Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui besarnya pengaruh penambahan abu sekam padi (ASP) terhadap sifat mekanis bata merah (kuat tekan dan absorpsi) dan persentase penambahan ASP yang terbaik untuk campuran bata merah. Metode penelitian yang digunakan berupa eksperimen dengan menambahkan ASP sebagai bahan campuran pembuatan bata merah. Variasi sampel bata merah yang dibuat yaitu bata normal (R0) dan bata merah dengan penambahan ASP (5%, 10%, 15%, 20% dan 25%). Jumlah sampel benda uji untuk masing-masing persentase penambahan ASP adalah sebanyak 20 buah bata merah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan kuat tekan tertinggi terdapat pada sampel bata R0 (3,164 MPa), sedangkan kuat tekan terendah terdapat pada bata merah dengan persentase penambahan ASP 25% (1,030 MPa). Nilai absorpsi terbesar terdapat pada bata merah dengan penambahan ASP 25% (28,2%) dan yang terendah terdapat pada bata merah normal (23,1%). Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan dan absorpsi bata merah dapat disimpulkan bahwa penambahan ASP dapat menurunkan nilai kuat tekan bata merah dan menaikan persentase absorpsi. Nilai kuat tekan berbanding terbalik dengan absorpsi bata merah.

Article Details

How to Cite
Hartono, R., Elhusna, E., & Supriani, F. (2019). PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI (ASP) TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BATA MERAH. Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 7(1), 23–32. https://doi.org/10.33369/ijts.7.1.23-32

References

  1. Albazzar, M., 2013, Makalah Cara Pembuatan Bata Merah, Jurusan
  2. Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Yudharta Pasuruan.
  3. Bakri, 2008, Komponen Kimia dan Fisik Abu Sekam Padi Sebagai Scm
  4. Untuk Pembuatan Komposit Semen, Jurnal Lab. Keteknikan dan Diversifikasi Produk Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.
  5. Budi, G. S., 2011, Penjelasan dan Panduan Pengujian Tanah di
  6. laboratorium, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  7. Burhanuddin, 2007, StudiPenyimpangan Ukuran Batu Bata Merah, Jurnal Teknik Arsitektur,Fakultas Sains dan Teknologi,UIN Alauddin, Makassar.
  8. Elianora, Shalahuddinn M. dan Aljirzaid, 2010, Variasi Tanah Lempung, Tanah Lanau, dan Pasir sebagai Bahan Campuran Batu Bata, Jurnal Teknobiologi, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru.
  9. Handayani S., 2010, Kualitas Batu Bata Merah dengan Penambahan
  10. Serbuk Gergaji, Jurnal Teknik Sipil Vol. 12, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang,Semarang.
  11. Hermila, Djamas D. dan Amir H, 2014,Pengaruh Variasi KomposisiPasir
  12. Pozzoland dan Pasir Alamterhadap Kuat Tekan dan KuatLentur Bata Ringan, Pillar of Physics, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
  13. Padang, Sumatera Barat.
  14. Johanes S., 2013, Performa dan Karakteristik Bata Merah Pejal Konvensional di Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Jurnal Teknik Sipil, Fakultas Teknik,Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  15. Julianto, E., N., 2009, PengaruhCampuran Pasir Sungai Penggaron terhadap Kualitas Hasil Pembuatan Bata Merah di sepanjang Sungai Penggaron Pedurunan Kidul, Kec. Pedurungan kota Semarang, Jurnal teknik Sipil dan Perencanaan No. 2 Vol. 11, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
  16. Teknik, Universitas NegeriSemarang.
  17. Kurniaty, D.,R, 2010, Bata Ekspos sebagai Alternatif Material Dinding untuk Rancangan bangunan, Jurnal Ruang, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako, Tadulako
  18. Nur O. F., 2008, Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Batu Bata Berdasarkan
  19. Sumber Lokasi dan Posisi Batu Bata dalam Proses Pembakaran,
  20. Jurnal Teknik Sipil Vol. 4,Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Sumatera Barat