Main Article Content

Abstract

ABSTRACT

The purpose of the research that we have done is to determine the addition of local microorganism activator  banana weevil with different coffee husk (coffea sp) silage time on the nutritional value of animal feed. Parameters observed from the addition of local microorganism activator (LMA) banana weevil with different coffee husk (coffea sp) silage times in this study were hydrogen potential (Hp), dry matter (DM), crude fiber (CF), and crude protein (CP). The implementation of this research is at the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Animal Husbandry Study Program, Musi Rawas University, Lubuklinggau City. To test the nutritional content at the Feed Laboratory of the Faculty of Animal Husbandry, Jambi University, which was carried out from February to May 2018. Our research used the Completely Randomized Design (CRD) method which consisted of 6 treatments and 4 replications, with a dose of local microorganism banana weevil as much as 35 ml on all observation parameters as for the treatment is F1: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms Banana weevil 14 days, F2: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms banana weevil 16 days, F3: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms of banana weevil 18 days, F4: Fermentation of coffee husk + Local Microorganisms of banana weevil 20 days, F5: Fermentation of coffee husk + Local micro-organisms banana weevil 22 days, F6 : Fermentation of coffee husk  + Local micro-organisms banana weevil 24 days. To determine the effect of treatment, the results of the data can be analyzed by analysis of variance (ANOVA) and followed by the HSD test (Honest Significant Difference). The results of the study of silage fermentation time of coffee husk waste with the addition of Local Microorganisms banana weevil showed a very significant effect (P<0.01) on hydrogen potential (Hp) and dry matter (DM) and an insignificant effect (P>0.05) on crude fiber. (CF) and crude protein (CP). The addition of local microorganism activator of banana hump with coffee husk waste silage fermentation time of 24 days (F6) gave the best results on the potential variables of hydrogen (Hp), dry matter (DM), crude protein (CP) and crude fiber (CF).

 

Key words: banana weevils, coffee hull, fermentation, local microorganisms, time

 

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian yang telah kami lakukan adalah untuk mengetahui penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang dengan waktu silase kulit kopi (coffea sp) yang berbeda terhadap nilai nutrisi pakan ternak. Parameter yang diamati dari perlakuan  penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal (MOL) bonggol pisang dengan waktu silase kulit kopi (coffea sp) yang berbeda kopi dalam penelitian ini adalah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), serat kasar (SK), dan protein kasar (PK). Pelaksanaan penelitian di Laboratorium Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Musi Rawas Kota Lubuklinggau. Untuk  uji kandungan nutrisi di Laboratorium Pakan Fakultas

 

Peternakan Universitas Jambi yang dilaksanakan bulan Februari sampai bulan Mei 2018. Penelitian mengunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, dengan dosis mikroorganisme lokal bonggol pisang sebanyak 35 ml pada semua parameter perlakuan, adapun perlakuannya adalah F1 : Fermentasi kulit kopi + Mikroorganisme Lokal  bonggol pisang 14 hari, F2 : Fermentasi kulit kopi  + Mikroorganisme Lokal bonggol pisang 16 hari, F3 : Fermentasi kulit kopi  + Mikroorganisme Lokal bonggol pisang 18 hari, F4 : Fermentasi kulit kopi + MikrooraginsmeLokal bonggol pisang 20 hari, F5 : Fermentasi kulit kopi + Mikroorganisme lokal bonggol pisang 22 hari, F6 : Fermentasi kulit kopi + Mikrooranisme Lokal bonggol pisang 24 hari.  Untuk mengetahui pengaruh perlakuan, hasil data yang di dapat dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Hasil penelitian waktu fermentasi silase limbah kulit kopi dengan penambahan Mikrooranisme Lokal (MOL) bonggol pisang menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pH dan bahan kering (BK) dan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap serat kasar (SK) dan protein kasar (PK).  Penambahan aktivator Mikroorganisme Lokal bonggol pisang dengan waktu fermentasi silase limbah kulit kopi 24 hari (F6) memberikan hasil terbaik pada peubah potensial hidrogen (pH), bahan kering (BK), protein kasar (PK) dan serat kasar (SK).

