Main Article Content

Abstract

Telah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengintegrasikan pendidikan mitigasi melalui pembelajaran sains sebagai upaya membangun kesadaran mitigasi dari jenjang sekolah. Kegiatan ini melibatkan 50 orang guru IPA dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2020 bertempat di SMP 6 seluma. Instrument yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah angket untuk menjaring data persepsi guru dan penugasan mandiri. Berdasarkan hasil kegiatan diketahui bahwa guru berpendapat pendidikan mitigasi penting untuk dilakukan dalam rangka membangun kesadaran mitigasi siswa, konsep sains berkaitan erat dengan berbagai fenomena alam termasuk fenomena bencana kebumian. Konsep sains sangat potensial untuk diintegrasikan dengan pendidikan mitigasi Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa integrasi pendidikan mitigasi sangat penting terutama untuk daerah rawan bencana alam seperti provinsi Bengkulu. Integrasi pendidikan mitigasi sangat potensial untuk dilakukan melalui pembelajaran sains mengingat karakter konsep sains yang berkaitan erat dengan berbagai fenomena alam

Keywords

integrasi mitigasi kesadaran mitigasi konsep sains mitigasi konsep sains mitigasi integrasi kesadaran mitigasi

Article Details

Author Biographies

Henny Johan, Universitas Bengkulu

magister pendidikan ipa

Afrizal mayub, Universitas Bengkulu

magister pendidikan ipa

rendy wikrama wardana, Universitas Bengkulu

magister pendidikan ipa

 

How to Cite
Johan, H., mayub, A., & wardana, rendy wikrama. (2021). Integrasi Pendidikan Mitigasi Dalam Konten Pembelajaran Sains Sebagai Upaya Membangun Kesadaran Mitigasi Dari Jenjang Sekolah. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 19(1), 186–196. https://doi.org/10.33369/dr.v19i1.13790

References

  1. Arifa, Fieka Nurul. (2018). Mitigasi Bencana pada Sektor Pendidikan Formal. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual dan Strategis. Vol. X, No. 20/II/Puslit/Oktober/2018
  2. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2018). Laporan 4 BNBP. Jakarta: http://bnpb.cloud/dibi/laporan4
  3. Farda N.M dan Prayudha.B. (2010).Manual SSOP Pengendalian Banjir dan Longsor: Yogyakarta.
  4. Febriani.y, daruwati.i, hatikar. (2013). Analisis nilai peak ground acceleration dan indeks kerentanan seismik berdasarkan data mikroseismik pada daerah rawan gempabumi di kota Bengkulu. Jurnal Ilmiah Edu Research . 2013. Vol.2 No.2 Desember 2013
  5. Hayudityas, Beatrix. (2020). Pentingnya Penerapan Pendidikan Mitigasi Bencana di Sekolah untuk Mengetahui Kesiapsiagaan Peserta Didik. Jurnal edukasi nonformal. Vol (1) No(2) page 94-102
  6. Ibrahim, G., Subardjo. (2010). Pengetahuan Seismologi, Badan Meteorologi dan Geofisika
  7. Irwanto, Yud (2015)i. Badan Informasi Geopasial. [online]. Tersedia: bakosurtanal.go.id
  8. Mustari. Nilai Karakter: Refleksi Untuk Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Laksbang Pressindo. 2011.
  9. Permana R.C.E, Nasution.I.P, dan Gunawijaya.J. (2011). Kearifan lokal tentang mitigasi bencana pada masyarakat baduy. Makara, sosial humaniora, 2011.VOL. 15, NO. 1, JULI 2011: 67-76
  10. Suarmika, Putu Eka dan Erdi Guna Utama (2017) Pendiaikan Mitigasi Bencana di sekolah Dasar (sebuah kajian analisis pedagogi). Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia. Vol(2) No(2) Page 18 – 24
  11. Subiyantoro, I. (2010). Selayang Pandang tentang Bencana. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 1,
  12. Sudibyakto. (2015). Kajian dan Mitigasi Bencana Gempa Bumi: Studi Kasus Gempa