Main Article Content

Abstract

Concrete has a high compressive strength, but it is low to tensile strength. The pinang skin fiber and wood powderuse to increase the tensile strength. The purpose of this research is to know the effect of addition toward tensile strength and addition percentage variation in concrete that will get the highest tensile strength.The cylindrical specimens with size of 30 cm high and 15 cm diameter to 20 specimens, they are 4 sample of normal concrete and 16 sample of variation oncrete. The addition of pinang skin fiber and wood powder with variation of 0.25%, 0.5%, 0.75%, and 1% of the weight volume of the specimen with used 50% pinang skin fiber and 50% wood powder.The mixture of concrete uses water cement ratioof 0.5 and 60-100 mm slump.The test specimen is immersed for 26 days and the concrete tensile strength test conducted after the concrete at 28 days adding 7 days for drying.The result of this research shows that the variation concrete of 0.25% and 0.5% have increased of tensile strength than the normal concrete as 12.272% and 4.369%. Beside that for the variation concrete of 0.75% and 1% have decreased as 5.044% and 11.929%. The increase of tensile strength value of optimal concrete is found in variation 0.25% that is 12.272% from normal concrete.

Article Details

How to Cite
Hasanah, E. R., Gunawan, A., & Afrizal, Y. (2019). PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KULIT PINANG DAN SERBUK KAYU TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON (Kajian Terhadap Ukuran Agregat Maksimal 10 mm). Inersia: Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 15–22. https://doi.org/10.33369/ijts.9.1.15-22

References

  1. Amri S., 2005. Teknologi Beton A-Z, Penerbit Yayasan John Hi-Tech Idetama, Jakarta
  2. Edison, B., Fahmi, K., Saifuddin, M.I., 2013. Pengaruh Penambahan Campuran Serbuk Kayu Terhadap Kuat Tekan Beton, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian, Riau
  3. Fatimah dan Widayani, 2015. Pemanfaatan Limbah Kulit Pinang (Areca catechu L.) sebagai Filler Papan Komposit Penyerap Bunyi, Prosiding
  4. Jayanto dan Simanjuntak, 2011. Potensi Serat Buah Pinang Sebagai Pengisi Penguat Komposit Poliester dengan Menggunakan Katalis Metil Etil
  5. Keton Peroksida (MEKP), Proposal Skripsi Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan
  6. Limbong, S., 2014. Pembuatan dan Karakterisasi Beton Polimer Serat Kulit Pinang - Batu Apung dengan Perekat Resin Epoksi, Skripsi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Medan.
  7. Salvana, W., 2015. Pengaruh Penambahan Serat Tandan Kelapa Sawit Terhadap Kuat Tarik Belah Beton dengan Faktor Air Semen 0,5, Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bengkulu, Bengkulu.
  8. Sitepu, M.K., 2011, Pengaruh Limbah Abu Sawit Terhadap Sifat Mekanik
  9. dan Fisis Beton, Subjurusan Struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.
  10. SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian Tentang Analisa Saringan Agregat
  11. Halus dan Kasar, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  12. SNI 03-1971-1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  13. SNI 03-4143-1991. Metode Pengujian Kadar Lumpur, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.SNI 03-2834-1993. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  14. SNI 03-2834-1993. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  15. SNI 03-2491-2002. Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  16. SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  17. SNI 03-6820-2002. Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran dengan Bahan Dasar Semen, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  18. SNI 03-6821-2002. Agregat Ringan Batu Cetak Beton Pasangan Dinding, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  19. SNI 15-2049-2004. Semen Portland, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
  20. SNI 1970-2008. Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
  21. SNI 1972-2008. Cara Uji Slump Beton, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
  22. Tjokrodimuljo, K., 1996, Teknologi Beton, Yogyakarta, Nafiri.
  23. Wicaksana, I W.K., Chintami, R.D., Wijoyo, T.A., Yolanda, T., Dzaki, T.N., 2014. Serat Ampas Tebu untuk Beton sebagai Usaha Meningkatkan Kuat
  24. Tarik Beton, Usulan Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Diponogoro, Semarang.