 

Kata kunci: bonggol pisang, fermentasi, kulit kopi, mikroorganisme, waktu

Keywords

Waktu Fermentasi Kulit Kopi Mikroorganisme Lokal bonggol pisang

Article Details

References

  1. Anggraeny, Y. N. Dan Umiyasihu. U. 2009. Pengaruh Fermentasi cerevisiae Terhadap Kandungan Nutrisi dan Kecernaan Ampas Pati Aren (Arenga pinnata MERR). Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Hal 256-262.
  2. Azwar A.B. 2012. Intensifikasi Kopi Jadi Program Unggulan Baru. Media Perkebunan, 99, 16-17.
  3. Coblentz. 2003. Pytate in Legumes and Cereal. Advanced in Food Research. 28:1-7
  4. Djajanegara A. dan P.Sitorus.1993. Problematika Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Makanan Ternak. Jurnal Litbang.
  5. Direktorat Pengelolaan Lahan. 2007. Pedoman Teknis Pengembangan Usahatani Padi Sawah Metode System of Rice Intencification (SRI).
  6. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air Departemen Pertanian. Jakarta.
  7. Direktorat Jendral Perkebunan. 2014. Statisti Perkebunan Indonesia 2014. Kementrian Pertanian. Direktorat Jendral Perkebunan Jakarta.
  8. Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jeramo sebagai Makanan Ternak. Cetakan Pertama. Bandung
  9. Karyono.T, Maksudi dan Yatno.2017. Penambahan Aktivator MOL Bonggol pisang dan EM4 dalam Campuran Feses Sapi Potong dan Kulit Kopi terhadap Kualitas Kompos dan Hasil Panen Pertama Rumput Setaria. Jurnal Sain Peternakan Indonesia.Vol.12 (1) : 102 – 111.
  10. Londra, I. M & K. B. Andri. 2009. Potensi Pemanfaatan Limbah Kopi Untuk Pakan Penggemukan Kambing Peranakan Etawah. Seminar Nasional Inovasi untuk Petani dan Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian: 536-542.
  11. Munier, F. 2011. Evaluasi Karakteristik Silase Campuran Kulit Jagung dan Kulit Kopi Tanpa dan dengan MOLases. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Yogyakarta.
  12. Mugiawati, R.E. 2013. Kadar Air dan pH Silase Rumput Gajah pada Hari ke-21 dengan Penambahan Jenis Additive dan Bakteri Asam Laktat. Jurnal Ternak Ilmiah. 1 (1): 201-207
  13. Rifa'i, Mien.A. 2004. Kamus biologi. Cetakan ke-4. Balai Pustaka Jakarta.halaman 11
  14. Sabrina, Y, Yelita, dan E. Syahfrudin. 2001. Pengaruh Pemberian Ubi Kayu Fermentasi Terhadap Bobot Organ Fisiologis Ayam Broiler. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 6 (2):16-21.
  15. Sutanto R. 2002. Pertanian Organik , Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
  16. Suci, L. 2008. Pemanfaatan Kulit Kopi Arabika dari proses Pulping untuk Pembuatan Etanol. Jurnal Reaksi ( Journal of Science and Tecnology ). Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negri Lhoksumawe. Vol 10 (21). ISSN 1693-248X.
  17. Sandi. S, E.B. Laconi, A. Sudarman, K.G. Wiryawan dan D. Mangundjaja. 2010. Kualitas Nutrisi Silase Berbahan Baku Singkong yang diberi enzim Cairan Rumen Sapi dan Leuconostoc mesenteroides.Media Peternakan. 33(1) : 25-30
  18. Simanihuruk, K. 2010. Perakitan pakan komplit berbasis kulit kopi (sumber serat NDF dan ADF), kecernaan >60% dan silinder horisontal. Pelita Perkebunan, 20, 7596.
  19. Surono. 2003. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik in Vitro Silase Rumput Gajah pada Umur Potong dan Level Aditif yang Berbeda. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. 28 : 204-210.
  20. Umiyasih, U.,D.E. Wahyono, Mariyono, D. Pamungkas, Y.N. Anggraeny, N.H. Krishna dan I-W. Mathius. 2006. Penelitian Nutrisi Mendukung Pengembangan Usaha Coww Calf Operation Untuk Menghasilkan Bakalan. Laporan Akhir T.A. 2005. Loka Penelitian Sapi Potong, Grati, Pasuruan ( Unpublished ).
  21. Weinberg, Z. G., Muck, R. E., Weimer, P. J., Chen, Y. and Gamburg, M., 2004. Lactic acid bacteria used in inoculants for silage as probiotics for ruminants. Applied Biochemistry and Biotechnology 18: 1-9.
  22. Yuvitaro, N.N., S. Lestari, dan S. Hangita R.S. 2012. Karakteristik Kimia dab Mikrobiologi Silase Keong Mas dengan Penambahan Asam Format dan Bakteri Asam Laktat 3B104. Jurnal Program studi Perikanan. Universitas Sriwijaya Palembang.