Main Article Content

Abstract

Abstrak

Pertumbuhan penduduk membawa pengaruh semakin bertambahnya penggunaan lahan sehingga berdampak pada berkurangnya daerah resapan air sehingga memicu terjadinya banjir.Sistem drainase saat ini yang digunakan adalah sistem drainase konvensional dimana memiliki prinsip kerja hanya mengalirkan limpasan ke sungai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah limpasan yang mampu direduksi dengan lubang resapan biopori untuk Desa Tempuran Kecamatan Sooko Mojokerto. Penelitian ini menganalisis debit rencana, debit limpasan kondisi eksisting, debit lubang resapan biopori, jumlah lubang biopori dan penempatan lokasi lubang biopori. Pengumpulan data diperoleh dari survei dan pengamatan serta data curah hujan dari Dinas Pengairan Kabupaten Jombang. Metode perhitungan debit limpasan dengan menggunakan metode rasional berdasarkan curah hujan tahun 2010-2019. Hasil dari analisa didapat debit rencana sebesar 8,77 m³/det,analisa debit limpasan eksisting sebesar 1,87 m³/det, analisa debit lubang resapan biopori sebesar 243,28 cm³/jam,jumlah lubang resapan biopori yang diperlukan sebanyak 2566 lubang dimana titik lokasi lubang biopori berada di halaman, sekeliling pohon, masjid, sekolah dan kantor. Penerapan lubang resapan biopori ini dapat mengurangi limpasan sebesar 47,77 % dengan laju infiltrasi rata-rata sebesar 77,48 cm/jam.


Abstract

Population growth has the effect of increasing land use, resulting in reduced water catchment areas that trigger flooding. . The current drainage system used is a conventional drainage system that has the working principle of only flowing runoff into the river. The purpose of this study is to find out the amount of runoff that can be reduced by porous infiltration holes for Tempuran Village, Sooko Mojokerto Subdistrict. This study analyzed discharge plans, discharge runoff of existing conditions, discharge of porous infiltration holes, number of porous holes, and placement of porous hole locations. Data collection was obtained from surveys and observations as well as rainfall data from the Jombang District Water Service. The method of calculating runoff discharge using the rational method based on rainfall in 2010-2019. The results of the analysis obtained a planned discharge of 8.77 m³/det, analysis of existing runoff discharge of 1.87 m³/sec, porous infiltration hole discharge analysis of 243.28 cm³/h, number of porous infiltration holes required as many as 2566 holes where the location point of the porous hole is in the yard, around trees, mosques, schools, and offices. The application of porous infiltration holes can reduce runoff by 47.77 % with an average infiltration rate of 77.48 cm /h.

 

 

Keywords

banjir drainase infiltrasi limpasan lubang resapan biopori

Article Details

Author Biography

Putri Sulistyaningtyas, Majapahit Islamic University

I'm a bachelor's student in the Civil Engineering, Study Program of the Faculty of Engineering at Majapahit Islamic University, East Java.
How to Cite
Sulistyaningtyas, P. (2021). ANALISIS PENERAPAN LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MENGURANGI LIMPASAN PADA DESA TEMPURAN KECAMATAN SOOKO MOJOKERTO. Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 13(2), 61–68. https://doi.org/10.33369/ijts.13.2.61-68

References

  1. Brata, K. R., Lubang, P. And Biopori, R. (1993) : Penemu “Lubang Resapan Biopori “
  2. Elsie, E. Et Al. (2017) ‘Pembuatan Lubang
  3. Resapan Biopori Sebagai Alternatif Penanggulangan Banjir Di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru’, Jurnal Pengabdian Untukmu Negeri, 1(2), Pp. 93–97. Doi:
  4. 37859/Jpumri.V1i2.242.
  5. Ichsan, I. And Hulalata, Z. S. (2018) ‘Analisa
  6. Penerapan Resapan Biopori Pada Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan Telaga Biru’, Gorontalo Journal Of Infrastructure And Science Engineering, 1(1), P. 33. Doi:
  7. 32662/Gojise.V1i1.139.
  8. Lestari, E. 2018 ‘Penerapan Konsep Zero Runoff
  9. Dalam Mengurangi Volume Limpasan Permukaan ( Perumahan Puri Bali , Depok)’.
  10. Perencanaan, J. And Fitri, A.
  11. (2015)‘Perencanaan Penerapan Konsep Zero RunOff Dan Agroforestri Berdasarkan Kajian Debit Sungai Di Sub DAS Belik , Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta’, 26(3), Pp. 192–207. Doi:
  12. 5614/Jpwk.2015.26.3.4.
  13. Rahmani, R. N. And Wahyudi, A. H. (2016) ‘( Studi Kasus Di DAS Tirtomoyo )’, (1995), Pp.
  14. Rohyanti, S., Ridwan, I. And Nurlina (2015) ‘Analisis Limpasan Permukaan Dan Pemaksimalan Resapan Air Hujan Di Daerah Tangkapan Air (Dta) Sungai Besar Kota Banjarbaru Untuk Pencegahan Banjir’, Jurnal Fisika FLUX, 12(2), Pp. 128– 139.
  15. Rurung, M. A., Riogilang, H. And Hendratta, L. A. (2019) ‘Lingkungan Dengan Sumur Resapan Di Lahan Perumahan Wenwin – Sea Tumpengan’, 7(2), Pp. 189– 200
  16. Sarbidi (2013) ‘Aplikasi Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan Zero Run Off Pada Kawasan Permukiman Application Of The Zero Run Off Sustainable Drainage System For The Human Settlement’, Jurnal Teknik Sipil, Pp. 128–135.
  17. Sarbidi (2015) ‘Metoda Penerapan Zero Run Off Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya Untuk Peningkatan Panen Air Hujan Dan Penurunan Puncak Banjir Method Of Application Of Zero Run Off The Building And Yard For
  18. Improvement Rain Water Harvesting And Flood Peak Reduction Sarbi’, Jurnal Permukiman, 10(2), Pp. 106–117.
  19. Suhendra, A. (2004) ‘Berdasarkan Debit Limpasan Permukaan Juliastuti ; Andryan Suhendra’, Pp. 1343–1349