Main Article Content

Abstract

This research is aimed to identify the local institutions as a basic for  DPL-BM implementation, located in Sekunyit  village,  Kaur Selatan sub-district, district of Kaur.  Qualitatif data obtained from Focus Group Discussion (FGD)  and Key persons who are resourceable dan knowlegeble in the term of local institutions. This research was done in February and December 2009. The results are (1) As a general the condition of Socio-Economics of Desa Sekunyit People doing the occupation Fishermen dan Farmers, especially  rainfed paddy, (2) Local institusion which is existing Farmer Group, coopperatives, Fishermen group, PKK, and religius group (pengajian), dan (3) DPL-BM institution founded is the modification of local institution. DPL-BM consisfs of DPL institution for men, Nafkah ganda group for women. (4) Rural goverment back up the DPl-BM through publishing the village rule about DPL-BM.

Keywords

local institution DPL-BM household livelihood

Article Details

How to Cite
Badrudin, R., & Widiono, S. (2011). IDENTIFIKASI KELEMBAGAAN LOKAL DALAM RANGKA IMPLEMENTASI DAERAH PERLINDUNGAN LAUT BERBASIS MASYARAKAT (DPL-BM) DI KOMUNITAS DESA SEKUNYIT KABUPATEN KAUR. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 10(1), 113–125. https://doi.org/10.31186/jagrisep.10.1.113-125

References

  1. Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika, Teori. dan Penerapan. Bumi Aksara. Jakarta.
  2. Aminudin, Ahmad. 1995. Implementasi Kebijaksanaan Kelembagaan Program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) di Kabupaten Klaten. Jurnal Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Bengkulu. Tahun 1 No3, Juli 1995.
  3. Bappeda Provinsi Bengkulu. 2003. Pekerjaan Identifikasi Aktivitas bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir dan Pengeloalaan Sunerdaya Pesisir dan Kelautan Di Lokasi MCMA. Pratama jaya consultant. Bengkulu.
  4. Dinas Informasi dan Komunikasi Provinsi Bengkulu dan Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Tiga Paket PNPMMandiri. RB, Kamis 10 juli 2008
  5. Departemen Kelautan dan Perikanan. 2006.Pedoman Penyusunqn Rencana Aksi Pesisir dan Laut. Departemen Kelautan dan Perikanan.Jakarta.
  6. Eaton. 1992. Institution Building and Development From Concept to Aplication. Sage Publication Beverly Hills. London.
  7. Goode, J Wiliam. 2007. Sosiologi Keluarga. Bumi Aksara.Jakarta.
  8. Liliweri, Alo. 1977. Sosiologi Organisasi. PT. Citra Aditya Bahakti. Bandung.
  9. Mubyarto. 2002. Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah Dalam Era Otonomi Daerah. Jurnal Ekonomi Rakyat Artikel - Th. I - No. 9 – November.2002. Copyright©2002.www.ekonomirakyat.org.
  10. Nikijuluw, Victor P.H. 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakt pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir
  11. Secara Terpadu. Makalah pada Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu. Proyek Pesisir, Pusat Kajia) Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Hotel Permata, Bogor, 29 Oktober 2001.
  12. SK Bupati No. 80 Tahun 2007 Kabupaten kaur. Penetapan kawasan Linau, Merpas, dan Sekunyit sebagai kawasan konservasi laut daerah (KKLD) di Kabupaten Kaur
  13. Tim Pengendali PNPM Mandiri. 2009. Tujuan PNPM Mandiri.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>