakarta. Prenadamedia Group.
  21. Zakirin M., Yurisinthae E., Kusrini N., 2013. Analisis Risiko Usahatani Padi Pada Lahan Pasang Surut Di Kabupaten Pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture, 2(1): 75-84.