Main Article Content

Abstract

Temanggung Regency is the rice producer with the third highest productivity in the province of Central Java. Bansari District, one of the sub-districts in Temanggung Regency, has the potential to be developed as an agricultural area because most of its people are farmer. The study of rice supply chain in Bansari sub-district Temanggung regency is significance in order to design the efficiency of rice supply chain mechanism in the interest of rice farmers’ welfare in Bansari district Temanggung. The purpose of this research is to examine and review the patterns or mechanisms of rice supply chain and to analyse the role undertaken by the supply chain actors in Bansari district. The research method used a qualitative method. Data were collected through observation, interviews, documentation and library studies. The observed units in this research were the rice supply chain agents in Bansari subdistrict, namely rice farmers, rice milling entrepreneurs, rice traders and buyers or consumers of rice. The pattern of the rice supply chain actors in Bansari subdistrict, had only one supply chain flow, namely, the flow of products. There were several actors involved in the rice supply chain including farmers, active and passive traders, piners, milling, consumer households. The supply chain actors had their respective role in distributing rice from farmers to household consumers through the their relevant activities. There is no government intervention in supply chain in Bansari district. Business partnerships were required to develop businesses in the field of rice farming in Bansari district.

Keywords

pattern and mechanisms rice supply chain

Article Details

How to Cite
Palupi, A., Priyanto, S. H., & Sunaryanto, L. T. (2020). DINAMIKA RANTAI PASOK BERAS DI KECAMATAN BANSARI KABUPATEN TEMANGGUNG. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 19(2), 361–374. https://doi.org/10.31186/jagrisep.19.2.361-374

References

  1. Ariwibowo, A. 2013. Analisis Rantai Distribusi Komoditas Padi dan Beras di Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Economics Development Analysis Journal, 2(2): 1-9.
  2. Bantacut, T., dan Fadhil, R. 2018. Penerapan Logistic 4.0 dalam Manajemen Rantai Pasok Beras Perum Bulog : Sebuah gagasan. Jurnal Pangan, 27(2): 141-154.
  3. Ghozali, M.I. 2016. Rantai Pasok Beras pada Bulog Berbasis Neural Network. Jurnal Simetris, 7(2): 743-752.
  4. Hidayat, Y.R. 2016. Analisis Stakeholders Rantai Pasok Beras di Kabupaten Indramayu. Jurnal Logika, 18(3): 54-60.
  5. Kusumaningrum, R., Harianto., dan Sinaga, B.M. (2010). Dampak kebijakan harga pasar pembelian pemerintah terhadap penawaran dan permintaan beras di Indonesia. Jurnal Forum Pasca Sarjana, 33(4): 229 - 238.
  6. Luas panen, produksi dan produktivitas padi sawah menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun 2018, diakses 8 Juli 2019 dikutip dari https://jateng.bps.go.id/dynamictable/2016/12/19/44/luas-panenproduksi-dan-produktivitas-padi-provinsi-jawa-tengah-menurutkabupaten-kota-2018.html
  7. Mahbubi, A. 2013. Model Dinamis Supply Chain Beras Berkelanjutan dalam Upaya Ketahanan Pangan Nasional. Jurnal Manajemen dan Agiribisnis. 10(2): 81-89.
  8. Milled Rice Production by Country in 1000 MT, diakses 10 Agustus 2019, dikutip dari https://www.indexmundi.com/agriculture/?commodity= milledrice&graph=production
  9. Muhandhis, I., dan Suryani, I. 2015. Pengembangan Model Rantai Pasok Produksi Beras Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan dengan Menggunakan Sistem Dinamik. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII.
  10. Muhdiar, A.S., dan Halimah. 2018. Analisis Margin Pemasaran Beras Kecamatan Sibulue Kecamatan Bone. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 4: 79-86.
  11. Nahumury, M.A.I., dan Widiastuti, M.M.D. 2015. Kajian Rantai Pasok Beras di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. Jurnal Agricola, 5(1): 32-46.
  12. Pujawan, I.N., dan Mahendrawathi, E.R. (2010). Supply Chain Management. Edisi Kedua. Guna Widya. Surabaya.
  13. Rice consumption worldwide in 2018/2019, by country (in 1,000 metric tons)*, diakses 2 Januari 2020 dikutip dari https://www.statista.com/statistics/255971/top-countries-based-onrice-consumption-2012-2013/
  14. Salsabilla,S.M., Wibowo, R., dan Agustina, T. 2014. Analisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management) Padi Pasca Panen di Pabrik Beras Sukoreno Makmur Kecamatan Kalisat. Jurnal Berkala Ilmiah Pertanian, 10(10): 1-12.
  15. Saragih, A.E., Tinaprilla, N., dan Rifin, A. 2017. Rantai Pasok Produk Beras di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Jurnal Manajemen dan Agribisnis, 14(3): 218-229.
  16. Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.
  17. Suoth, I., Sumarau, J., dan Karuntu, M. 2017. Analisis Desain Jaringan Supply Chain komoditas beras di Desa Karondoran Kecamatan Langowan timur Kabupaten Minahasa. Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnia Akutansi, 2(2): 511- 519.
  18. Suryana, A., dan Mardianto, S. 2001. Bunga Rampai Ekonomi Beras. Lembaga pendidikan ekonomi dan masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
  19. Susilowati, S.H., dan Maulana, M. 2012. Luas Lahan Usaha Tani dan Kesejahteraan petani “Eksistensi Petani Gurem dan Urgensi Kebijakan Reforma Agraria”. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, 10(1): 17-30.
  20. Trisilawaty, C., Marimin., dan Achsani, N.A. 2011. Analisis Optimasi Rantai Pasok Beras dan Penggunaan Gudang di Perum Bulog Divre DKI Jakarta. Jurnal Pangan, 20(2): 177-195.
  21. Yanuarti, A.R., dan Afsari, M.D. 2016. Profil komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting komoditas Beras. Kemendag. Jakarta.